Kau ciptakan malam dan aku yang membuat pelita. Kau ciptakan tanah liat dan aku yang membuat piala. Kau ciptakan sahara, gunung-gunung, dan belantara. Aku juga membuat kebun anggur, taman-taman, dan padang tanaman. Akulah yang merubah batu menjadi cermin. Akulah yang telah merubah racun menjadi obat penawar.( Muhammad Iqbal)
MY IKLAN
SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA
JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN
Senin, 05 November 2012
SISA-SISA CATATAN BURAM
Nominal yang selalu diagungkan
Tak akan kuasa membeli kehancuran
Suap yang seringkali membeli kepentingan
Tak akan mampu membawa kehormatan
Kesenangan yang selalu didambakan
Tak akan pernah memberikan kebahagiaan
Sebab dosa itu tak sekedar kebohongan
Tak sekedar kemunafikan
Kemaksiatan tak lebih dari sekedar bumbu pembicaraan
Pengkhiatan lumrah menjadi budaya dan kebiasaan
Persetan kehidupan ini sampai di alam perjudian
Di saat kebaikan tak selalu benar
Kemegahan tak lebih dari sekedar hiasan
Yang manakah, yang semestinya harus dinilai
Disaat lebih pintar binatang menjaga keharmonisan
Disaat lebih adil binatang melestarikan pertumbuhan
Seperti yang bisa engkau saksikan
Anak ayam mampu menjadi ayam
Tanpa perselisihan persaudaraan dan kekerabatan
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Sabtu, 13 Oktober 2012
KHUN KARE LESSONA
(bait dalam pesan ibu anakku jangan menangis)
Se e tabhang elangSe e tamen ta' tombu
Enga' sampan tak nemmo aeng
Alingha' kabudhi adhep ka adha'
Jhang bajhangan akantha omba'
Tadha' neret, tadha' nyodhok
Akhuli sakarebbha dhibi'
Katabun kandas katenghah elang
Jal-khunjalan salanjang-nga kabadha'an
Sabban are alung-gulung athe-penthe
Sakabbianna tadha' bidhana bi' angin
Syer-ngalessyer etegghu' ta' ekenning
Khun kare lessona
Bila enga' ebhakto alateni sakabbhianna
Esoson thibi' ebithong thibi' epekol dhibi'
Edhalem pekkeran arassa berra' ka abha' dhibi'
Korang bhakto korang are
Ebirjhi' sampe' mare kalaban te-ngate tor ngastete
Terro badha'a hasella kalakoan dhaddi bukte
Sanajjan kanyataan ghun ekaolle edhalem mempe
Khun kare lessona
Odhi' nyaman ta' andhi' kennengan
Arassa salah jalan edhalem karenaan
Ekennhengan mewah ate ta' tenang
Arassa akalhendhong edhalem kasala'an
Salanjhang-nga enga' tamoy kasasar tojjuan
Pegghel ka abha' dhibi' sala ka oreng
Pegghel ka oreng sala ka abha' dhibi'
Pekkeran aleng-aleng ngajhak soko ajhalan edhalem kasabbaran
Khun kare lessona
Odhi' djudjur ta' argha
Adhi' sabbhar malarat
Adjar ngastete tape tak salamet dhari sake'na ate
Alam Pettheng 13-10-2012
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Jumat, 12 Oktober 2012
DISINI AKU TITIPKAN PASRAH INI
bila pada saatnya nanti
jalan takdir itu tak kunjung bisa aku temui
di tempat itulah aku akan berdiri
bersandar pada sebatang raga mati
dibalik telapak kaki bertumpu kebumi
biarkanlah cahaya matahari menjadi panas api
dan seandainya bisa membakar kulit ini
yang selama ini menjadi tabir sebongkah hati perih
aku mohon jangan kau tangisi lagi
sebab mungkin dikala itu ragaku hanya tersisa sebatang arang
yang telah menjadi tumbal oleh beban kebencian dan dendam
bagai kerajaan tumbang ditengah gugurnya tentara kesabaran
membuatku tak mungkin lagi mengejar arti sebuah bayangan
dan takkan memaksakan lagi mengejar angin yang terus berlari
meski terasa tak rela bila badai itu tak kuasa aku simpan dalam emosi
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
TUHANPUN DIAM MENYAKSIKAN KEPALSUAN
Gemuruh perasaan bagai menindih jiwa disimpang keputusasaan
Berita gembira yang pernah terdengar dari suara alam
Semakin hari terasa hilang, entah kemana hengkang dari pikiran
Tersisa letihnya kesibukan yang hanya bisa ditukar dengan ketiadaan
Kedunia mana persahabatan dengan bilangan itu bisa dibuang
Agar sepanjang jalan tak menjadi bara api kebencian yang tak padam
Dari rahasia kenangan hidup membohongi keadaan yang konon itu kesuksesan
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Sabtu, 06 Oktober 2012
LUKA INI MEMAKSAKU TINGGALKAN KOTA IMPIAN
Duri kebencian yang tertancap di jantungku
Telah membusukkan seluruh asa di dasar jiwa
Ketidak mampuan dan seluruh keadaan
Menyisakan semuanya dalam lemah tanpa keberdayaan
Kaupun,
Menjadi tungku yang menghanguskan kesabaran
Menghanguskan kegigihan yang ingin aku tanam pada kehidupan
Menghanguskan ketuguhan yang ingin aku janjikan pada badan
Menghanguskan kebahagiaan yang selalu aku impikan di simpang jalan
Menghanguskan keberanian yang ingin aku tinggalkan pada alam
Dan kini,
Telah berganti wajah muram berbayang kehancuran
Biarlah raga ini akan aku lemparkan jauh dari impian
Bersama runtuhnya nurani yang sekarat hampir mati di kota ini
Hina tak berharga
Keranda badan seakan telah ternobatkan
Sebagai mumi dalam kehidupan
Andai Tuhan mengizinkan
Ingin rasanya aku tinggalkan alam pergi ke-Tuhan
Meskipun peta menuju bulan dan bintang
Telah terbungkus malam dalam kegelapan
Menyisakan separuh mayatku dalam ketak berdayaan
Beridentitas manusia tak berarti dalam segala keadaan
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Kamis, 13 September 2012
PUING PUING JIWA TERSESAT DALAM KENAKALAN
Andai bisa memutar waktu
Ingin rasanya aku tentukan takdirku
Yang tak ingin aku kenal lagi
Apapun indahnya kenakalan itu
Untuk aku perbaiki hidupku
Yang tinggal sisa dari lezatnya dahaga masa lalu
Setelah itu,
Tak akan aku izinkan kenakalan menjamahku
Walaupun aku selalu rindu kebebasan indah dulu
Yang saat ini menyisakan catatan suram penyesalan
Hingga serasa terendap lara jiwaku
Saat aku kenang dalam ingatan bisu
Menyisakan keping-keping kehancuran hidup tak berhaluan
Tak sadar menyentuh api neraka dalam lezatnya kesenangan
Hingga aku terluka dalam hati yang berlumuran dosa silam
Kenakalan itu begitu kejam
Merampas kasih sayang dalam kebahagiaan
Menghadirkan kenistaan penuh kebencian
Menyisakan goresan hitamnya jiwa di dasar hasrat lautan lara
Seakan tanpa dosa merendahkan martabat ayah bunda
Ibu, maafkan anakmu
Yang selalu mengirimkan mendung badai
Tumpahkan gerimis air matamu
Dalam memendam rasa cemas sepanjang waktu
Menyimpan rasa malu yang seringkali menggores kalbumu
Lantaran durhaka durhakaku
Yang tersesat di balik aroma manis air susumu
Lalu mengalir segar di jantung raga jiwaku sepanjang waktu
Ibu, inikah pintamu di jalan hidupku
Hingga hidayah datang dari alam mimpiku
Memaksa batin jiwa menjadi saksi bisu
Seakan Tuhan kirimkan pertolongan di jalan hidupku
Melalui Malaikat malaikat Tuhan
Yang tak pernah aku khayalkan dahulu
Lalu,
Aku temukan pintu alam terbentang
Di balik senyum yang tak pernah aku saksikan
Di antara sesat jalanku dalam mengkayuh kehidupan
Kemudian,
Aku temukan jalan terang untuk pulang
Mencari penghambaan pada Tuhan dalam kehidupan
Demi berbakti pada kedua orang tua dalam kemulyaan
Selamat tinggal kenakanal
Biarkan aku tinggalkan indahnya dosa masa silam
Izinkan aku pergi menggapai hari hari pertaubatan
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Langganan:
Postingan (Atom)