
waktu berlarian
sehari bagai tak cukup untuk impian
pion pion jiwa dalam gersang semakin usang
bagai menapaki tepi kotak hitam putih sepanjang jalan
dalam teka teki yang tak ada jawaban
pekerjaan, uang, keyamanan dan kebahagiaan
menjelma bayangan dalam nafas perjuangan
disinilah waktu mencatatkan kekalahan dan kemenangan
tentang cerita cerita hamba dibalik keduniaan
adakah kebahagiaan dalam hakikat pertaruhan
bila tetap saja diperbudak kekayaan
bila demikian...
apakah sebenarnya pintu alam kurang luas
ataukah memang sesempit otak didasar kepala
dan mungkin pula tak sejauh logika kedasar jiwa
bila bukan atas nama kata dan bahasa
bila bukan atas nama kecerdasan dan logika
sebenarnya kalender apa yang telah kau gunakan untuk hari harimu
dan neraca apa yang telah kau jadikan timbangan perhitunganmu
sementara kaya dan bahagia itu tidaklah sama
begitupula sekarang dan masa yang akan datang
masihkah engkau akan berlari-lari
untuk meratapi usia yang semakin tak berharga lagi
atau hanya menyaksikan rambut yang semakin kering memerah lalu memutih
sementara keinginan untuk kembali belia takkan terkabul lagi
lalu untuk siapakah kau kumpulkan kekayaan materi
tak sadarkah bahwa tubuh itu tak lebih dari sekedar nafas berpacu
yang berlarian diantara estafet syahwat dan nafsu
sementara kulit dan daging hanya dialam ini saja akan membalut tulang
jika telah selesai segalanya
maraton kehidupan itu pentas diantara hidup dan kematian
Ponorogo, 01-05-10