MY IKLAN

SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA

JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN




Minggu, 08 November 2009

SURAT BUAT PARA CENDIKIAWAN DI PANGGUNG JABATAN





ada apa dengan bangsaku ini sahabat
kok pejabat terus memperbudak rakyat
apakah telah salah kita membina kecerdasan
sehingga hukum itu hanya bisa dijadikan permainan
ataukah pejabat-pejabat itu telah tak kenal perdamaian
sehingga rakyat kecil dibuat kucing-kucingan
kami sadar hanya kuasa membela dan melawan
karena kami mengerti dalam keadaan salahpun mereka mengatas namakan lembaga kepolisian
kenapakah mereka menjadi ambisi mencari kemenangan
mungkinkah karena mereka punya kesanggupan mengabdi hanya karena demi kepentingan
sungguh memalukan
bila istana agung pengadilan hanya bisa dijadikan panggung perdebatan
mengapa demikian
mungkin singkat jawabannya karena preman-preman itu telah menjadi tikus kantoran
sehingga bukan sikap santun yang mereka tawarkan
tapi wajah ambisi dan kedengkian yang terus mereka umbarkan
sehingga bukan sikap bermoral yang mereka kedepankan
tapi sikap arogan yang penuh dendam yang bisa mereka janjikan
kami disini terus mempertanyakan seakan tak percaya dan segan
kenapa insan cendikiawan di negeri kita ini seakan beringas berwatak kekerasan
sehingga undang-undang yang telah dibakukan seakan telah digantikan kekuatan nilai uang dan perkataan
sehingga suara-suara pembunuhan dan penculikan terasa semakin ngeri dan menakutkan
mungkin secara tak sadar kita dipaksa kembali ke zaman penjajahan yang lebih kejam
dimanakah nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang telah diwariskan oleh para pejuang
oleh karena itu kami bersumpah demi bangsa tercinta kami tak akan tinggal diam demi tegaknya keadilan
sampai kapanpun kami akan melawan meski hanya dengan kata yang sebenarnya takkan pernah engkau dengarkan
tapi ingatlah sekali lagi kami tak akan hanya diam dan terus hanya bisa menonton
dari kami penghayal masa depan dalam perdamaian


Malang, 8-11-2009