MY IKLAN

SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA

JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN




Rabu, 07 April 2010

CATATAN KE-II SEBELUM SENJA DITELAM MALAM










mungkin saja waktu
telah tak sepakat
mengantarkan langkahku
yang selamanya telah kau pasung
menjadi kisah perbudakan
hingga terjatuh ditengah penjajahan
meski tak mampu melawan ketidak berdayaan
pasrah berakhir diujung jalan
untuk akui suramnya keindahan
yang memang tak bernafas dalam keabadian
maka seandainya kau mengerti
bukan waktu yang lama
yang dapat memberikan rasa
bukan hari yang cerah yang bisa mencipta hari-hari bahagia

Selasa, 06 April 2010

CATATAN 5 APRIL


di tengah gulita
malam buta tanpa aksara
namamu tereja
lukisan-lukisan tak bersuara
menemani tubuh renta
ditinggal jiwa yang terluka

bila pada saatnya nanti
mesti harus berlari
membawa becek luka hati
sebelum gerimis air mata berhenti
ku ingin kau telah mampu menari
meski mungkin hari itu
adalah runtuhnya pondasi hasratku
yang telah gagal menjadi anak kerikil
di kaki gunung permai
tertindih di jalanan
meskipun telah menjadi jalan
di balik ramainya perkotaan

Senin, 05 April 2010

KAU YANG MENGANGAPKU LELAKI TANPA KALBU



rinduku
hasratku
semangatku
mungkin wajar
semuanya harus lebur
menjadi butiran abu
mencoba menulis namamu pada sekuntum mawar
kau tak suka
sebab kau mengerti musim pasti mejemputnya diujung masa
sementara kelopak itu mesti berguguran dan terjatuh
seperti harga cinta
yang tak mampu menampung gelombang waktu
sementara sabar itu bukan selamanya menerima kekalahan
cintapun takkan selamanya kuasa menjaga kecantikanmu
bahkan sang Adam tak kuasa selamanya menjadi penghuni surga
apalagi lelaki sepertiku takkan selamanya mampu sempurna
maka carilah watak keras sepadat kerikil bebatuan
saksikanlah embun yang sesaat
menempel di dedaunan mempersaksikan beningnya kesucian
aku tak sanggup menjadi angin
yang bisa mengantarkan tidurmu pada mimpi indah
hari ini mungkin aku telah menjadi fosil dari keturunan Adam
telah mejadi bagian dari sejarah kejamnya Abu jahal
mungkin saja bisa menjelma Fir'un
disaat anugrah hidayah terlepas dari nurani diri sebagai insan bertuhan
hingga engkaupun menyamakanku tak ubahnya binatang tanpa akal

Senin, 22 Maret 2010

BUKAN DI BILIK BIBIRMU



aku yang mengenalmu
tak tumbuh atas nama tanaman
yang takkan rindang seperti pepohonan
untuk hijaukan alam dan hutan-hutan

tapi engkau bagai sebuah kota mati
disaat kutawarkan kalimat untuk berkata
hanya senyum tersungging kudapati tanpa bahasa
itupun tak kutahu kau lakukan untuk siapa

ingin rasanya aku meminta
dapat kau lakukan melukis wajahmu pada gelora
demi aku bisa mengenalmu meskipun itu takkan nyata
sebab mimpipun takkan cukup membayar asa

tapi jujur bukan di bilik bibirmu
yang membuat hasratku pingsan di pangkuanmu
untuk sejenak kuakui cantikmu
bahwa engkau makhluk yang indah di mata tak berdayaku

engkaukah lentera yang terbit cahaya
di saat siang merebahkan malam pada impian
aku takkan lagi menjawabnya di sini tentang pertanyaan beribu misteri
sebelum bilik bibirmu bisa menyuarakan kalimat cinta yang tersimpan dalam hatimu

Jumat, 12 Maret 2010

SISA-SISA SUARA SAFINAH DI SURAU GURU



(Demi Mengenang guru Ngajiku yang sangat berjasa dalam hidupku)

guru...
dimanakah kenangan suara di surau itu hari ini
yang pernah membuat muridmu ini ta'dzim dihadapanmu
sampai terkadang tegak berbetuk alif kemudian ba'
hingga kami mengenal berjuta huruf dalam lembaran mushaf

guru...
andai kata bisa berjuta tahun kami bisa jalani hidup ini
takkan ada lagi insan yang lebih berjasa ketimbang engkau
yang telah membimbing kami mengenal firman ilahi robbi
yang telah mengenalkan kami bediri di subuh pagi menyongsong sinar mentari

guru...
maafkan muridmu bila tak mampu amanah dan istiqamah sepertimu
sebab semakin hari terasa semakin letih dan lusuh
suara arkan dan safinah yang dulu engkau ajarkan di surau itu
yang kami rasakan hanya terpeta dalam kaligrafi sujud yang terkadang salah waktu

guru...
engkaulah sosok diantara halal haram hidupku
yang selalu menjadi tembok secuil iman dikala dosa mengundangku
mungkin itulah suara safinah yang pernah engkau ajarkan untukku dikala itu
sehingga muridmu ini masih sanggup lugu disamping bokong-bokong yang selalu menentang buihnya nafsu

terima kasih guru...
berkah surau itulah engkau pernah berpesan moral etika
sehingga tersimpan dikalbuku tak berabu tak berdebu
meski zaman telah menjadi arang dibalik sisi manusia separuh setan
muridmu masih mengingatmu yang pernah titipkan budaya dan peradaban wajib dilestarikan

Selasa, 09 Maret 2010

SELEMBUT AWAN



pernah ingin rasanya
gunung-gunung akan ku bajak
agar gelombang menyapa daratan gersang
untuk mengharcurkan ego dalam watak kepalamu yang beku
tapi entahlah tiba-tiba tak rela batu-batu menjadi debu
sehingga langitpun menjelma lukisan hatiku
bagai putih abu yang tersisa pembakaran waktu
lalu kelembutan dibalik awan hitam itu dapat aku rasakan
dari sisa embun yang ditinggalkan malam
dari sisa hujan yang ditinggalkan mendung
anginpun menyapa melambaikan harapanku kepada asa
musim-musim bagai bermekaran dalam sekuntum mawar