Kau ciptakan malam dan aku yang membuat pelita. Kau ciptakan tanah liat dan aku yang membuat piala. Kau ciptakan sahara, gunung-gunung, dan belantara. Aku juga membuat kebun anggur, taman-taman, dan padang tanaman. Akulah yang merubah batu menjadi cermin. Akulah yang telah merubah racun menjadi obat penawar.( Muhammad Iqbal)
MY IKLAN
SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA
JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN
Sabtu, 28 November 2009
Sebatas Permohonanku Pada Kalian
Tuhan
izinkan hambamu mengadu
tentang mereka yang mungkin masih menangis
tersedu karena rindu
isaknya terasa bagai erosi yang menggikis setiap hati
Tuhan
biarkanlah dia menangis
barangkali menjadi mungkin
setiap butir air matanya yang jatuh dan mengering di pipinya
bisa membawa gugur derita-derita kehampaannya
Tuhan
berikanlah dia jalan menempuh sisa-sisa keputus asaannya
karena kalimat kami takkan sanggup lagi untuk membimbingnya
meski sekedar kami butuh dia kembali menempuh jalan hidupnya
sebab dia seakan telah kehilangan hidayah-Mu dalam menemukan tautan hatinya
Tuhan
ampunkan segala dosanya
jika dia harus tersesat pikiran karena merasa terhina oleh kekasihnya
berikanlah dia kesabaran menerimanya
dan yakinkanlah hatinya masih ada Engkau yang sudi mengabulkan segala doanya
Tuhan
engkau maha tahu atas segala daya hambamu yang tidak mampu
maka peliharalah jiwanya dan bangkitkanlah semangatnya
karena kami terasa tak tega turut merasakan keluh deritanya
yang seakan berhari-hari hanya ingin menyembah kepada kekasihnya
Tuhan
jangan biarkan dia menjadi hina
walaupun hari-harinya bagai penjara baginya
meskipun kami hanya sebatas bisa berdoa
semoga saja bisa membantu mengabulkan sisa-sisa pintanya
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Perdebatan Kata Hati
kenapa perasaan ini selalu bilang
jangan tulis apa-apa ketika engkau merasa marah
jangan musuhi dirimu karena sifat orang lain tak adil bagimu
karena jika kamu mengerti semuanya
talah Tuhan anugrahkan dengan segala keseimbangan dan kesempurnaan
hanya saja mungkin engkau belum sanggup melihat kenyataan
lalu suara hati juga bilang
coba kau renungi lalu kau pikirkan
bukankah kau akan bahagia hanya dengan keadaan hatimu
bukankah kau hanya akan bangga dengan memuji kebesaran Tuhanmu
bukankah kau hanya ingin mulia dengan jalan iman dan ilmumu
oleh sebab itu.........
janganlah berputus asa sampai disini
bandingkanlah kembali jalan hidupmu
dengan apa yang telah diwariskan padamu oleh para leluhurmu
tentang cerita kasih sayang yang hanya pantas terpaut pada Sang penyayang
tentang cinta tentang rindu sebenarnya tak pantas kau buang pada sesamanya
karena semuanya itu hanya tercipta sebagai makhluk-Nya
yang sama sekali dirimu tak pantas menghamba kepadanya
karena pada hakekatnya semuanya itu adalah fana dan hina
andai engkau sadar ingin istiqomah di jalan-Nya
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Senin, 23 November 2009
DI BALIK PILIHANMU YANG MENYAKITIKU
masih ingatkah dirimu
di saat malam itu kau berjalan denganku
sesekali kamu bilang jalannya pelan-pelan saja
langkah demi langkah yang tak terhitung laksana mengantarkan kita
kehamparan tempat yang kita bisa menikmati duduk berdua
disanalah kita saling menumpahkan cerita dalam percakapan yang indah
kau sampaikan berita duka lara hidupmu untukku
tanpa aku bisa senyum menanggapi semua realita perjalananmu
dari mulutku keluar bahasa risau dan gelisah sesekali merasa tak rela
inginku bertanya kenapa engkau memilih cinta yang penuh suratan duka dan derita
tapi aku terasa tak tega melihat air matamu tumpah
terpaksa aku diam saja demi dirimu yang pernah bilang bahwa cinta itu milik kita
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
