MY IKLAN

SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA

JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN




Minggu, 25 Oktober 2009

inginku jatuh cinta lagi tuhan


konon terluka dan patah hati adalah suratan Ilahi
yang ku sadari takkan pernah membuat manusia jera sebelum mati
bilang saja untuk semuanya ...........................
terluka itu karena cinta
tersiksa itu karena cinta
menderita itu karena cinta
bahkan andai aku bisa
ingin meninggalkan dunia ini dengan penuh cinta
dan rasa cinta yang takkan pupus sepanjang masa
hanya saja ada satu makna cinta yang takkan pernah menyisakan rasa pilu dan terluka
ketika kita mampu membedakan cinta birahi diantara nihil dan nisbi
sehingga berpaling ingin mengenal cinta kepada Ilahi Robbi
terima kasih Tuhan belas-kasih-Mu telah memperkenalkan hambamu ini pada rasa patah hati
sehingga mampu mengajari kami mengenal makna yang lebih berati dari cinta yang hakiki
baru aku sadari hanya Engkaulah Tuhan.............
Sang pemberi yang tak pernah meminta balasan
sang penyayang kasih sayang yang tak pernah meminta imbalan
sang pelindung yang tak pernah meminta disanjung
Tuhan ..............
hanya Engkaulah yang kuasa atas segalanya
maka izinkanlah hambamu ini jatuh cinta lagi
demi hanya ingin menikmati manisnya diamnya keimanan dalam hati

Sabtu, 24 Oktober 2009

SECEPAT BUNGA MEKAR


Aura cinta tergenggam erat dalam hati
Irama intonasi jiwa teriring tidurnya malam
Diskripsi hadir menerka cantiknya bayangan
Panjang dirasa kemarau musim
Bunga yang tertancap dikebun harapan mimpi
Gugur kuyup ditangkai separuh hati
Pepohonan bunga di layar selendang bidadari
Lapuk dalam gelombang air mata
Tak sempat rangkaian bunga menjadi hadiah
Untuk kumbang dan kupu-kupu menyemai Kembang cinta
Waktu tak sempat mengejar mentari
Sinar cahaya merubah wajah alam
Sementara hidup ini jauh dari lampu kota
Tak sempat nikmati cantiknya jakarta
Yang hari ini telah banjir ekstase birahi dosa
Di senyum bibir basah dusta
Tak dikenal lagi bunga bangsa di wajah Wanita
Purnama gerhana terbungkus budaya
Terkelupas karisma remaja
Secepat mekar gugurnya bunga
Inilah sepintas lukisan masa
Bumipun bergoncang sedahsyat tarian wanita

CINTA HAMPA


Saat terkepak sayap cinta

Terasa melayang terbang bersama sangkar

Tak tahu dimana tempat hinggap berpijak

Aku hanya hasrat

Dalam tubuh cinta terbakar

Berharap tak kunjung dapati ketenangan

Andai kau tak bisu

Kesetianku akan mengalir

Laksana sungai seribu sumber mata air

Dan aku yakin takkan ada lagi

Manusia haus dan dahaga

Pernahkah kau tahu….?

Dengan sikapmu yang bisu

Bumi turut menjadi gersang

Tanah membengkak

Bagaikan luka membusuk

Hanya dapat dibayar

Dengan gerimis air mata mengalir

Banjiri jiwa paksakan hati tenggelam berenang

Di tengah lautan badai kehampaan

Di saat cinta terulur tanpa balasan iba

Di manakah jawabanmu…..?

Kau pendam

Saat aku pertanyakan tragedi cintaku

Di manakah nuranimu….?

