Dinding-dinding rumah yang kokoh dahulu
Pernah megah menghias pinggiran jalan pada masa itu
Hari ini berselimut debu
Yang terus layu tanpa penunggu
Warna cat yang terus memudar
Semakin jelas menyisakan bekas kekejaman
Dari penindasan yang tanpa ampun
Di balik kapitalisme perekomian zaman
Jalan beraspal di sepanjang perlintasan lumpur LAPINDO
Adalah saksi bisu tentang kematian suatu kampung halaman
Yang menampung puing-puing bangunan alpa tanpa nilai rupiah
Hingga rumah-rumah itu seakan malu pada mobil-mobil mewah yang melintas sepanjang masa
Bangunan redup tanpa cahaya sepanjang jalan
Seakan ingin mengemis pada keramaian
Namun tetap saja bumi lapindo bagai tak bertuan
Karena hak-hak kemanusiaan selalu harus kalah dibalik segala keadilan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar