wasiat Umar menggores tulang
titipkan pesan keadilan selurus pedang
beralih daerah berganti zaman
madura menempa clurit modern
cakrawala langit turunkan ilham
terlahir clurit emas di tanah garam
di setiap berpijak tinggalkan goresan
pada hati-hati yang gersang
pada jiwa-jiwa yang kerontang
di setiap singgah tanamkan kebijakan
di atas ubun-ubun tanpa pijakan
tanamkan indahnya moral budaya zaman
disini hanya ingin kami ucapkan terima kasih
dan hanya ingin sampaikan wasiatnya yang suci
karena kami yakin takkan mungkin mampu membalas jasanya
yang telah membawa harum nama sumekar
berpijak dari tanah batang-batang
clurit emas berteriak ke seluruh halaman nasional
sebagai lambang tiang bendera hati
clurit emas sebagai intan berlian
akan aku jadikan senjata nurani menebas kejahilan
di tangan akan aku genggam erat senjata warisan
hari ini kami pun bisa teriakkan kebanggaan
karena celurit emasmu telah wariskan pemikiran
menggores di kalbuku yang dalam
memaksaku belajar menata perasaan
izinkan kami sematkan
untuk kami jadikan perisai penganiayaan
di lidah akan kami asah setajam pedang
untuk kami tunjukkan celurit punya peradaban
Malang, 22, 06, 07
Kau ciptakan malam dan aku yang membuat pelita. Kau ciptakan tanah liat dan aku yang membuat piala. Kau ciptakan sahara, gunung-gunung, dan belantara. Aku juga membuat kebun anggur, taman-taman, dan padang tanaman. Akulah yang merubah batu menjadi cermin. Akulah yang telah merubah racun menjadi obat penawar.( Muhammad Iqbal)
MY IKLAN
SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA
JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN
Minggu, 08 November 2009
PERSEMBAHAN BUAT CELURIT EMAS
