(Demi Mengenang guru Ngajiku yang sangat berjasa dalam hidupku)
guru...
dimanakah kenangan suara di surau itu hari ini
yang pernah membuat muridmu ini ta'dzim dihadapanmu
sampai terkadang tegak berbetuk alif kemudian ba'
hingga kami mengenal berjuta huruf dalam lembaran mushaf
guru...
andai kata bisa berjuta tahun kami bisa jalani hidup ini
takkan ada lagi insan yang lebih berjasa ketimbang engkau
yang telah membimbing kami mengenal firman ilahi robbi
yang telah mengenalkan kami bediri di subuh pagi menyongsong sinar mentari
guru...
maafkan muridmu bila tak mampu amanah dan istiqamah sepertimu
sebab semakin hari terasa semakin letih dan lusuh
suara arkan dan safinah yang dulu engkau ajarkan di surau itu
yang kami rasakan hanya terpeta dalam kaligrafi sujud yang terkadang salah waktu
guru...
engkaulah sosok diantara halal haram hidupku
yang selalu menjadi tembok secuil iman dikala dosa mengundangku
mungkin itulah suara safinah yang pernah engkau ajarkan untukku dikala itu
sehingga muridmu ini masih sanggup lugu disamping bokong-bokong yang selalu menentang buihnya nafsu
terima kasih guru...
berkah surau itulah engkau pernah berpesan moral etika
sehingga tersimpan dikalbuku tak berabu tak berdebu
meski zaman telah menjadi arang dibalik sisi manusia separuh setan
muridmu masih mengingatmu yang pernah titipkan budaya dan peradaban wajib dilestarikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar