Kau ciptakan malam dan aku yang membuat pelita. Kau ciptakan tanah liat dan aku yang membuat piala. Kau ciptakan sahara, gunung-gunung, dan belantara. Aku juga membuat kebun anggur, taman-taman, dan padang tanaman. Akulah yang merubah batu menjadi cermin. Akulah yang telah merubah racun menjadi obat penawar.( Muhammad Iqbal)
MY IKLAN
SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA
JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN
Sabtu, 06 Oktober 2012
LUKA INI MEMAKSAKU TINGGALKAN KOTA IMPIAN
Duri kebencian yang tertancap di jantungku
Telah membusukkan seluruh asa di dasar jiwa
Ketidak mampuan dan seluruh keadaan
Menyisakan semuanya dalam lemah tanpa keberdayaan
Kaupun,
Menjadi tungku yang menghanguskan kesabaran
Menghanguskan kegigihan yang ingin aku tanam pada kehidupan
Menghanguskan ketuguhan yang ingin aku janjikan pada badan
Menghanguskan kebahagiaan yang selalu aku impikan di simpang jalan
Menghanguskan keberanian yang ingin aku tinggalkan pada alam
Dan kini,
Telah berganti wajah muram berbayang kehancuran
Biarlah raga ini akan aku lemparkan jauh dari impian
Bersama runtuhnya nurani yang sekarat hampir mati di kota ini
Hina tak berharga
Keranda badan seakan telah ternobatkan
Sebagai mumi dalam kehidupan
Andai Tuhan mengizinkan
Ingin rasanya aku tinggalkan alam pergi ke-Tuhan
Meskipun peta menuju bulan dan bintang
Telah terbungkus malam dalam kegelapan
Menyisakan separuh mayatku dalam ketak berdayaan
Beridentitas manusia tak berarti dalam segala keadaan
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Kamis, 13 September 2012
PUING PUING JIWA TERSESAT DALAM KENAKALAN
Andai bisa memutar waktu
Ingin rasanya aku tentukan takdirku
Yang tak ingin aku kenal lagi
Apapun indahnya kenakalan itu
Untuk aku perbaiki hidupku
Yang tinggal sisa dari lezatnya dahaga masa lalu
Setelah itu,
Tak akan aku izinkan kenakalan menjamahku
Walaupun aku selalu rindu kebebasan indah dulu
Yang saat ini menyisakan catatan suram penyesalan
Hingga serasa terendap lara jiwaku
Saat aku kenang dalam ingatan bisu
Menyisakan keping-keping kehancuran hidup tak berhaluan
Tak sadar menyentuh api neraka dalam lezatnya kesenangan
Hingga aku terluka dalam hati yang berlumuran dosa silam
Kenakalan itu begitu kejam
Merampas kasih sayang dalam kebahagiaan
Menghadirkan kenistaan penuh kebencian
Menyisakan goresan hitamnya jiwa di dasar hasrat lautan lara
Seakan tanpa dosa merendahkan martabat ayah bunda
Ibu, maafkan anakmu
Yang selalu mengirimkan mendung badai
Tumpahkan gerimis air matamu
Dalam memendam rasa cemas sepanjang waktu
Menyimpan rasa malu yang seringkali menggores kalbumu
Lantaran durhaka durhakaku
Yang tersesat di balik aroma manis air susumu
Lalu mengalir segar di jantung raga jiwaku sepanjang waktu
Ibu, inikah pintamu di jalan hidupku
Hingga hidayah datang dari alam mimpiku
Memaksa batin jiwa menjadi saksi bisu
Seakan Tuhan kirimkan pertolongan di jalan hidupku
Melalui Malaikat malaikat Tuhan
Yang tak pernah aku khayalkan dahulu
Lalu,
Aku temukan pintu alam terbentang
Di balik senyum yang tak pernah aku saksikan
Di antara sesat jalanku dalam mengkayuh kehidupan
Kemudian,
Aku temukan jalan terang untuk pulang
Mencari penghambaan pada Tuhan dalam kehidupan
Demi berbakti pada kedua orang tua dalam kemulyaan
Selamat tinggal kenakanal
Biarkan aku tinggalkan indahnya dosa masa silam
Izinkan aku pergi menggapai hari hari pertaubatan
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Jumat, 07 September 2012
RASA PRIHATINKU DALAM DERITA YANG MENIMPAMU
Sahabatku...
Aku tak bisa memberikanmu ketenangan
Agar kesedihanmu cepat enggan membelenggumu
Namun semoga doa yang bisa aku kirimkan ke Tuhan
Bisa terkabulkan untukmu menjadi anugrah pertolongan
Sahabatku...
Semua manusia tak bisa lari dari kebahagiaan dan kesedihan
Namun perlu kita ingat
Tak ada ujian yang lebih berat di timpakan ke golongan suatu umat
Ketimbang ujian yang Tuhan kirimkan,
Pada Nabi Ayyub Sang Nabi Tuhan di muka alam
Sahabatku...
Semoga apa yang engkau alami dalam kesedihan
Merupakan ujian ketabahan dalam derajat kesabaran
Sejatinya kehidupan tak ada penindasan dari Tuhan
Meskipun alam seakan kejam menghadirkan suratan
Namun yakinlah segala kemampuan bersama hidayah Tuhan
Semoga senantiasa engkau mendapatkan gantinya kesedihan
Sahabatku...
Bangkitlah...!
Masa depanmu masih luas terbentang
Masih cukup waktu untuk membuang derita dari sangkar saraf batin jiwa
Sahabatku...
Bangkitlah...!
Engkau tak boleh menyerah
Karena alam inipun sedih
Di saat engkau menangis
Air matamu tumpah menetes jatuh ke bumi
Lalu malaikatpun seakan tak sudi engkau bersedih
Sahabatku...
Semoga yang Maha Kuasa senantiasa melindungimu
Di jalan anugrah Tuhan
Sahabatmu selalu mengharapkan senyum bahagiamu
Sekali lagi
Bangkitlah... sahabatku
Aku tak bisa memberikanmu ketenangan
Agar kesedihanmu cepat enggan membelenggumu
Namun semoga doa yang bisa aku kirimkan ke Tuhan
Bisa terkabulkan untukmu menjadi anugrah pertolongan
Sahabatku...
Semua manusia tak bisa lari dari kebahagiaan dan kesedihan
Namun perlu kita ingat
Tak ada ujian yang lebih berat di timpakan ke golongan suatu umat
Ketimbang ujian yang Tuhan kirimkan,
Pada Nabi Ayyub Sang Nabi Tuhan di muka alam
Sahabatku...
Semoga apa yang engkau alami dalam kesedihan
Merupakan ujian ketabahan dalam derajat kesabaran
Sejatinya kehidupan tak ada penindasan dari Tuhan
Meskipun alam seakan kejam menghadirkan suratan
Namun yakinlah segala kemampuan bersama hidayah Tuhan
Semoga senantiasa engkau mendapatkan gantinya kesedihan
Sahabatku...
Bangkitlah...!
Masa depanmu masih luas terbentang
Masih cukup waktu untuk membuang derita dari sangkar saraf batin jiwa
Sahabatku...
Bangkitlah...!
Engkau tak boleh menyerah
Karena alam inipun sedih
Di saat engkau menangis
Air matamu tumpah menetes jatuh ke bumi
Lalu malaikatpun seakan tak sudi engkau bersedih
Sahabatku...
Semoga yang Maha Kuasa senantiasa melindungimu
Di jalan anugrah Tuhan
Sahabatmu selalu mengharapkan senyum bahagiamu
Sekali lagi
Bangkitlah... sahabatku
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Rabu, 29 Agustus 2012
TAK KUASAKU MENJADI PECUNDANG
Melalui do'a yang terpinta pada-Mu Tuhan
Mungkin satir dosa masih terlalu tebal di dinding jiwa
Pikiran terlalu kacau menjangkau derajat seorang hamba
Alam yang fana ini terlalu bising untuk ketenangan batin
Jangankan menyelamatkan diri dari maksiat yang nyata
Dari diri sendiri saja seakan susah menjaga indra
Ingin rasanya aku tinggalkan keinginan
Namun sayang hutang budiku pada harapan belum terlunaskan
Mungkin dahaga haus dan lapar bisa tertahan sekuat kemampuan
Tapi kemanusiaan ini tidak semata demi mengisi kantong badan
Ingin aku lupakan tentang kehormtan dan kesempurnaan
Tapi seakan tak sanggup ingkari budi pekerti tentang keindahan
bahkan tak pernah tahu tentang sejarah kejahatan yang membawa kebahagiaan
Jika demikian izinkan kami kembalikan lemahnya kemampuan dalam keyakinan
Hanya Kepada-Mu Tuhan takdir segala suratan berjalan di atas alam
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Selasa, 28 Agustus 2012
WAJAH-WAJAH BANGUNAN MATI SEPANJANG JALAN LUMPUR LAPINDO
Bencana itu telah meninggalkan catatan tahun berlalu
Menyisakan rasa luka yang pilu
Dinding-dinding rumah yang kokoh dahulu
Pernah megah menghias pinggiran jalan pada masa itu
Hari ini berselimut debu
Yang terus layu tanpa penunggu
Warna cat yang terus memudar
Semakin jelas menyisakan bekas kekejaman
Dari penindasan yang tanpa ampun
Di balik kapitalisme perekomian zaman
Jalan beraspal di sepanjang perlintasan lumpur LAPINDO
Adalah saksi bisu tentang kematian suatu kampung halaman
Yang menampung puing-puing bangunan alpa tanpa nilai rupiah
Hingga rumah-rumah itu seakan malu pada mobil-mobil mewah yang melintas sepanjang masa
Bangunan redup tanpa cahaya sepanjang jalan
Seakan ingin mengemis pada keramaian
Namun tetap saja bumi lapindo bagai tak bertuan
Karena hak-hak kemanusiaan selalu harus kalah dibalik segala keadilan
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Senin, 23 Juli 2012
TERAPI RAMADHLAN
Jika harus tertutup dan tamat pintu pertobatan
Mungkin bintik hitam dosa tanpa ampunan di sisi Tuhan
Wahai sahabat yang beriman
Sebelum bulan suci pergi meninggalkan amalan dalam iman
Marilah renungkan seberapa berat timbangan kebaikan dari kemungkaran
Seberapa ringan kemunafikan dibanding kejujuran yang mampu dijalankan
Tak ada kesabaran yang lebih baik dari minta ampunan kepada Tuhan
Tak ada penyesalan yang lebih berarti
Dibandingkan dalam hidup merasa berdosa pada Sang Pencipta
Tak ada keridhoan yang lebih mulia selain sifat ikhlas menghamba di jalan yang Maha Esa
Semoga dalam ikhlasnya berpuasa mengantarkan kita di jalan hidayah
Semoga dahaga dalam rasa lapar mampu untuk mensucikan raga dan jiwa
Mungkin bintik hitam dosa tanpa ampunan di sisi Tuhan
Wahai sahabat yang beriman
Sebelum bulan suci pergi meninggalkan amalan dalam iman
Marilah renungkan seberapa berat timbangan kebaikan dari kemungkaran
Seberapa ringan kemunafikan dibanding kejujuran yang mampu dijalankan
Tak ada kesabaran yang lebih baik dari minta ampunan kepada Tuhan
Tak ada penyesalan yang lebih berarti
Dibandingkan dalam hidup merasa berdosa pada Sang Pencipta
Tak ada keridhoan yang lebih mulia selain sifat ikhlas menghamba di jalan yang Maha Esa
Semoga dalam ikhlasnya berpuasa mengantarkan kita di jalan hidayah
Semoga dahaga dalam rasa lapar mampu untuk mensucikan raga dan jiwa
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Langganan:
Postingan (Atom)