Ku ucapkan selamat berbahagia
Walau disini harus mengenang keranjang hampa
Yang engkau tinggalkan sebagai kenangan
Waktu musik cinta pernah menghibur bahagia
Kita terlelap dalam barisan langkah satu rasa
Hingga namamu terselip di tepi hatiklu
Aku tak perduli
Sekarang engkau milik siapa..?
Sebab ku tahu kita pernah milik cinta
Walau ku tahu terlampau sudah
Turunnya gerimis air mata iba
Musim berbeda terlanjur melukai cinta
Relakanlah namamu jadi bait abadi hati
Tersyairkan sendiri bagai katamu yanng terpatri
Saat engkau untaikan kalimat janji putih
Dengan bahasa mekarnya bunga agungkan cinta
Terasa dua nadi berdenyut dalam darah cinta
Membekas bagai gelombang kandaskan diriku
Menggapai dermaga pulau hatimu kembali
Hingga cinta berair mata ditelan masa