otak ini bukan magma yang bisa tumpahkan larva
tapi seringkali mendidih tanpa terpanggang api
hingga bukan tenagaku yang merintih lelah dan letih
bukan asa rasa yang harus menanggung jenuh diantara keadaan yang memaksa
hanya saja mungkin takkan rela bila harus mendengar suara jiwa tanpa muara
apalah arti kejujuran bila kandas tanpa kepercayaan dan keadilan
andai keyakinan rasa bisa mutlak terjadi dalam kenyataan
ingin rasanya nyawa bisa disumpahkan sebagai taruhan perjuangan
tapi terlalu ku mengerti hidup ini takkan suci dari kemunafikan diri
lantas tak terhindarkan tahawwur dalam kebingungan dan kebimbangan
hingga...
pada kiblat kiblat tak bersuara ku paksa hadapkan wajah suram tanpa cahaya
tapi entah mengapa aku bagai tak bisa bertuhan seperti mereka
lantas kau akan bilang apa?
bila ternyata kelahiranku sebab kehendak sang Maha Pencipta
yang juga butuh materi dan harta, lagian tak bisa ingkar ingin kaya hati dan rasa jiwa
rasa iri di setiap langkah bagai singa geram ingin menerkam mangsa
menjadikan keadaan seakan gila pada apa yang tak pernah diajarkan di bangku musholla
kata maksiat yang pernah guru ajarkan sebagai simbol label pendosa
telah lama tak terpikirkan bagai harta karun yang mengkarat di dasar jiwa
hingga lidah terasa tak fasih menghafal kalimat بسم الله di sepanjang hari melewati masa
kalimat kalimat doa bagai berguguran di balik kitab tua yang tak sempat terbaca
BERSAMBUNG
Kau ciptakan malam dan aku yang membuat pelita. Kau ciptakan tanah liat dan aku yang membuat piala. Kau ciptakan sahara, gunung-gunung, dan belantara. Aku juga membuat kebun anggur, taman-taman, dan padang tanaman. Akulah yang merubah batu menjadi cermin. Akulah yang telah merubah racun menjadi obat penawar.( Muhammad Iqbal)
MY IKLAN
SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA
JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN
Selasa, 08 Juni 2010
REFLEKSI DI TENGAH PERJALANAN RAMADHAN TIBA I

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar