MY IKLAN

SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA

JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN




Minggu, 13 Desember 2009

AKU BUTUH CINTA YANG LAIN


aku butuh cinta lain
meski cintaku padamu menancap dalam di jantung kalbuku
aku butuh cinta lain
meski kenangan bersamamu telah membuat aku terasa tak mampu
aku butuh cinta lain
meskipun aku terasa tak tega meninggalkanmu
aku butuh cinta lain
meski separuh jiwa seakan tersisa dalam dirimu
aku butuh cinta lain
meski kepercayaanku terasa membeku dalam keberadaanmu
aku butuh cinta lain
meski rasa sayang itu bagai gema takbir dalam beduk dadaku
aku butuh cinta lain
meski gerimis air matamu mungkin mesti terjatuh
aku butuh cinta lain
aku butuh cinta lain
aku butuh cinta lain
aku butuh cinta lain
karena percaya pada diri sendiri aku sudah terasa tak mampu
maafkan aku mungkin harus buat keputusan di jalan terakhirku
hanya karena aku merasa tak mampu membuat dirimu percayai aku
dalam keadaanku yang lemah
terlanjur menaruh rasa percaya padamu karena cinta
maafkanlah aku
mungkin telah suratan bagiku tinggalkan semuanya

GALAU


sampai detik ini langit tepat diatas kepalaku tampak mendung seraya menggambarkan runyam dalam galau segala firasatku yang tak menentu dan aku serasa semakin tak tahu mengapa hidupku terjerat keadaan yang tak bisa aku mengerti kenapa semua ini mesti aku alami.
tapi biarkanlah ku hamparkan tubuhku yang memang tak berharga ini pada kedinginan yang mengajakku pada keadaan lebur membaur dalam segala derita sehingga kabutpun memerkosa segala yang aku rasakan di antara cinta, luka tersiksa bahkan antara ada dan tiada.

Batu, Payung, 13-12-2009/00:15

Rabu, 09 Desember 2009

ZAMAN BERGESER KE ERA JAHILIYAH


nonton berita di televisi tiap detik
hati rasanya terusik dan berbisik
kebiadaban terjadi seakan merata
orang miskin nyaris kafir jadi korban keadaan yang nyata
sehingga menjadi buta peradaban dan etika
seakan sudah tak bisa dibendung
profesionalitas manusia bergeser ke era modern ala jahiliyah
memang hal ini telah di gambarkan dalam suatu hadis yang nyata
bahwa pada suatu masa:

Pemimpin seperti singa
Mentrinya seperti srigala
Penegak hukum mentalnya seperti anjing
Manusia bermental seperti binatang

mungkin semua itu telah terjadi hari ini
di balik kehancuran peradaban pemimpin
secara tak sadar kita telah hidup dalam kekejaman
mungkin inilah ala jahiliyah di zaman yang tanpa keadilan

Senin, 07 Desember 2009

Cukup Engkau Baca Saja Jangan Dieja


teramat sukar aku ceritakan pada kalian
teramat berat aku pendam dalam bayangan
terasa ingin kadang aku adukan
bahkan tapi terkadang juga ingin diabanggakan
sungguh bimbang
tak percaya menjadi tersiksa, merasa sebaliknya terasa sama saja
pasrah sama mereka saja terasa tak wajar
memaksapun terasa semakin kurang ajar
hanya diam senyum mungkin akan dianggap sebagai wayang
mengejar terus melawan terasa semuanya hanya semakin hambar
begini salah
begitu susah
talah demikian parah
sehingga demikian terasa tak bisa dimengerti
akupun juga tidak pernah tahu harus berbuat apa
tapi kenapa
seakan ada yang melarang aku bertanya pada mereka
ku coba biarkan saja terserah mereka
tapi kenapa kadang terasa tak rela
memang susah ya menjadi mereka
bahkan aku dan dirimu menjadi makna kita saja sudah tidak bisa
ya sudah lah..........
ambil hikmahnya saja
karena kita memang tercipta dari bentuk yang sama
salah dan berbeda itu memang hakikat kita sesungguhnya

DARI PIKIR KE DZIKIR

ingin rasanya menangis
karena hidup tak sekreatif hamba Allah di masa yang telah lalu
ingin rasanya mengeluh karena hikmah tak seberarti
seperti yang telah diwariskan para waliyullah dan para Nabi
ingin rasanya kembali ke zaman kerajaan yang penuh budi
hanya saja masih takut menyembah raja bukan karena Ilahi
tapi biarkanlah kami merenung manikmati dzikir fikri
apapun yang telah menjadi takdir di muka bumi
tetap akan kami tafsir dengan surat-surat dalam firman Ilahi
dalam kalimat Allah................
akan kami agungkan segalanya dalam raga sepenuh jiwa
dalam kalimat masya.........Allah.........
akan kami panjatkan segala rasa takjub
atas semua yang telah diciptakan-Nya menjadi indah
dalam kalimat Alhamdulillah..............
akan kami himpun segala daya untuk memuji keagungan dan kebesaran-Nya
tak ada yang pantas disembah kecuali Allah............
tak ada yang pantas diagungkan kecuali Allah............
tak ada yang pantas ditakjubkan kecuali keindahan ciptaan Allah...............
Maha cahaya dari segala rasa
bila iman di dada selalu mengantarkan pada mengingat Allah..........
sehingga nadi-nadi berdenyut menggerakkan pikir menjadi dzikir

WAJAH BANGSAKU YANG KUSAM


menyaksikan bangsa ini
nayaris terasa bizing jual-beli kata-kata saja
teriakan fitnah, pengaduan ketidak adilan
semuanya seakan menumpuk ke tampuk Jakarta sana
sebenarnya mau diapakan bangsa ini
kok setiap hari yang tampak di negeri pancasila ini
hanya wajah-wajah beringas yang seakan telah terlatih menjadi ganas
yang penuh rasa cemas dan ketakutan bagai manusia ATEIS tanpa Tuhan
laksana anak ayam yang akan diterkam buasnya elang
disini sebagai kaum muda
miris nyaris terasa tak rela
bila bangsa tercinta ini
seakan hanya milik beberapa orang saja
jika kita harus bertanya
kenapa sekarang seakan semuanya memperebukan kebenaran????
tapi dibalik itu semua seakan membara kebencian
sehingga seakan tak ada jalan untuk perdamaian
mengapa bangsa yang dibangun dengan semangat juang
hanya melahirkan manusia yang haus kemenangan
apakah mereka telah lupa tentang tenggang rasa
sehingga saling menghancurkan itu menjadi hal yang kaprah
bahkan dianggap wajar-wajar saja
kami yakin mereka tidak buta peraturan
entah kenapa mereka menjadi buta hati
seakan tak bisa menilai martabat kemanusiaan
mungkin maunya mereka menjual bangsa ini saja
karena sama halnya sudah tidak ada keadilan dan pengadilan
beginilah wajah bangsa kita hari ini
yang hanya kaya dengan tumpukan sampah-sampah
ramai tak melahirkan apa-apa
kaya juga tak bisa mencukupi apa-apa
jadi bagaimana akan bisa menjadi negeri yang sejahtera
bila orang pintar hanya mampu berdebat semata
seakan-akan sudah ingin menjual bangsa
sehingga disini kami tak tahu lagi harus berbuat apa???
meskipun tak henti berharap orang-orang miskin menjadi merdeka
pejabat dan orang kaya tak hanya berdebat tanpa realita
maka demi bangsa kami tetap menunggu berita merdeka