Kau ciptakan malam dan aku yang membuat pelita. Kau ciptakan tanah liat dan aku yang membuat piala. Kau ciptakan sahara, gunung-gunung, dan belantara. Aku juga membuat kebun anggur, taman-taman, dan padang tanaman. Akulah yang merubah batu menjadi cermin. Akulah yang telah merubah racun menjadi obat penawar.( Muhammad Iqbal)
MY IKLAN
SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA
JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN
Selasa, 22 Juni 2010
PENYAKIT ZAMAN MODERN
di era yang serba kolaborasi
nafas zamanpun penuh energi kolori besi
tak heran banyak remaja tak berbudi
bahkan santri tak berbakti
konon ini sudah waktunya peradaban teknologi
yang melahirkan sulitnya menerka perbedaan
di antara hakikat nurani dan kepentingan birahi
telah tampak warna-warni dalam tafsir logika fikri
di saat figurisasi bagai pajangan mati tanpa arti
entah kenapa popularitas dalam seni dan profesi
harus dihancurkan karena kebodohan dan ketololan diri
mungkinkah ini penyakit baru di atas dada bumi
ketika banyak kyai doyan cantiknya santri
ketika banyak para guru tak hanya mengajar tapi mengincar
mungkin semua ini tak lazim dikatakan penjajahan
akan tetapi telah lebih kejam dari penindasan
mungkin inilah sebuah simbol pengetahuan yang tanpa diamalkan untuk dikembangkan
sehingga yang hadir bukan pembaharuan tapi hanya pembodohan
kepada siapa lagi dan kearah kiblat yang mana lagi keteladanan harus dicari
bila para ilmuwan telah ingkar pada kandungan isi kitab suci
dan yang lebih menghawatirkan lagi ketika para pejabat tak beriman pada hukum Ilahi
tak heran bila bumi berselimut darah
mungkin itulah tanda tanda lemahnya sakral etika dalam peradaban budaya
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar