MY IKLAN

SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA

JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN




Rabu, 27 Januari 2010

SEPUCUK SURAT UNTUK IBU








ibu
akulah janin yang bertapa di rahimmu
sembilan bulan bagai surga dalam deritamu

ibu
engkau melahirkanku
bagai merasakan sakitnya kematian diwaktu itu

ibu
kala sembilan bulan
semidiku kurang tuk arungi kehidupan
mungkin aku harus asingkan diri dari kemaksiatan

itu pintamu
yang pernah engkau kirimkan
melalui air susu yang tumpah dibibirku

ibu
hanya engkaulah
yang pernah memelukku tanpa dosa
berlimpah kasih cinta dalam rasa

ibu
bila anakmu pendosa
bila anakmu durhaka
bila anakmu terlupa
jangan biarkan anakmu
menjadi kembang neraka

ibu
sebelum pintu hidayah menutup langkah
semoga engkau masih sudi untaikan doa
karena dalam setiap kalimatmu
ada hidayah rahasia jalan mulia

ibu
anakmu takkan pernah menemukan sosok spertimu
yang telah sudi membiarkan hidup, tercipta dalam rahimmu

ibu
engkaulah bidadari yang pernah mengemas tubuhku jadi manusia
engkaulah malaikat yang menjaga nafasku hadir ke alam dunia

ibu
maafkan anakmu
bila separuh penghambaanku keliru
dan tak mau menjaadi penyembahmu
demi membalas jasa jasamu dalam hidupku

ibu
tolong izinkan aku mengenalmu
bagaimanapun engkau
adalah sosok Hawa yang ku tahu
yang menjelma sebagai Khatijah dalam hidupku

ibu
jauhku darimu telah membekukan darahku
aku rindu
ingin rasanya menangis lagi di pangkuanmu

ibu
dalam perantaun ini
malam bagai tak kuasa menelan air mataku
bila aku teringat tentang semua jasamu

ibu
dalam ketakberdayaanku
semoga engkau bahagia
semoga engkau masih bisa
mendapat indahnya menjadi ibuku

ibu
semoga sutu hari nanti
engkau masih punya kesempatan
merasakan indahnya menjadi ibu
meskipun aku tahu takkan pernah merasakan indahnya
sebagaimana ibu yang ditakdirkan melahirkan Nabi Ibrahim

sekian ibu dari anakmu yang masih dalam pencarian


Malang, 27 Januari 2010

Senin, 25 Januari 2010

DAUN DAUN YANG PATAH



pada selembar daun menguning
tuliskanlah namaku
agar musim gugur tak sempat menjamahku
biarlah aku kering bersama ilalang
diatas tanah gersang tanpa tanaman
akulah yang jatuh dari setangkai ranting itu
hingga semutpun tertawa bisu tak ku tahu

Malang, 25 Januari 2010

SYAIR DIRI DALAM PUISI





1

tangga tangga kata
ku susun dari bata
sebatang lidah
lepas dari rasa jiwa
muntah keangkasa banjiri samudra

2
kertas tak berdosa
ku ajak berdensa
mempersaksikan suara
dalam angkuhnya bahasa
tentang dosa dosa yang tersisa

3
malam kelam
gelap gulita hitam
telusuri jalan tanpa bintang
dalam diri terasa tak bertuhan
ingin tinggalkan malam pergi ke bulan

4
lalu bayangan
bagai setumpuk jerami
terbakar menjadi arang
tumpah di lautan menjadi tinta hitam
bagai kutukan ingin jadi kata dalam tulisan

5
coba ratapi tubuh ini
yang selalu muntah puisi
terlihat syair syair mati
bagai mumi kaligrafi diri
menjelma ujud sebongkah hati

6
maka disini
menjelma syair syair hati dalam puisi
mempertaruhkan kejujuran diri
yang selamanya takkan pernah kau mengerti
bila engkau tak lagi sanggup mencari dan memaknai


Malang, 25 Januari 2010

DALAM PERJALANAN NASIB





petani

pedagang

pejuang

pahlawan

miskin

kaya

hartawan

jutawan



bagi siapa

untuk kepentingan apa

demi kesejahteraan siapa

hari harimu seakan kurang demi menumpuk harta



dibalik mereka yang tak sanggup membangun rumah

dibalik merek yang tak sanggup menyekolahkan anaknya

dibalik orang sakit yang tak mampu membiayai pengobatannya

kenapa mereka tak sedikitpun ingin membeli deritanya



merekalah yang butuh suara uang menjawabnya

merekalah yang butuh kesejahteraan ekonomi merangkulnya

entahlah...

roda ekonomi setiap detik menambahkan jumlah manusia sakit jiwa

suara uang yang tak bisa menyapa kemiskinan menambah jumlah kematian yang tak semestinya

Malang,25 Januari 2010

KISAH DALAM TANGIS



ketika derita itu mampir

berkunjung dalam hati yang perih menahan getir

tiada tahmid tiada takbir yang sanggup keluar dari bibir

hanya suara suara ganjil yang sanggup terlahir



disini,

kutulis kisah dalam tangis

ada yang miris

egois

apatis

ingin mengemis

nyaris bagai sandiwara di negeri balqis



dalam tangis

ada rasa tak kuasa

ada rasa tersiksa

ada rasa luka

ada rasa terpenjara

ada rasa tak berdaya

ada rasa terpapa

ada rasa iba

semuanya terhimpun dalam luka jiwa



siapakah sebanarnya yang mengajari kita tertawa

sehingga tangis juga mesti ada dibalik kita

dan bila kisah kita mesti harus beda

biarkanlah aku yang menangis karena rintihan jiwa

agar engkau mengerti bahwa hidup kita

tercipta dari rahasia ruh yang berbeda



dibalik itulah

semuanya ada rahasia Allah

Malang, 25 Januari 2010

BUKAN UNTUK KITA









engkau, aku

pernah tau tentang harum tubuhnya

pernah mengerti tentang raut catiknya

pernah merasakan lembut tutur katanya

pernah berlomba mendapatkan senyum dan pandangannya



hari ini



engkau, aku

mungkin telah tanpa kabar darinya

yang tersisa tinggal selembar potretnya

bagai rasa yang hanya tersisa asa tanpa makna

menyadarkan kita akan hakikat semuanya



cantiknya

anggunnya

menawannya

kelembutannya

itu semua bukan untuk kita

tapi semata mata hanya untuk alam agar menjadi indah



Malang, 25 Januari 2010

Kamis, 21 Januari 2010

SUARA RAKYAT


Pejabat
Tolong dengar sengsara suara kami
Bosan telah terasa kami menanti
Sumpah bersatu untuk kita nikmati
Negeri sejahtera makmurkan bumi bangsa
Katanya kita bebas merdeka
Entah kenapa rakyat sengsara
Makmur tanah air jadi gersang
Rakyat laksana hidup di negri asing
Tiap waktu bertikai
Di saat kursi menjadi rebutan
Pejabat
Kapan kau kasihan
Pada kami yang miskin wawasan
Untuk merubah nasib hidup berpetualang
Melepaskan jerat warisan metos kakek moyang
Mengucurkan keringat demi untuk makan
Pejabat
Tolong jangan di teruskan
Birokrasi sibuk merebut jabatan
Kami terlantar
Rakyat liar penuh dendam
Bila kau masih rakus berhati binatang

MAHASISWA UNTUK SIAPA


Bila hari ini ada pendidikan
Belum tentu demi kesejahteraan
Reboisasi rasa aman dan damai
Tentunya karena reputasi alam ekologi zaman
Bahkan jika sekarang bergema norma agama
Belum tentu terjadi di tiap”diri” bernama Kehidupan
Mereka-mereka kadang hanya merebut Simbolik
Nama tuhan dalam ateis suara hatinya
Lalu pendidikan mahasiswa untuk siapa dibina
Bila harga dunia lebih abadi di mata kita
Jawablah dalam diri
Kenang eratlah dalam nurani
Seharusnya telah disadari
Maha yang telah disematkan diatas dada kiri
Almamater menjadi pakaian perdana

Mengantar keruang sarjana
Tapi mahasiswa bukanlah yang hanya semata Mengejar wisuda
Kemajuan dan kemunduran suatu bangsa di Siklus dunia
Akan sangat tergantung pendidikan Berwacana merubahnya
Mahasiswa punya separuh suara warga Bangsa
Arahkan pemerintah….!

Bila bangsa punya cita-cita
Masa depan terbuka cerah menjadi negri adidaya

Satu solusi kita
Satukan dan sadarkan mahasiswa
Sebagai pengganti estafet roda bangsa
Buanglah sifat kedektatoran

Pesan kami penghayal masa depan

RAHASIA WANITA


Apapun yang digubah bunga
Dia hanya mekar demi musimnya
Sekalipun harus gugur
Sekalipun harus kering
Hanya mampu menyempan biji dalam kematiannya
Sebagai sisa buah masa subur madunya
Sebagai tanda tangkai hidupnya
Dia jalani hidup
Untuk di pilih dan di lindungi
Sekalipun kadang di sayat kumbang kelana
Demikianlah sepintas hikayah tentang putri bunga
Dalam angan sikap lemah lembut jiwa wanita
Hanya harumnya yang dapat di tawarkan
Bertebaran disepanjang ruang memandang
Menghias jalan disetiap ratapan
Dalam tariannya mengundang kemabukan
Sungguh engkau diciptakan lembut
Sehalus udara menyesir lelah dan tak berdaya

Wanita ….
Ketahuilah rahasia masa
Bersama darahmu akan tumbuh benih generasi
Dalam etikamu ada simbol budaya
Tegak dan hancurnya bumi bangsa
Tergantung wanita menjadi tiang bendera bangsa
Apabila wanita tak mampu memijak telapak kaki surga
Tak akan lahir putra yang berwibawa
Apabila wanita liar bebas berbudaya
Tersedia liang kehancuran dalam lapar mulut buaya
Yang tak segan menyeret zaman menelan moral

Wanita….
Tolong dengar suara putih kami
Kami bukan topan yang dapat menyapu kotoran bumi
Kami bukan hujan yang dapat sucikan wajah alam
Tapi tolong dengarlah saudariku
Marilah sejenak merenung saksikan kebesaran tuhan
Marilah sejenak berfikir dengarlah peringatan tuhan
Telah tanpak di mata kita kehancuran bencana alam
Yakinlah semua ini
Teguran bagi manusia memperbaiki peradaban

PUISIMU MEMPERKENALKANKU PADAMU


nikmat aku baca kalimatmu
menyentuh seluruh nadi dan rasaku
aku tahu kata itu bisu
tapi semua itu telah mampu mengajariku

dalam prahara ini ku turutkan kataku berlabuh
untuk aku mengerti lautan apa yang tersimpan dalam tubuhmu
sehingga tumpah kalimat menyapaku setiap waktu
membuatku sanggup tersenyum mengenalmu

Malang, 13 Januari 2010

KITA MEMANG BERBEDA


mungkin diam saja menyaksikan ketidak adilan bagimu itu sabar
tapi bagiku itu sebuah ungkapan ketidak mampuan
mungkin bagimu menunggu keputusan itu yang terbaik
tapi bagiku mencari jalan solusi dan kepastian penyelesaian itu yang terindah
sejatinya kita memang berbeda
watakku mungkin ditakdirkan selalu untuk mencari
sementara engkau sabar dan penurut berharap untuk diberi
sehingga berhari-hari kita terus hanya menjadi pencari dibalik ketidak pastian ini
yang tak menemukan jawaban dan kesepakatan yang pasti
aku hanya ingin memberikan perjanjian yang berarti
agar kita bisa menunjukkan bahwa indra ini tak hanya bisa menjadi kendaraan dan rasa hati
menganalisa diri dan saling menasehati mencari keadilan yang sejati
mungkin itulah yang bisa berarti
tapi aku tak pernah bisa mengerti bila angkuhku adalah kebencianmu
dan kala diamku pura-pura tak mengerti menjadi hari-hari bahagiamu
aku mencoba sampaikan melalui kalimat sajak seperti ini
dibalik layarku kau bilang munafik yang hanya bisa berkilah melalui tulisan tanpa keberanian
tapi aku mencoba paksakan dengan prilaku dan tindakan
malah kau memakiku sebagai insan yang tak punya perasaan dan peradaban
sehingga yang pantas aku terima dan harus aku akui sampai sejauh ini
bahwa kita memang berbeda

Malang, 11 januari 2010

Rabu, 20 Januari 2010

ARISAN KURSI JABATAN


disana sini janji
padahal hanya ingin jadi pejabat negeri
disanasini berbicara
padahal hanya ingin diakui sebagai pembela

di depan mereka janjikan kepahlawanan
tapi mungkin hanya demi kepentingan sesaat saja
namanya saja itu perjudian
arisan untuk mendapatkan kursi jabatan

bagi mereka...

mungkin yang kaya itu pejuang
mungkin yang bermodal itu pahlawan
sementara yang miskin itu tak lebih sebagai kendaraan
sehingga awam dan ilmuwan menjadi tak ada perbedaan

ah......
kau kejam

wawasan kami terus kau penjarakan
waktu belajar kami terus kau padatkan
idealitas kami terus kau rajam
bahkan keyakinan agama kami terus kau pinjam

kembalikan...

tolong kembalikan
kami tak sudi menyaksikan murka Tuhan
kami tak sanggup menyaksikan bencana alam
kami tak tega meratapi kemiskinan
dan kami tak sanggup hidup dalam pertikaian

jangan teruskan
kabijakan dan keadilan
hanya bisa menggupayakan arisan kursi jabatan
lihatlah kami disini masih tetap saja sebagai penghayal masa depan
yang butuh kenyataan tentang nilai kesejahteraan

Malang, 20 Januari 2010

Sabtu, 16 Januari 2010

SECANGKIR SUSU DARI AIR MATAMU


ketika aku cerikan tentang dirinya
kau bagai merobek luka hatimu sendiri
muncrat darah meneteskan air mata

apa aku yang harus merubah susu
menjadi racun madu
atau aku yang harus mandi airmatamu

biarkan....!!!!

susu airmatamu
menjadi madu
menjadi racun
menjadi darah

aku disini tetep menunggumu
semuanya lebur jadi rasa dalam asamu

kau kirimkan tangis
memaksa ibaku mengemis

kau kirimkan luka dan derita
membuat hasratku mengembara

mungkin benar ada suratan takdir
sehingga cinta dan derita

bagai suguhan
secangkir susu dari airmata

yang sewaktuwaktu
menyisakan haus
menyisakan rindu
menyisakan cinta
menjadi secangkir madu dalam kisah

jangan kau palingkan mukamu
sebelum semuanya menjadi nyata

sebab mungkin hanya dirimu
gadis yang ku temukan dalam pentas derita
sepanjang hidupku

Malang, 16 Januari 2010

Jumat, 15 Januari 2010

KIDUNG TENTANG KITA


bagimu pujaan
bagiku semua itu dimanjakan

bagimu kebanggaan
bagiku hanya sekedar kebiasaan

bagimu penghianatan
bagiku pembelaan

bagimu menyakitkan
bagiku suatu pengorbanan

bagimu ketabahan
bagiku cobaan kesabaran

bagimu penyiksaan
bagiku suatu pencarian

ada pertemuan
ada perpisahan

ada kematian
ada kehidupan

ada kesedihan
ada kesenangan

ada kenistaan
ada kebahagiaan

ada kebisuan
ada keceriaan

ada kebencian
ada belas kasihan

sesungguhnya kitalah
kidung kehidupan
yang sesungguhnya

maka mainkahlah
semampu kodratmu
sekuasa hatimu
dalam kidung itulah
kita akan mengerti
diri kita yang sesungguhnya

Malang, 15 Januari 2010

Kamis, 14 Januari 2010

AKU INGIN PULANG


aku sadar disini aku merantau
lima tahun yang lalu
ku tinggalkan bumi di sebrang suramadu
rindu-rinduku terasa beku
telah lama terasa tak ku dengar pesan ayah ibu
terkenang disini obrolan-obrolan masa lalu
tentang lebaran di surau sang guru

Malang, 6 September 2009

1 PULAU YANG TENGGELAM


di tengah pulau gersang berduri itu
pernah aku temukan engkau menangis
sepatah demi sepatah katamu
yang hadir di cela isakmu
hanya keluar kata benci lelaki
sehingga dengan apapun
aku tak sanggup mengerti
karena rinduku yang pernah ku pautkan padamu
telah kau hancurkan menjadi debu

Malang, 3 Desember 2009

INI JALAN KITA


kau
takkan pernah tahu
ku yakin takkan sanggup mengerti
danau apa yang terbentang dalam hati ini
hingga terkadang terhempas air mata dalam dirimu
menjadi ombak hasratku sepanjang hari
ku tawarkan buih
kau tak sudi
ku tunjukkan gelombang
kau hanya terdiam
ku coba tinggalkan engkau melamun
kau bilang gak usah dipikirkan
hitam, gelap, suram
mungkin disanalah kita mesti pasrah
menempuh jalan takdir dari yang Maha Kuasa

Malang, 14 Januari 2010

Selasa, 12 Januari 2010

KU INGIN CAHAYA ITU TERBIT DARI HATIMU


akulah yang tak pernah tahu seterang apa cahaya hatimu
akulah yang tak pernah tahu hasrat apa yang akan berpijar dari dalam benakmu
ku ingin dalam gulitaku terpancar cahayamu
ku ingin dalam malam-malamku teriring lentera sucimu
karena aku masih berharap cahaya itu terbit dari damai hatimu

Sabtu, 09 Januari 2010

DIRIKU DI DETIK INI


jiwa risau bertender di depan komputer
bersanding segelas kopi susu yang hangat
sehangat api di ujung sebatang rokokku yang sesekali ku isap
asap yang tak bisa ceritakan kenikmatan dalam kebiasaan
gorenganpun telentang pasrah didepan mata yang setia ku telan demi membantu lelahku marangkai kata
sesekali juga ku nikmati dering lagu-lagu sendu yang bersuara melalui mp3 suara handphone ku
detik ini bagai sunyi hatiku hanya suara-suara sahabatku yang berdenting bagai musik disisiku
andai bisa setiap waktu ku lalui hari-hariku seperti hari ini
alangkah indahnya hidupku tanpa cerita dosa, terluka dan tersiksa
meski semuanya adalah romantika hidupku yang sebenarnya
tapi indah juga aku bisa mengenal mereka semua dengan bermacam variasi cara hidup yang ditawarkannya
ceritaku adalah miliknya, kisahnya adalah pelajaranku mencari arti akan semuanya
sehingga di detik ini ingin aku menggenang tentang semuanya
bagaimanapun engkau adalah saudariku dan saudaraku yang sebenarnya
keibaan dan rasa persaanku yang sebenarnya sama seperti rasa dan perasaannya
meski sifatnya berbeda dalam segala arif dan adilnya dalam menggapai impian dan tujuannya
detik ini di pentas ini ingin aku mencari semuanya yang tak ingin engkau mengerti maknanya
karena di detik ini hanya ingin aku gambarkan risau perasaan untuk mencari diri dalam kehampaan
ingin menerjemahkan diri ke dalam gelombang
tapi semangat ini selalu mengalami pasang surut dalam keterbatasan menggapai impian dalam perasaan
dimanakah aku mesti berhenti untuk kembali melangkahkan kaki menggapai semua mimpi
dan berapa lama lagi detik-detik ini mengiringi langkahku disini
hanya kalian semua yang bisa menjawabnya aku bisa seperti ini karena kalian yang membentuknya
karena aku ada sebab kalian, aku mengerti karena kalian bahkan aku berdiri di mimpi seperti ini karena kalian
aku mohon jangan pernah tinggalakan aku dalam detik ini sebelum kalian mengerti dirirku ini yang tetap seperti ini di sini...........

CINTA VS LUKA



















kala teringatku padamu hanya sebuah catatan luka
aku tak mengerti mengapa di dasar hatiku masih ada suara cinta
bila mengenangmu tak lebih hanya sekedar cerita hampa
aku tak sadar kenapa dalam diri selalu ada rasa ingin jumpa
mungkinkah semuanya itu terjadi karena aku telah tak tahu membedakan antara perasaan dan rasa
bahkan antara tersiksa dan terluka
sehingga yang bisa aku mengerti aku masih manusia yang rindu kasih cinta dalam bahagia

Jumat, 08 Januari 2010

INILAH DIRIKU YANG SEBENARNYA


aku sama seperti kalian
punya cinta
punya rasa
punya logika
bahkan punya perasaan dan dendam
meskipun selalu terjerat dalam kesabaran dan keangkuhan yang terus bertikai
aku mengerti demi mereka kau bohongi aku
demi diriku kau bohongi mereka
sehingga aku tak mengerti siapakah yang sanggup tertawa dan terlukai
sipakah akhirnya yang akan sampai di jalan bahagia
setelah sampai dalam perjalanan panjang menggapai impiannya
tapi inilah diriku yang sebenarnya
sanggup terluka dan siap bahagia
bila memang demikian jalan takdirku dalam mengenalnya

Senin, 04 Januari 2010

PELAJARAN DARI SANG GURU (GUSDUR)


engkaulah yang mengenalkan warga desa akan arti pemerintah
engkaulah yang mengenalkan mereka akan arti sesaura
engkaulah yang membangkitkan kaum awan tak selamanya dijadikan kendaraan
engkaulah yang mengajari cendikiawan tak selamanya hanya diam
engkalah yang mengajari para guru membangkitkan motivasi baru
engkaulah yang mengajari pemerintah bertanggung jawab pada bangsa
engkaulah yang mengajari keadilan akan pentingnya ditegakkan
engkaulah yang mengajari pemuda dan kaum generasi akan arti perjuangan
engkaulah sang pembebas penindasan dari tirani kekejaman
diwaktu zaman hanya kaya bermodal keangkuhan dan kepentingan
wahai sang guru.............!!!!!
kami tak pernah sadar merasa kehilangan seperti hari ini
yang takkan lagi bisa mendengar dan takkan pernah merasakan kerasnya berpikir bila mendengar fatwa-fatwamu yang selalu nyintrik dan menyindir kaum-kaum yang sebenarnya tak berdaya
wahai sang guru................!!!!
engkau laksana mentari yang telah menyisakan cahaya yang selalu menembus mendung-mendung kelabu bangsaku yang datang setiap waktu
hari ini kami takkan lagi bisa menyaksikan pembebasanmu
yang selalau engkau jadikan kebiasaan di setiap waktu yang tak rela ada kaum nomer dua menjadi penduduk bangsaku
wahai sang guru.................!!!!
semoga sedih sesal kami telah ditinggalmu menjadi doa yang terkabul untukmu sepanjang waktu
karena kami takkan pernah bisa balas jasa atas apa yang telah engkau wariskan pada bangsa
atas pembebasan yang telah engkau tinggalkan demi negeri sejahtera dan sentosa
selamat jalan sang guru
semoga Allah menerima semua amal baikmu
amien...............ya robbal alamien

Sabtu, 02 Januari 2010

MATAHARI PAGI DI BULAN JANUARI


wahai pagi
usiamu mungkin masih dini di pagi ini
mengiringi aktifitas manusia yang masih sibuk ngurus ekonomi
wahai pagi
semoga sinarmu yang baru berusia dua hari di Januari 2010 ini
dapat memberi cahaya indah bagi para pencari dan pemberi demi kesejahteraan negeri
disinilah aku masih berdiri di bawah sinar matahari pagi
terkadang terasa menanti apa yang sebenarnya akan terjadi dalam refleksi tahun baru ini
menanti kepastian apa yang akan dilakukan pejabat bangsa demi berbuat apa untuk negeri
kami sadar takkan ada perubahan dalam sinar pagi di bulan Januari
tapi paling tidak kita harus bisa merefleksikan diri telah berbuat apa untuk dirisendiri
telah memikirkan apa untuk hari esok yang lebih berarti
telah menyadari apa yang semestinya dimiliki
telah mampu merenungkan apa yang seharusnya menjadi pelajaran diri
maka demi mencari diri dalam hikmah januari
marilah kita belajar memberi
marilah kita belajar saling mengasihi secara hati
marilah kita belajar saling berbelas kasih mulai dari diri kita sendiri
marilah mulai dari januari ini mencari yang berarti yang bukan hanya untuk diri sendiri
untuk menjadi manusia yang bisa mengambil hikmah dari sinar mentari di bulan Januari
bahwa mentari itu tak pernah bosan menyinari bumi
mentari itu tak pernah ngeluh mengitari bumi
bahkan mentari itu tak pernah ingkar pada perintah ilahi
sehingga indahgnya alam ini tetap bisa kita nikmati

Jumat, 01 Januari 2010

(MEMETIK HAPPY NEW YEAR 2010)


