MY IKLAN

SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA

JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN




Senin, 29 November 2010

MAFIA PENJAGAL KEADILAN

Mencuat berhamburan hadir kepermukaan alam jadi tontonan dan perbincangan
Sindiran, kecaman tak ketinggalan juga banyak yang berusaha mencari ‎perlindungan
Penyuapan, pemalsuan dan anehnya lagi perwira tak sadar terjerumus ke lembah ‎perbudakan
Hukumpun di tangan kejaksaan bagai ember bocor tumpahkan segala persoalan ‎yang tak kunjung bisa diselesaikan
Inilah bencana peradaban, simbol simbol penegakan moral dan keadilan menjadi ‎tempat para mafia unjuk kebolehan dan kegagahan
Apakah sebenarnya yang salah, apabila saat ini nominal milyaran itu telah ‎dipertuankan ‎

Sabtu, 13 November 2010

PENJAJAHAN DIBALIK KEMERDEKAAN

Jalan-jalan kita telah sempit diantara serakahnya penguasa dan marginalnya logika dibalik ‎ambisinya raksasa diantara manusia yang semakin menghilangkan citra bangsa. Derita dan ‎duka diatas bencana alam semesta seakan tak sampai di mata mereka, seluruh indra mereka ‎bagai berlapis baja seolah-olah robot menjelma manusia. Bagai tak pantas rasanya mendikti ‎semuanya, diantara yang ideal perut gendut bagai nuklir yang berisi racun materi saja. Hari ini ‎terjadi lagi atas nama penentangan keadilan di tanah negeri. Lucu rasanya menyaksikan ‎semuanya ini, lebih lucu dari Tommy and Jerry. Kucing makan tikus mungkin itu lumrah, tapi ‎tikus makan kucing ini penyimpangan yang tak ada rumusnya di dunia. Masih berapa lama ‎lagi bangsa ini terus rela diperkosa oleh kejantanan harta yang tak beretika....?‎
Diam hari ini mungkin bukan solusi yang terbaik, mencaci juga bukan penyelesaian yang ‎terindah. Tapi bangsa ini punya cara yang istimewa keadilan dan pengadilan itu adalah impian ‎seluruh jiwa penduduk bangsa. Ramai didialogkan, bizing diperbincangkan, argumen ‎berserakan bagai gelombang, tapi mengapa HUKUM keadilan masih bungkam. Inikah toleran ‎yang kita inginkan, kami pikir tidak demikian, karena alam semesta ini diciptakan berdasarkan ‎hukum keseimbangan. Kembalikan, cepat kembalikan jika bangsa ini tidak menganut hukum ‎kekuasaan dan hukum kekayaan. Apapun namanya yang demikian adalah penjajahan. Lagian ‎perlu kita biasakan bangsa ini tidak perlu menanggung rasa malu berkepanjangan. Naïf dong ‎ditonton bangsa lain, bangsa yang besar sementara rakyatnya hanya bisa bangga menyaksikan ‎nisan pahlawan. ‎

Selasa, 02 November 2010

BENCANA

‎Mungkin apa yang telah bisa kita saksikan pada setiap bencana yang ‎dipertunjukkan alam diatas dunia
Tak lain sebagai bahasa bumi dalam menegur umat manusia sebagai khalifah alam ‎ini
Satu pertanyaan buat kita semua mengapa bencana sedemikian subur di hadapan ‎kita
Mungkin saja jawabannya hal itu sebanding dengan banyaknya persoalan yang tak ‎mampu diselaikan oleh manusia yang telah dilantik sebagai khalifah di atas dunia
Allah telah menentukan dalam kitab sucinya bahwa yang telah tercipta di atas ‎semesta ini ada manfaatnya dan mempunyai kapasitas ukuran dalam porsinya
Maka mungkin menjadi sesuatu yang wajar apapun bisa terjadi ketika ‎keseimbangan di atas hukum alam sudah tak menjadi pertimbangan dalam hidup ‎yang berbudi
Suatu contoh manusia bisa mengatur api untuk mengambil manfaat dari kalorinya ‎tapi ketika api tak dijaga dengan semestinya rawan menjadi bencana dan manusia ‎sendiri yang jadi tumbalnya
Dan hal yang terparah di abad yang berjalan selama ini banyak manusia mampu ‎membangun komunitas sedemikian besar jumlahnya, tapi dibalik itu semua ‎maraknya marjinalisasi semakin tak terbendung melahirkan kriminalitas terjadi di ‎mana-mana
Konon cendikiawan bumi ini seakan telah menempati separuh bumi, tapi mengapa ‎pengetahuan menjadi senjata yang menakutkan dan hanya bisa saling ‎menghancurkan sesamanya
Inikah zaman dimana manusia telah menjadi robot esensi sebuah kepentingan, ‎sehingga alam semesta ini selalu menyapa dengan label sebuah bencana
MasyaAllah mungkin semuanya adalah peringatan Tuhan agar manusia mampu ‎kembali di jalan pertobatan yang bisa berjuang demi kesejahteraan alam
Jika memang manusia menganggap semuanya adalah ujian tentunya akan mampu ‎ringan tangan mengulurkan bantuan
Untuk mampu mewujudkan bahwa manusia pada hakikatnya ada dalam satu ‎ikatan persaudaraan dalam penghambaan kepada Tuhan ‎

Sabtu, 31 Juli 2010

HARUSKAH HIDUP TANPA NAMA


Bila sampai di hadapanmu
Mungkin kau takkan pernah kenal aku
Lalu akan kau penggil siapa diriku yang tak bernama bagimu
Bertahun tahun telah ku tuliskan surat untukmu
Agar kau mampu menempel namaku di halaman jendela waktu
Namun semua itu tak pernah membuatku bersahabat denganmu
Bahkan seakan kau tak pernah ingin mengenalku
Karena pintu jendela itu telah terpatri oleh nama besar masa lalu
Di balik itulah aku berani bermimpi mencoba bangkit dari rasa malu
Berusaha melawan pengasingan waktu
Untuk memahat nama diri pada dinding koran dan perut buku
Namun,!!!
Perjalanan itu ternyata tak seperti air yang melintasi setiap anak sungai
Mencoba bangkit dengan semangat,
Sementara kau tetap menjadi lubang kuburan masa laluku
Inikah suratan, ataukah ini suatu ujian seleksi alam
Pergi berkeringat, pulang dengan rasa lumpuh sisakan sedih terasa pilu
Itulah sejarah keringat yang teramat mahal, hingga akupun tak pernah tahu
Mengapa semua itu harus hadir mengiringi hamparan hidupku
Seakan menjadi belenggu memaksaku lari mencari nama diri yang bisu
Inilah penyakit emosiku selama ini
Menjadikan diri usang mencari makna kebimbangan
Sering aku intip namaku pada setiap bait percakapan Gibran menenun ilusi
Pada khayalan Muhammad Iqbal menyulam narasi dalam puisi
Pada dzikir Rumi yang menggambarkan sufi sebagai perwakilan hati
Tapi masya’Allah diriku bukan siapa siapa di antara mereka
Mungkin saja waktu masih menghendaki namaku terbang ke alam tak berpeta
Sebab aku juga tak suka bila hanya menjadi pewaris budaya saja


Bila pada saatnya nanti aku tak bisa berbuat apa apa
Maka sia sia seluruh hidupku yang sebenarnya tanpa nama di alam dunia

Jumat, 30 Juli 2010

SUARAKAN SAJA


jika lidah bisa menyabit ketidak adilan di muka dunia
kenapa kau bungkam saja menyaksikannya, membiarkan hina

suarakan saja...
biarkan lepas suara tulusmu ke halaman yang nyata
bila mampu menjadi atom biarkanlah mencari yang bersenyawa
bila mampu menjadi nuklir biarkanlah menjadi lawan pendosa

suarakan saja...
yakini bahwa setiap kalimat itu produk etika dan budaya
biarkan saja suaramu melawan tradisi kesalahan budaya
yang sering melahirkan gosip menjadi illat masalah rumah tangga

mungkinkah ini sudah zamannya?
kepentingan menyulap kebenaran menjadi fitnah

Minggu, 11 Juli 2010

DOA DALAM KETABAHAN


hanya kepada Engkau Tuhan
kami haturkan segala ketakberdayaan
dalam lemah kami mengemis jawaban tanya dalam doa
dalam hina kami haturkan sujud
memohon petunjuk perlindungan dari segala kenistaan
agar mampu menempuh jalan kemulyaan dalam penghambaan
karena tiada kelas dalam tingkatan kemanusiaan
tiada derajat karena pangkat dan jabatan
hanya ketakwaan yang membedakan manusia dengan hewan
lemahnya seorang manusia tanpa senjata
akan merasa damai tanpa berbuat kemaksiatan dan dosa
itu nyata jaminan yang Maha Kuasa kepada para hamba-Nya