Kau ciptakan malam dan aku yang membuat pelita. Kau ciptakan tanah liat dan aku yang membuat piala. Kau ciptakan sahara, gunung-gunung, dan belantara. Aku juga membuat kebun anggur, taman-taman, dan padang tanaman. Akulah yang merubah batu menjadi cermin. Akulah yang telah merubah racun menjadi obat penawar.( Muhammad Iqbal)
MY IKLAN
SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA
JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN
Jumat, 12 Maret 2010
SISA-SISA SUARA SAFINAH DI SURAU GURU
(Demi Mengenang guru Ngajiku yang sangat berjasa dalam hidupku)
guru...
dimanakah kenangan suara di surau itu hari ini
yang pernah membuat muridmu ini ta'dzim dihadapanmu
sampai terkadang tegak berbetuk alif kemudian ba'
hingga kami mengenal berjuta huruf dalam lembaran mushaf
guru...
andai kata bisa berjuta tahun kami bisa jalani hidup ini
takkan ada lagi insan yang lebih berjasa ketimbang engkau
yang telah membimbing kami mengenal firman ilahi robbi
yang telah mengenalkan kami bediri di subuh pagi menyongsong sinar mentari
guru...
maafkan muridmu bila tak mampu amanah dan istiqamah sepertimu
sebab semakin hari terasa semakin letih dan lusuh
suara arkan dan safinah yang dulu engkau ajarkan di surau itu
yang kami rasakan hanya terpeta dalam kaligrafi sujud yang terkadang salah waktu
guru...
engkaulah sosok diantara halal haram hidupku
yang selalu menjadi tembok secuil iman dikala dosa mengundangku
mungkin itulah suara safinah yang pernah engkau ajarkan untukku dikala itu
sehingga muridmu ini masih sanggup lugu disamping bokong-bokong yang selalu menentang buihnya nafsu
terima kasih guru...
berkah surau itulah engkau pernah berpesan moral etika
sehingga tersimpan dikalbuku tak berabu tak berdebu
meski zaman telah menjadi arang dibalik sisi manusia separuh setan
muridmu masih mengingatmu yang pernah titipkan budaya dan peradaban wajib dilestarikan
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Selasa, 09 Maret 2010
SELEMBUT AWAN
pernah ingin rasanya
gunung-gunung akan ku bajak
agar gelombang menyapa daratan gersang
untuk mengharcurkan ego dalam watak kepalamu yang beku
tapi entahlah tiba-tiba tak rela batu-batu menjadi debu
sehingga langitpun menjelma lukisan hatiku
bagai putih abu yang tersisa pembakaran waktu
lalu kelembutan dibalik awan hitam itu dapat aku rasakan
dari sisa embun yang ditinggalkan malam
dari sisa hujan yang ditinggalkan mendung
anginpun menyapa melambaikan harapanku kepada asa
musim-musim bagai bermekaran dalam sekuntum mawar
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Jumat, 05 Maret 2010
TAK JUJURMU TELAH MEMBUAT MEREKA ANGKUH
apakah kau
yang ingin membiasakan firasat sehat menjadi sekarat
ilmuan menjadi pecundang kerena engkau bingungkan di medan juang
lantaran kau ragukan dirimu takkan mampu menjadi singa masa lalu
sehingga kau hadirkan zaman penjajahan berwajah modern karena uang
tumpah kata, tumpah darah muncrat peluru diujung senjata
karena kau melaknat mereka insan-insan yang butuh kebebasan
ingin melepas rasa sengsara dan terus berduka dibalik tirani penguasa
masihkah kau merasa tak berdosa dibalik tirai samarmu demi dusta
kaulah air yang memendam berjuta kalori
bagai danau yang mengaliri anak-anak sungai menjadi limbah
sehingga bunga-bunga kebencian bermekaran nampak mewakili keangkuhan
bagai singa tidur yang kau bangunkan untuk hadir keperkotaan
lalu
kau tetap mengilah sebagai jalan penyelesaian
sebagai cara pahlawan mencari keputusan dan kebijakan
sementara dibalik semua itu cara tak wajar kau mainkan
maka akhir-akhir ini bagai hari pembalasan dalam mahsyar keangkuhan yang butuh pertanggung jawaban
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Kamis, 04 Maret 2010
POTRET JAKARTA AWAL BULAN KETIGA
dari jauh sekiranya kita bisa buka mata dan buka telinga
untuk mendengar suara-suara yang butuh keadilan dan kebijakan
untuk menyaksikan tontonan yang sengaja dibangkitkan oleh rezim pemerintahan
yang terus hanya sanggup gunjang-ganjing saling mencari kesempatan
pada akhirnya sanggup menyuguhkan tontonan dan pertunjukan
yang terus menyuramkan pengetahuan dan ilmuan
menghilangkan semangat pahlawan menjelma kepentingan uang demi jabatan
membiarkan rakyat bertanya butuh jawaban menjadi kebencian
jakartaku
masih pantaskah menjadi ibu kota dari pulau kecilku yang terus meronta
bila masyarakat kecil semakin hari merasa tak percaya terhadap jakarta
yang konon sebagai tempat menyelenggarakan musyawarah untuk membangun bangsa
tapi entahlah...
bila yang dapat mereka saksikan hanya potret hitam dan suram yang menjawab tanya diujung asa tanpa jawaban
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Minggu, 28 Februari 2010
SEKUNTUM MAWAR DIWAJAHMU
kaukah berjuta kalori
yang menjelma pori-pori wajah berseri
sehingga membuatku rindu bidadari
meski itu hanya bisa terjadi diambang mimpi
kaukah penghias pagi
yang menyebabkan mentari malu hadir di bumi
sehingga sang surya menjelma laki-laki
yang ingin mencumbuimu sepanjang hari
ku mengerti
kau tak ditakdirkan sebagai bidadari
tapi perlu kau sadari anggunmu adalah perhiasan bumi
yang menjadi rahasia berjuta misteri
ingin rasanya sekali saja aku mengerti
dibalik kelopak-kelopak cantikmu yang kian berseri
demi inginku yang takkan mampu mengingkari
tentang kisah sang Hawa ditakdirkan hadir ke bumi
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Selasa, 23 Februari 2010
SEMUANYA HANYA MILIK ALLAH
semua yang dekat di sisi kita
yang terasa melekat di hati kita
bahkan terasa menyatu bagai tubuh dan nyawa
semuanya terasa terbelah bagai pecah ketika tiada
ya Allah
Engkau maha mulia
menyadarkan hamba pada hakikat daya yang tak kuasa apa-apa
agar bisa mengambil hikmah dibalik segala musibah
ya Allah
dibalik semuanya
hambamu ini terasa semakin ingin bertanya
bagaimana hendaknya cara terindah mambingkai makna
supaya mampu i'tidal manggapai ma'ruf nahi mungkar dalam hukum dunia
ya Allah
hanya Engkaulah pemilik segala-galanya
kodrat hambamu hanya bisa membingkai piramida doa
mengadukan segala rasa tak berdaya dalam lemah
ya Allah
semuanya hanyalah milik-Mu semata
dalam hambamu yang tak mampu istiqomah
dalam hambamu yang tak mampu qona'ah
dalam hambamu yang tak mampu amanah
ya Allah
di penghujung doa
dibalik makna semuanya
semoga Engkau selalu menggenggam jiwa hambamu ini yang tak sempurna
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Langganan:
Postingan (Atom)