Habitat kehidupan di atas dunia
Laksana kertas dalam epilog cerita
Alam tertata dengan musim
Tahun tertata dengan abad
Usia terbata dengan kalender masa
Menjadi rangkuman legenda 2010
Dalam hitungan jari dan langkah kaki
Hari ini
Di detik mentari pulang ke ufuk mangribi
Suara malam sudah tergenggam
Tuk menjadi cerita yang baru
Mentari berganti ribuan sinar lampu
Ribuan jiwa melata
Bagai ingin memetik bunga surga
Akupun sayu menyaksikan keramayan kota
Bizing dengan ribuan sura mesin dan hanphond berdering
Seakan roda-roda masa di putar untuk melepas lelah
Legenda mesti menjadi milik hari yang lusa
Ribuan jiwa berdensa menyambut gemerlap malam
HAPPY NEW YEAR
Yang akan kembali di miliki
Semoga saja seiring sinar perdana mentari
Menjadi happy new year hati
Walau salam kita telah terucap
Pada hari kemarin yang telah lusa
Tapi bukan berarti
Membuang cerita ketengah lautan lepas
Untuk menutup mata sejarah hidup
Paqda romantika dan sengsara
Pada kaligrafi bahasa cinta
Kala legenda hidup pernah gila
Pada harta, tahta dan wanita
Biarkan semuanya menjadi milik hari yang lusa
Tapi milikilah happy new year hari ini
Dalam mata hati simpati dan empati
Pelajari diri memetik makna tahun baru
Karena cantikmu
Karena tampanmu
Karena menawanmu
Bahkan sempurnamu
Akan lapuk disetiap roda gigi masa
Tapi hidup bukan tumbal
Yang harus diperkosa zaman
Saudara dan saudariku tercinta
Marilah kita bertahun baru yang nyata
Yang bukan tahun baru dalam bahasa
Yang bukan tahun baru lipstik
Yang bukan tahun baru keramayan hampa
Sebab kami benci hedonesme
Sebab kami benci komersialisme
Sebab kami benci melankolisme
Karena mereka salah dan buta bertahun baru
Sehingga reboisasi hati tak pernah tercipta
Reboisasi mental tak pernah membudaya
Apatis dan egois jadi sangkar norma
Aku bukan milikmu tahun baru
Kala aku tak dapat memperbaharui diri
Kala aku tak dapat menyaksikan pembaharuan sejati
Sebab lebih banyak terasa dialami
“Kematian”
Yang kita tak sadar
Menjalani masa dan waktu
Tak ada kata lusa untuk yang kemarin
Tak asa panjang untuk hari esok
Hakekat kemenangan hanya sedetik
Bila ketergantungan tak ada dimiliki
Karena masa takkan pernah berjanji buat kita
Dengan harta akan jadi permata dunia
Dengan keindahan akan jadi perhiasan alam
Dengan kecukupan akan jadi kesaempurnaan
Kala hati tak mendapat ketentraman
Yang mampu melatih kemandirian diri
Dalam spirit kecerdasan emosi
Maka dengan tahun baru ini
Dengarlah sejatinya suara hati
Kala cita-cita masih membara api
Membangun utopia negeri sentosa sejati
Inilah yang ingin kami untaikan
Sebagai terapi mental hati
Selamat tahun baru

ESKATOLOGI JIWA


Allah........
atas nama sebagai hamba-Mu
kami hanya seakan bisa membiarkan semuanya terus berlalu
Allah........
demi kami terus memohon hidayah-Mu
jangan biarkan hamba-Mu ini tersesat di jalan kemurkaan-Mu
Allah........
Engkau Maha tahu
apa yang sebernarnya kami tak berdaya dan tak mampu
Allah........
kala telah terjebak di jalan dosa kerinduan hidup hambamu
tunjukkan jalan bahwa hanya kepada Engkau tempat mengadu
karena telah banyak hal yang terjadi membuat hambamu ini hanya terasa pilu
Allah ampunkanlah hambamu
bila terkadang tak sadar menjadi insan yang angkuh merasa mampu
bila terkadang menjadi insan yang serakah memburu nikmat-Mu
sementara penghambaan tak lebih dari sekedar demi peradaban
bukan karena iman demi rasa bertuhan