Kau simpan

Waktu ku kirimkan teragis cerita tangisku

Semuanya terasa hampa

Air mata harus jadi azimat legenda

Yang kau janjikan hanyalah ketiadaan

Mungkin insan luka hati adalah kodrat

Ku terima dengan menghukum diri

Andai saja engkau musuhku

Akan ku caci maki dan melukaimu

Tapi aku sadar

Kau masih saudariku

Meski kau telah tengelamkanku

Dengan egois dan apatismu

Aku gelisah saat engkau bangga

Menjadi banggaku mengkayuh cintamu

Tapi kau terus memaksa meresahkanku

Biarlah cinta hampa seperti ini

Hanya kaulah yang tahu

Cerita hancurnya hati

Biarlah ku simpan semuanya

Bahwa aku adalah makhluk

Pernah tersisa percaturan jiwa

Oleh kejamnya cinta yang hampa

SYAHADAT CINTA

Kekasihku

Mungkinkah engkau tahu……?

Jauhku merindumu sepanjang waktu

Hati ini beku tanpa cahayamu

Senandungkan kata memanggilmu

Dalam suara dentingan kecapi

Dalam suara serunai seruling

Dalam hempas suara ombak

Bergaunng penuh gema

Bagai suaramu terdengar disisiku

Menyesakan bayangan

Engkau laksana menari di mataku

Kekasihmku

Adakah kau dengar suaraku……..?

Ku bingkau namamu dalam harapan

Ku angkat ke langit biru terbentang

Ingin ku jadikan lentera bintang berpijar

Ingin ku jadikan mega karang horison cinta

Di hati yang hampa dambakan dirimu

Kekasihku

Hanyalah dirimmu

Purnama rembulan yang ku nanti

Ku pinta dalam doa

Mengalir dari dasar hati

Ku hanya ingin dirimu

Jadi cahaya di atas menara hati

Berbenderakan sumpah cinta setia

Untukku bangun kolam surga jiwa

Walau denmgan air mata dan hati berdarah

Aku pasrah dalah dirimu

Biarlah hasrat dan nurani

Bersyahadat dalam cinta begini

Karena memang aku tak mampu

Ingkar di pangkuanmu

GELOMBANG CINTA

Rasa dalam diri bagai hanyut ditengah jiwa

Lautan hati bergelombang dalam dahaga cinta

Hidup bagai perahu kecil ditengah samudra

Ku kayuh dalam rindu

Terpaut di tembok dermaga

Mendamba ikatan tambang cinta

Ku bawa semuanya dalam asa yang tak nyata

Biarlah di atas kepalaku ini……….

Mentari didihkan hasrat

Kucurkan keringat dan air mata

Aku pasrah

Badai topan akan aku jadikan musik perjalanan

Untukku sampai di pantai pasir putihmu

Akan ku bawa puing-puing karang hati ini

Sebagai mutiara cibntaku yang suci

Walau raga ini bagai keranda cinta

Terapung kandas di pantai hatimu

Satu pintaku

Bila cinta harus jadi epilog romansa

Izinkan layar hidupku

Berkibar menjadi bendera

Sebagai simbolik tanda cintaku

Pernah sampai di pulau cintamu

NAFAS CINTA

Disini mekar laksana bunga

Terkenang senyummu yang tetancap di kalbuku

Hidup bagai setangkai gubahan melati

Membawaku berhayal sepanjang hari

Bayanganmu

Tak kuasa ku buang di kelopak mata ini

Membawaku tak nyenyak dalam tidur

Usang dalam asa dan lamunan

Riang dalam rindu yang gersang

Semuaku tergantung

Bagai ranting pepohonan

Akau hanya mampu bertahan hidup

Menghirup nfas di sekeliling cinta

Dalam raga membatu dan tak berdaya

Pada terbit mentari aku memuja

Dalam malam purmana aku mendamba

Tapi cint tak ada

Sia-sia tiada yang aku dapati

Hanya dirimulah

Jantung yang berdenyut

Dalam nadi darah cinta

Lalu mampu membuat ragaku bergerak

Semangat hasratku hidup

Menjadi nafas cinta hidupku

Bangkitkan hasrat di jantung hati