MY IKLAN

SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA

JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN




Jumat, 13 November 2009

TEMBANG DI MUSIM KEMARAU


bila saatnya nanti
mungkin ketika aku telah selesai membangun istana cinta dengan kata-kata
ku harap bukan engkau yang datang untuk membaca sebait puisiku yang pernah ku tuliskan karena rindu
karena kalimat-kalimat itu tak ku rangkai dengan pikirku, takku sulam dalam lamunanku tak bisa ku eja dengan bibirku bahkan terasa takku tenun dengan usang jari-jariku
bait-bait itu bagai tumpah dari larva hatiku meski tak seorangpun pernah mengerti tentang semua itu
kejadian massal itu, bagai telah memenggal tunas asaku menjadikanku laksana menjadi batu
sementara dirimu terus berlari menjauh membawa bintang kecil yang kau petik dari lentera kembang jantung dadaku
kegelapanlah aku menelusuri lorong-lorong waktu sehingga yang dapat aku daki hanya bata-bata setapak jalan kata yang membata
masya-Allah aku terasa terluka jantung bagai berdarah laksana tertusuk belati cinta
maka cukup sampai disini saja, karena aku masih kasihan pada jasadku yang ku rasa masih terlalu muda



Malang, 13-11-09

Rabu, 11 November 2009

SEBAIT DOA UNTUK PAHLAWAN


ingin sejenak aku meratap
terhadap mereka yang telah meninggalkan warisan kesejahteraan
agar aku mengerti bahwa mereka tidak hanya berkeringat peluh
akan tetapi sesekali berkeringat darah mempertaruhkan jiwa raga
tak ada kata lelah, tak ada kata bosan
air mata dan keringat mengalir demi mempertaruhkan kehormatan
sehingga yang mereka wariskan sampai hari ini hanya dengan kata lawan
merekalah yang mengajari kita tidak suka ditindas
merekalah yang mewarisi kita tidak mau dilibas
sehingga sampai hari ini tanah pertiwi ini
menjadi milik kita sebagai penduduk pribumi
pahlawan .........
bila tak ada yang bisa kami perbuat untuk meneruskan semangat sepiritmu berjuang
izinkan kami menyebut namamu dalam dzikir agar menjadi permohonanku kepada Tuhan
agar suatu hari nanti kami bisa merasakan nikmatnya berjuang
menjadi pahlawan yang rindu reboisasi kebebasan

Minggu, 08 November 2009

SURAT BUAT PARA CENDIKIAWAN DI PANGGUNG JABATAN





ada apa dengan bangsaku ini sahabat
kok pejabat terus memperbudak rakyat
apakah telah salah kita membina kecerdasan
sehingga hukum itu hanya bisa dijadikan permainan
ataukah pejabat-pejabat itu telah tak kenal perdamaian
sehingga rakyat kecil dibuat kucing-kucingan
kami sadar hanya kuasa membela dan melawan
karena kami mengerti dalam keadaan salahpun mereka mengatas namakan lembaga kepolisian
kenapakah mereka menjadi ambisi mencari kemenangan
mungkinkah karena mereka punya kesanggupan mengabdi hanya karena demi kepentingan
sungguh memalukan
bila istana agung pengadilan hanya bisa dijadikan panggung perdebatan
mengapa demikian
mungkin singkat jawabannya karena preman-preman itu telah menjadi tikus kantoran
sehingga bukan sikap santun yang mereka tawarkan
tapi wajah ambisi dan kedengkian yang terus mereka umbarkan
sehingga bukan sikap bermoral yang mereka kedepankan
tapi sikap arogan yang penuh dendam yang bisa mereka janjikan
kami disini terus mempertanyakan seakan tak percaya dan segan
kenapa insan cendikiawan di negeri kita ini seakan beringas berwatak kekerasan
sehingga undang-undang yang telah dibakukan seakan telah digantikan kekuatan nilai uang dan perkataan
sehingga suara-suara pembunuhan dan penculikan terasa semakin ngeri dan menakutkan
mungkin secara tak sadar kita dipaksa kembali ke zaman penjajahan yang lebih kejam
dimanakah nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang telah diwariskan oleh para pejuang
oleh karena itu kami bersumpah demi bangsa tercinta kami tak akan tinggal diam demi tegaknya keadilan
sampai kapanpun kami akan melawan meski hanya dengan kata yang sebenarnya takkan pernah engkau dengarkan
tapi ingatlah sekali lagi kami tak akan hanya diam dan terus hanya bisa menonton
dari kami penghayal masa depan dalam perdamaian


Malang, 8-11-2009

PERSEMBAHAN BUAT CELURIT EMAS

wasiat Umar menggores tulang
titipkan pesan keadilan selurus pedang
beralih daerah berganti zaman
madura menempa clurit modern
cakrawala langit turunkan ilham
terlahir clurit emas di tanah garam
di setiap berpijak tinggalkan goresan
pada hati-hati yang gersang
pada jiwa-jiwa yang kerontang
di setiap singgah tanamkan kebijakan
di atas ubun-ubun tanpa pijakan
tanamkan indahnya moral budaya zaman
disini hanya ingin kami ucapkan terima kasih
dan hanya ingin sampaikan wasiatnya yang suci
karena kami yakin takkan mungkin mampu membalas jasanya
yang telah membawa harum nama sumekar
berpijak dari tanah batang-batang
clurit emas berteriak ke seluruh halaman nasional
sebagai lambang tiang bendera hati
clurit emas sebagai intan berlian
akan aku jadikan senjata nurani menebas kejahilan
di tangan akan aku genggam erat senjata warisan
hari ini kami pun bisa teriakkan kebanggaan
karena celurit emasmu telah wariskan pemikiran
menggores di kalbuku yang dalam
memaksaku belajar menata perasaan
izinkan kami sematkan
untuk kami jadikan perisai penganiayaan
di lidah akan kami asah setajam pedang
untuk kami tunjukkan celurit punya peradaban



Malang, 22, 06, 07

KEKASIH YANG HILANG

kasih...
anggunmu yang pernah seakan aku agungkan semakin hari terasa memudar
sisa potretmu yang engkau tinggalkan semakin hari telah menjadi hambar
karena asaku yang pernah ku titipkan dalam nafasmu hari ini telah menjadi sisa-sisa rindu yang hanya bisa menjadi debu dalam hidupku
bahkan seribu kalimat yang pernah ku rangkai utukmu hari ini menjadi kata-kata yang seakan mencaciku setiap waktu
kasih...........
mungkin pantaslah untukku
merintih dalam aku membawa lari rasa sedih
bersama potretmu yang telah terpahat rapi dalam monomen hati
maka maafkanlah kala bahasa jenuhku mesti mengorbankanmu
karena aku hari ini hanya kuasa memohon ikhlaskupun telah terasa pasrah
maka hanya ada satu kata jangan pernah temui aku lagi bila bukan demi cinta yang mulia
biarkanlah aku menjadi insan yang liar demi menemukan makna berjuta rahasia
meski aku sadar tanpamu aku harus mendekan dalam penjara jiwa

ANNUAL CONFERENCE IN ISLAMIC STUDIES


___________kenangan dari solo
di tengah gerombolan insan-insan yang kita kenal sebagai pejuang agama
kemaren aku ditakdirkan menghadirinya meskipun terasa kecil tanpa makna
dalam jamuan makan yang syarat dengan kenikmatan aku terasa merana

meski hanya karena merasa tak pantas menikmati jamuan makan dalam deretan panjang bersama para ilmuan yang mungkin sebagai penyampai amanah

entahlah mengapa konfrence itu selalu membuat aku bertanya, kenapa suratan membuatku bisa hadir dalam dunianya???

sehingga tanpa aku mengerti terasa melekat seribu makna

meski banggaku hanya karena bisa berjabat tangan dengan Dr. Hasan Al-Qudsy sebagai seorang ilmuwan dari Kairo sana

dan bisa berbincang-bincang dengan Dr. Ismail tentang seputar agama Indonesia kita dengan Malayasia
mungkinkah tahun depan yang telah di jadwalkan di medan sana
aku bisa menghadirinya
yang aku harap bukan lagi tamu tak diundang yang hanya bisa menikmati dan mengambil makna
tapi sungguh hari berharga itu bagai menyihirku dalam segala keinginan yang serasa masih maya
insan-insan ilmuwan itu terus terasa bagai monomen dalam memoriku yang takkan pernah terlupa
perbincangan-perbincangan tentang agama yang mereka lontarkan terus terasa bizing dalam ingatanku terasa penuh berjuta makna

mungkinkah hanya kali itu saja aku bisa mendengar sambutan Mentri Agama sepanjang usia

tapi entahlah dalam lirih suara hati terasa tak rela karena aku sadar hari ini aku masih muda

semoga saja Tuhan terus memberikan jalan hidayah


The Sunan Hotel Solo, 2-5 Nopember 2009