MEREKA YANG TERUNDANG DI JALAN PAHLAWAN
andai kata mereka ditanya
untuk siapa mereka terlahir ke duania
mungkin jawabannya, itu semua karena kehendak-Nya
tapi kenapa mereka harus dibedakan oleh yang namanya manusia
sehingga hanya dianggap sebagai makhluk nomer tiga yang dipandang sebelah mata
bahkan seakan tak pernah dianggap sebagai manusia yang berlogika karena beda berbudaya
sadarkah kita telah terlalu biadab kepada sesama
sadarkah kita yang selalu berdosa telah merampas hak-haknya
demi mereka yang takkan pernah menuntut pemerintahnmu
demi mereka yang takkan pernah meminta hak-hak berpolitik kepadamu
kami mengadukan dengan penuh harap
merdekakan mereka yang hanya butuh akan hak hidupnya saja
karena mereka mungkin hanya bisa menjadi pahlawan atas jalan hidupnya yang telah ditakdirkan
apabila engkau hanya terus memandangnya dengan sebelah mata
padahal merekalah sejatinya pahlawan yang tak butuh kehormatan
tapi sayang sekali, mereka bercita-cita setinggi apapun tetap saja terperkosa tuntutan keadaan
betapa tak taunya memimpikan masa depannya kayak apa
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Minggu, 22 November 2009
SEPOTONG SURATKU YANG KU HARAP ENGKAU SUDI MEMBACA
pada siapakah tanganmu hiri ini telah engkau berikan
untuk mendapatkan genggaman yang penuh kasih sayang
bersama siapakah malam-malam indahmu engkau habiskan
mulai aku telah tak sanggup lagi menjadi pengemis cinta jalanan
dan pada siapakah mimpimu engkau tautkan
setelah engkau tahu terlarang hukumnya menjadi illat persaudaraan
andai saja engkau masih menangis
mungkin saja tangismu tak lebih dari sekedar gerimis
sebab engkau tak rela hadapi kenyataan yang sesungguhnya dipertaruhkan
demi menemukan sebuah pengorbanan karena ketidak mampuan
siapakah yang sebenarnya pantas hancur dalam ketidak adilan
bila nantinya cinta menjadi kebencian meninggalkan kenangan yang takkan sanggup untuk dilupakan
semoga natinya engkau takkan pernah seperti diriku
disini sepanjang hari meratapi gambar yang indah bagai tanpa cela
tapi entah apa harus di kata, gambar itu tak lain sebagai hadiah nisan cinta
yang mengabarkan tentang pencarianku yang tanpa makna harus menanggung lara dan duka
yang terus memaksaku melawan penjajahan cinta dalam ruang yang hampa
sehampa hari-hari yang memaksa terbaring tersarang mimpi yang kian mengering
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Sabtu, 21 November 2009
SEBELUM PINTU TERKUNCI
dalam sekejap waktu
aku merasa bahagia ada disisimu
meski aku tak pernah tahu
bahwa yang sesungguhnya engkau tawarkan
agar luka lama itu semakin menjadi memar
kanapa engkau lakukan hal yang demikian
dibibir tipismu engkau sedemikian jujur
sementara hatimu mengeras bagaikan sebongkah karang
kenapa kau buat aku tak berdaya bahkan seakan tak bisa mengira
bahwa sebatas janjimu tak lebih dari sekedar kepalsuan saja
tak apalah kala semua itu kau lakukan demi balas jasa
karena lelaki sepertiku hanya sebatas lelaki hina
takkan pernah sederajat dengan insan yang selalu engkau puja
mungkin dialah yang pantas menanggung segala sedih dan tak berdayamu
yang mampu membinkai bahagiamu dalam satu pengorbanan atas nama perempuan
meski suatu hari nanti bila engkau sadari kaupun akan mengerti
bahwa dibalik semua itu tak lebih dari sekedar penghianatan
oleh siapa dan untuk siapa pula aku masih tak sanggup mengerti
dan mungkin sebuah imbalan dari sebuah pilihan yang diinginkan
oleh sebab itu sebelum engkau bisa kembali dengan sengsara
sebelum pintu-pintu itu telah terkunci dengan sumpah kata
pikirkanlah kodrat dirimu sebagai seorang wanita
yang kemungkinan jua tidak akan pernah terima bila dijadikan yang kedua
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Langganan:
Postingan (Atom)