Bukan seniman sejati
Bagi yang hanya menghadirkan tawa di tengah simpati
Bukan penghibur sejati
Bagi yang hanya bisa jadi tontonan tanpa sisipan budi pekerti
Bukan pejuang sejati
Bagi yang berkarya demi membanggakan diri sendiri
Bukan pembangun sejati
Bagi yang hanya bisa mensejahterakan komunitasnya sendiri
Sementara yang kekurangan selalu antri untuk dapat peluang hidup mandiri
Ada apa dengan semua ini...?
Apakah memang budaya manusia era ini harus begini
Ataukah karena perkawinan empati dan nurani tak pernah terjadi
Hingga setiap perbuatan hanya bisa menjadi nilai mati
Laksana terjebak kesalahan dalam menjalankan anugrah hidup ini
Ada sebuah penjelasan sebenarnya dari gejala semua ini
Jika hati telah bersih segala pikiran menjadi jernih
Bila hal ini telah terjadi perbuatan akan mengandung nilai budi
Kau ciptakan malam dan aku yang membuat pelita. Kau ciptakan tanah liat dan aku yang membuat piala. Kau ciptakan sahara, gunung-gunung, dan belantara. Aku juga membuat kebun anggur, taman-taman, dan padang tanaman. Akulah yang merubah batu menjadi cermin. Akulah yang telah merubah racun menjadi obat penawar.( Muhammad Iqbal)
MY IKLAN
SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA
JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN
Senin, 04 April 2011
REVOLUSI KE ARAH NILAI BUDI PEKERTI
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar