MY IKLAN

SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA

JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN




Minggu, 22 November 2009

SEPOTONG SURATKU YANG KU HARAP ENGKAU SUDI MEMBACA


pada siapakah tanganmu hiri ini telah engkau berikan
untuk mendapatkan genggaman yang penuh kasih sayang
bersama siapakah malam-malam indahmu engkau habiskan
mulai aku telah tak sanggup lagi menjadi pengemis cinta jalanan
dan pada siapakah mimpimu engkau tautkan
setelah engkau tahu terlarang hukumnya menjadi illat persaudaraan

andai saja engkau masih menangis
mungkin saja tangismu tak lebih dari sekedar gerimis
sebab engkau tak rela hadapi kenyataan yang sesungguhnya dipertaruhkan
demi menemukan sebuah pengorbanan karena ketidak mampuan
siapakah yang sebenarnya pantas hancur dalam ketidak adilan
bila nantinya cinta menjadi kebencian meninggalkan kenangan yang takkan sanggup untuk dilupakan

semoga natinya engkau takkan pernah seperti diriku
disini sepanjang hari meratapi gambar yang indah bagai tanpa cela
tapi entah apa harus di kata, gambar itu tak lain sebagai hadiah nisan cinta
yang mengabarkan tentang pencarianku yang tanpa makna harus menanggung lara dan duka
yang terus memaksaku melawan penjajahan cinta dalam ruang yang hampa
sehampa hari-hari yang memaksa terbaring tersarang mimpi yang kian mengering

Sabtu, 21 November 2009

SEBELUM PINTU TERKUNCI


dalam sekejap waktu
aku merasa bahagia ada disisimu
meski aku tak pernah tahu
bahwa yang sesungguhnya engkau tawarkan
agar luka lama itu semakin menjadi memar
kanapa engkau lakukan hal yang demikian
dibibir tipismu engkau sedemikian jujur
sementara hatimu mengeras bagaikan sebongkah karang
kenapa kau buat aku tak berdaya bahkan seakan tak bisa mengira
bahwa sebatas janjimu tak lebih dari sekedar kepalsuan saja
tak apalah kala semua itu kau lakukan demi balas jasa
karena lelaki sepertiku hanya sebatas lelaki hina
takkan pernah sederajat dengan insan yang selalu engkau puja
mungkin dialah yang pantas menanggung segala sedih dan tak berdayamu
yang mampu membinkai bahagiamu dalam satu pengorbanan atas nama perempuan
meski suatu hari nanti bila engkau sadari kaupun akan mengerti
bahwa dibalik semua itu tak lebih dari sekedar penghianatan
oleh siapa dan untuk siapa pula aku masih tak sanggup mengerti
dan mungkin sebuah imbalan dari sebuah pilihan yang diinginkan
oleh sebab itu sebelum engkau bisa kembali dengan sengsara
sebelum pintu-pintu itu telah terkunci dengan sumpah kata
pikirkanlah kodrat dirimu sebagai seorang wanita
yang kemungkinan jua tidak akan pernah terima bila dijadikan yang kedua

KEMARAU YANG MELANDA HATIKU




dalam berita tentang dirimu yang kering
dahagakupun turut menjadi gersang
dedaunanpun kering bagai terbakar
laksana dilaknat musim dalam kemarau
sementara setes-demi setes air itu masih harus turun dari kelopak matamu
derita apakah yang sebenarnya telah membuat kita menjadi saksi dibalik air mata ini
ataukah memang telah menjadi takdir kita mengetuk pintu pertobatan
sebelum kenikmatan itu menjadi halal
aku tidak pernah mempu mengerti dunia sepedih ini yang harus aku jalani
ingin rasanya aku merintih barangkali menjadi mungkin kalimatku akan sampai ke langit
biar cerita tentang laraku bisa menjadi kenangan yang abadi sepanjang hidupku
untuk bisa aku persaksikan hidupku yang sempat sampai terjamah kemarau hati

Senin, 16 November 2009

DIBALIK PURNAMA GERHANA




tak perlu kau tangisi lagi
bila malam-malammu menjadi lamunan sepi
secercah sinar cahaya malam itu mungkin harus digantikan oleh kegelapan
sehingga perjalananmu itu harus terbaring dalam mimpi yang terluka oleh cinta

mungkinkah hari-harimu tak seperti dahulu lagi
setelah engkau mengerti menjadi perempuan kedua dalam estafet sandiwara cinta
tapi ku rasa semuanya itu bukan suatu bencana bahkan tidaklah merupakan kutukan dosa
hanya saja mungkin dirimu sengaja memaksa batinmu menjadi tak berdaya dijalan cinta

maka terimalah jika suatu hari mesti harus menjadi pungguk dan akan diasingkan oleh perasaan hatimu sendiri
ku pikir itu bukan karma tapi mungkin hanya imbalan bagi ulahmu sendiri
semoga saja bukan merupakan istitraj dari tuhan dalam engkau yang sesungguhnya melawan dirimu sendiri

BILA WAKTUNYA NANTI

runyam

resah

risau

runtuh

remuk

akan ku sulam kulit-kulitku ini dengan tenunan kata
agar suatu hari nanti kala aku telah singgah dari sini ada yang tersisa

karena mungkin bagimu aku takkan lebih dari sebuah meonumen candi yang mati
yang hanya pantas diratapi tanpa dianggap bisa berarti

bila waktunya nanti
pasir-pasir itu mampu menjadi kerikil
akan aku tunjukkan padamu tentang sebongkah karang
yang mungkin itu akan terjadi dalam sebatang tubuhku ini
yang telah mulai lahir menjadi sampan perasaan
sehingga aku sampai dihadapan kalian sebagai hamba lemah jauh dari kesempurnaan


disinilah aku akan memulai membajak hati
untuk aku tashih tentang risalah diri
bahwa aku manusia yang hanya kuasa ambisi menghaturkan segalanya yang pernah dialamai kepada sang Ilahi Robbi

MAlang, 16-11-09

Minggu, 15 November 2009

KERRONG TA' MARE-MARE

FIKSI YANG DATANG DARI PERASAAN HATI 
Rassa nangis edalem ate 
Sabban are odhi' aromasa aghanthong pate 
Amarga mekkere thika se ta' endha' ngarte 
Odhi' jau dari bula ta' etangale sabban are 
Ekathedungan bula arassa amempe 
Tika abali dhaddi tambana ate 
Tape enalekana sokmana bula abali 
Cuma banthal guling se dhaddi gantena seppe 
Tadha' laen sabban are-are 
Cuma thika se-epekkere 
Odhi' taresna aganthong rassana ate 
Daddhi kerrong tak mare-mare 
Tape bula ta' cube' pamuji 
Moga'a thika sadar e-budi are 
Ja' bule neko ngantos thika sampe' mole abali 
Esabelunna bula dapa' ka baktona mate 

Malang, 15-11-09