Kau ciptakan malam dan aku yang membuat pelita. Kau ciptakan tanah liat dan aku yang membuat piala. Kau ciptakan sahara, gunung-gunung, dan belantara. Aku juga membuat kebun anggur, taman-taman, dan padang tanaman. Akulah yang merubah batu menjadi cermin. Akulah yang telah merubah racun menjadi obat penawar.( Muhammad Iqbal)
MY IKLAN
SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA
JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN
Senin, 25 Januari 2010
SYAIR DIRI DALAM PUISI
1
tangga tangga kata
ku susun dari bata
sebatang lidah
lepas dari rasa jiwa
muntah keangkasa banjiri samudra
2
kertas tak berdosa
ku ajak berdensa
mempersaksikan suara
dalam angkuhnya bahasa
tentang dosa dosa yang tersisa
3
malam kelam
gelap gulita hitam
telusuri jalan tanpa bintang
dalam diri terasa tak bertuhan
ingin tinggalkan malam pergi ke bulan
4
lalu bayangan
bagai setumpuk jerami
terbakar menjadi arang
tumpah di lautan menjadi tinta hitam
bagai kutukan ingin jadi kata dalam tulisan
5
coba ratapi tubuh ini
yang selalu muntah puisi
terlihat syair syair mati
bagai mumi kaligrafi diri
menjelma ujud sebongkah hati
6
maka disini
menjelma syair syair hati dalam puisi
mempertaruhkan kejujuran diri
yang selamanya takkan pernah kau mengerti
bila engkau tak lagi sanggup mencari dan memaknai
Malang, 25 Januari 2010
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
DALAM PERJALANAN NASIB
petani
pedagang
pejuang
pahlawan
miskin
kaya
hartawan
jutawan
bagi siapa
untuk kepentingan apa
demi kesejahteraan siapa
hari harimu seakan kurang demi menumpuk harta
dibalik mereka yang tak sanggup membangun rumah
dibalik merek yang tak sanggup menyekolahkan anaknya
dibalik orang sakit yang tak mampu membiayai pengobatannya
kenapa mereka tak sedikitpun ingin membeli deritanya
merekalah yang butuh suara uang menjawabnya
merekalah yang butuh kesejahteraan ekonomi merangkulnya
entahlah...
roda ekonomi setiap detik menambahkan jumlah manusia sakit jiwa
suara uang yang tak bisa menyapa kemiskinan menambah jumlah kematian yang tak semestinya
Malang,25 Januari 2010
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
KISAH DALAM TANGIS
ketika derita itu mampir
berkunjung dalam hati yang perih menahan getir
tiada tahmid tiada takbir yang sanggup keluar dari bibir
hanya suara suara ganjil yang sanggup terlahir
disini,
kutulis kisah dalam tangis
ada yang miris
egois
apatis
ingin mengemis
nyaris bagai sandiwara di negeri balqis
dalam tangis
ada rasa tak kuasa
ada rasa tersiksa
ada rasa luka
ada rasa terpenjara
ada rasa tak berdaya
ada rasa terpapa
ada rasa iba
semuanya terhimpun dalam luka jiwa
siapakah sebanarnya yang mengajari kita tertawa
sehingga tangis juga mesti ada dibalik kita
dan bila kisah kita mesti harus beda
biarkanlah aku yang menangis karena rintihan jiwa
agar engkau mengerti bahwa hidup kita
tercipta dari rahasia ruh yang berbeda
dibalik itulah
semuanya ada rahasia Allah
Malang, 25 Januari 2010
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
BUKAN UNTUK KITA
engkau, aku
pernah tau tentang harum tubuhnya
pernah mengerti tentang raut catiknya
pernah merasakan lembut tutur katanya
pernah berlomba mendapatkan senyum dan pandangannya
hari ini
engkau, aku
mungkin telah tanpa kabar darinya
yang tersisa tinggal selembar potretnya
bagai rasa yang hanya tersisa asa tanpa makna
menyadarkan kita akan hakikat semuanya
cantiknya
anggunnya
menawannya
kelembutannya
itu semua bukan untuk kita
tapi semata mata hanya untuk alam agar menjadi indah
Malang, 25 Januari 2010
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Kamis, 21 Januari 2010
SUARA RAKYAT
Pejabat
Tolong dengar sengsara suara kami
Bosan telah terasa kami menanti
Sumpah bersatu untuk kita nikmati
Negeri sejahtera makmurkan bumi bangsa
Katanya kita bebas merdeka
Entah kenapa rakyat sengsara
Makmur tanah air jadi gersang
Rakyat laksana hidup di negri asing
Tiap waktu bertikai
Di saat kursi menjadi rebutan
Pejabat
Kapan kau kasihan
Pada kami yang miskin wawasan
Untuk merubah nasib hidup berpetualang
Melepaskan jerat warisan metos kakek moyang
Mengucurkan keringat demi untuk makan
Pejabat
Tolong jangan di teruskan
Birokrasi sibuk merebut jabatan
Kami terlantar
Rakyat liar penuh dendam
Bila kau masih rakus berhati binatang
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
MAHASISWA UNTUK SIAPA
Bila hari ini ada pendidikan
Belum tentu demi kesejahteraan
Reboisasi rasa aman dan damai
Tentunya karena reputasi alam ekologi zaman
Bahkan jika sekarang bergema norma agama
Belum tentu terjadi di tiap”diri” bernama Kehidupan
Mereka-mereka kadang hanya merebut Simbolik
Nama tuhan dalam ateis suara hatinya
Lalu pendidikan mahasiswa untuk siapa dibina
Bila harga dunia lebih abadi di mata kita
Jawablah dalam diri
Kenang eratlah dalam nurani
Seharusnya telah disadari
Maha yang telah disematkan diatas dada kiri
Almamater menjadi pakaian perdana
Mengantar keruang sarjana
Tapi mahasiswa bukanlah yang hanya semata Mengejar wisuda
Kemajuan dan kemunduran suatu bangsa di Siklus dunia
Akan sangat tergantung pendidikan Berwacana merubahnya
Mahasiswa punya separuh suara warga Bangsa
Arahkan pemerintah….!
Bila bangsa punya cita-cita
Masa depan terbuka cerah menjadi negri adidaya
Satu solusi kita
Satukan dan sadarkan mahasiswa
Sebagai pengganti estafet roda bangsa
Buanglah sifat kedektatoran
Pesan kami penghayal masa depan
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Langganan:
Postingan (Atom)