Rasa dalam diri bagai hanyut ditengah jiwa
Lautan hati bergelombang dalam dahaga cinta
Hidup bagai perahu kecil ditengah samudra
Ku kayuh dalam rindu
Terpaut di tembok dermaga
Mendamba ikatan tambang cinta
Ku bawa semuanya dalam asa yang tak nyata
Biarlah di atas kepalaku ini……….
Mentari didihkan hasrat
Kucurkan keringat dan air mata
Aku pasrah
Badai topan akan aku jadikan musik perjalanan
Untukku sampai di pantai pasir putihmu
Akan ku bawa puing-puing karang hati ini
Sebagai mutiara cibntaku yang suci
Walau raga ini bagai keranda cinta
Terapung kandas di pantai hatimu
Satu pintaku
Bila cinta harus jadi epilog romansa
Izinkan layar hidupku
Berkibar menjadi bendera
Sebagai simbolik tanda cintaku
Pernah sampai di pulau cintamu
Kau ciptakan malam dan aku yang membuat pelita. Kau ciptakan tanah liat dan aku yang membuat piala. Kau ciptakan sahara, gunung-gunung, dan belantara. Aku juga membuat kebun anggur, taman-taman, dan padang tanaman. Akulah yang merubah batu menjadi cermin. Akulah yang telah merubah racun menjadi obat penawar.( Muhammad Iqbal)
MY IKLAN
SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA
JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN
Sabtu, 24 Oktober 2009
GELOMBANG CINTA
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
NAFAS CINTA
Disini mekar laksana bunga
Terkenang senyummu yang tetancap di kalbuku
Hidup bagai setangkai gubahan melati
Membawaku berhayal sepanjang hari
Bayanganmu
Tak kuasa ku buang di kelopak mata ini
Membawaku tak nyenyak dalam tidur
Usang dalam asa dan lamunan
Riang dalam rindu yang gersang
Semuaku tergantung
Bagai ranting pepohonan
Akau hanya mampu bertahan hidup
Menghirup nfas di sekeliling cinta
Dalam raga membatu dan tak berdaya
Pada terbit mentari aku memuja
Dalam malam purmana aku mendamba
Tapi cint tak ada
Sia-sia tiada yang aku dapati
Hanya dirimulah
Jantung yang berdenyut
Dalam nadi darah cinta
Lalu mampu membuat ragaku bergerak
Semangat hasratku hidup
Menjadi nafas cinta hidupku
Bangkitkan hasrat di jantung hati
Terkenang senyummu yang tetancap di kalbuku
Hidup bagai setangkai gubahan melati
Membawaku berhayal sepanjang hari
Bayanganmu
Tak kuasa ku buang di kelopak mata ini
Membawaku tak nyenyak dalam tidur
Usang dalam asa dan lamunan
Riang dalam rindu yang gersang
Semuaku tergantung
Bagai ranting pepohonan
Akau hanya mampu bertahan hidup
Menghirup nfas di sekeliling cinta
Dalam raga membatu dan tak berdaya
Pada terbit mentari aku memuja
Dalam malam purmana aku mendamba
Tapi cint tak ada
Sia-sia tiada yang aku dapati
Hanya dirimulah
Jantung yang berdenyut
Dalam nadi darah cinta
Lalu mampu membuat ragaku bergerak
Semangat hasratku hidup
Menjadi nafas cinta hidupku
Bangkitkan hasrat di jantung hati
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
ROMANTIKA CINTA
Namamu abadi mejadi lambang cinta
Walau senyummu telah terasa kering suram di ujung asa
Yang tak dapat ku sentuh dengan bahasa
Yang masih terasa meracun di bibir gelisah
Bagai mutiara gemuruh hati tersangkar lentera cinta
Lembah ruang jiwa tergenang gelombang air mata
Sebab dirimu tak mampu ku petik dalam sepuluh purnama
Yang memabukkanku dalam tetes tinta darah
mengalir dari luka hati menyulam cerita hampa
Ku bawa berlari dan bernyanye
Terangkai kidung ini dari isak puing-puing hati
Ku pilihkan huruf suci melukis kehadiranmu
Awal perdaanya Agustus 2004 lalu
Kau nan aku memburu merebut piala yang kering
Yang sama takjub membayang mimpi surga
Tarian tubuhmu laksana kelembutan bidadari
Membuatku sengsara…..!
Melepas mekar bunga cintamu
Menyambut indah bunga kecantikanmu
Menjabat rasa sengsara hatimu yang masih asing
Menjadi piala jiwamu tercermin lembut dan sopan
Terhias pakaian akhlakmu
Yang terpilih di antara warna surga
Akan ku rindu sampai penghujug nafas di dada
Sampai disini, tersentak aku tersadar
Bagai terbangun dari mimpi usang
Terasa berdesir angin lembut menyapa lelah
Ilusi bersemi dalam harum bunga mawar
Yang masih menghias bayang 300 malam
Pelayaran cintaku ke pulau hatimu
Lalu ku temukan jiwaku telah renta
Bersemidi dalam gubuk penjara cinta
Laksana Yusuf gundah berpaling dari Zulaikhah
Sampai ku temukan mimpi tentang Baitullah
Yang disana sejarah Ibrahim telah lebih tua
Membagun pengikat hamba dari seluruh cinta
Hari ini 2 September 2009
Telah cukup rasanya berdayung arungi lautan cinta
Engkau dermaga pelabuhan seluruh harapan
Yang tak dapat ku ikat dengan tambang cinta
Untuk titipkan perahu rasa sesak gelisah
Tapi harap subur masih mengujur do,a
Sopan sholekhah anggun tingkahmu
Semoga menjadi khatijah yang kedua
Yang pasti ku kagumi sepanjag hayat ini
Sebagai perhiasan paling indah di atas bumi
Walau senyummu telah terasa kering suram di ujung asa
Yang tak dapat ku sentuh dengan bahasa
Yang masih terasa meracun di bibir gelisah
Bagai mutiara gemuruh hati tersangkar lentera cinta
Lembah ruang jiwa tergenang gelombang air mata
Sebab dirimu tak mampu ku petik dalam sepuluh purnama
Yang memabukkanku dalam tetes tinta darah
mengalir dari luka hati menyulam cerita hampa
Ku bawa berlari dan bernyanye
Terangkai kidung ini dari isak puing-puing hati
Ku pilihkan huruf suci melukis kehadiranmu
Awal perdaanya Agustus 2004 lalu
Kau nan aku memburu merebut piala yang kering
Yang sama takjub membayang mimpi surga
Tarian tubuhmu laksana kelembutan bidadari
Membuatku sengsara…..!
Melepas mekar bunga cintamu
Menyambut indah bunga kecantikanmu
Menjabat rasa sengsara hatimu yang masih asing
Menjadi piala jiwamu tercermin lembut dan sopan
Terhias pakaian akhlakmu
Yang terpilih di antara warna surga
Akan ku rindu sampai penghujug nafas di dada
Sampai disini, tersentak aku tersadar
Bagai terbangun dari mimpi usang
Terasa berdesir angin lembut menyapa lelah
Ilusi bersemi dalam harum bunga mawar
Yang masih menghias bayang 300 malam
Pelayaran cintaku ke pulau hatimu
Lalu ku temukan jiwaku telah renta
Bersemidi dalam gubuk penjara cinta
Laksana Yusuf gundah berpaling dari Zulaikhah
Sampai ku temukan mimpi tentang Baitullah
Yang disana sejarah Ibrahim telah lebih tua
Membagun pengikat hamba dari seluruh cinta
Hari ini 2 September 2009
Telah cukup rasanya berdayung arungi lautan cinta
Engkau dermaga pelabuhan seluruh harapan
Yang tak dapat ku ikat dengan tambang cinta
Untuk titipkan perahu rasa sesak gelisah
Tapi harap subur masih mengujur do,a
Sopan sholekhah anggun tingkahmu
Semoga menjadi khatijah yang kedua
Yang pasti ku kagumi sepanjag hayat ini
Sebagai perhiasan paling indah di atas bumi
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
PERJALANAN HAMPA
Kekasihku
Tak mungkin lagi
Ku panggil engkau dengan suara cinta
Meski namamu telah terpahat dalam hati
Terkunci dalam peti memori jiwa
Karena lentera cinta
Hari ini bagai mentari pulang keufuk mangribi
Hadirmu tinggal bayangan
Dalam setengah perjalanan
Menggapai kota hatimu yang damai
Sepi ku rasakan
Hampa terasa tanpa suaramu terdengar
Perjalananku terhenti
Tanpa bunga senyummu
Terasa berat ku membawa diri
Teramat jauh terasa perjalanan
Tak terasa gerimis air mata
Menenggelamkan hati
Setelah kudapati perjalanan hampa
Legenda cinta yang kering
Tak mungkin lagi
Ku panggil engkau dengan suara cinta
Meski namamu telah terpahat dalam hati
Terkunci dalam peti memori jiwa
Karena lentera cinta
Hari ini bagai mentari pulang keufuk mangribi
Hadirmu tinggal bayangan
Dalam setengah perjalanan
Menggapai kota hatimu yang damai
Sepi ku rasakan
Hampa terasa tanpa suaramu terdengar
Perjalananku terhenti
Tanpa bunga senyummu
Terasa berat ku membawa diri
Teramat jauh terasa perjalanan
Tak terasa gerimis air mata
Menenggelamkan hati
Setelah kudapati perjalanan hampa
Legenda cinta yang kering
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
NAFAS CINTA
Di sini mekar laksaana bunga.
Terkenag senyummua yang tertancap dikalbuku.
Hidup bagai setangkai gubahan melati
Membawaku berhayal sepanjang hari
Bayanganmu
Tak kuasa ku buang di kelopak mata ini
Membawaku tak nyenyak dalam tidur
Usang dalam asa dan lamunan
Riang dalam rindu yang gersang
Semuaku terapung
Bagai ranting pepohonan
Aku hanya mampu bertahan hidup
Menghirup nafas di sekeliling cinta
Dalam raga membatu dan tak berdaya
Pada terbit mentari aku memuja
Dalam malam purnama aku mendamba
Tapi cinta, tak ku dapati padanya
Hanya dirimulah
Jantung yang berdenyut
Dalam nadi darah cinta
Lalu mampu
Membuat ragakuk bergerak
Menjadi nafas cinta hidupku
Bangkitkan hasrat di jantung hati
Terkenag senyummua yang tertancap dikalbuku.
Hidup bagai setangkai gubahan melati
Membawaku berhayal sepanjang hari
Bayanganmu
Tak kuasa ku buang di kelopak mata ini
Membawaku tak nyenyak dalam tidur
Usang dalam asa dan lamunan
Riang dalam rindu yang gersang
Semuaku terapung
Bagai ranting pepohonan
Aku hanya mampu bertahan hidup
Menghirup nafas di sekeliling cinta
Dalam raga membatu dan tak berdaya
Pada terbit mentari aku memuja
Dalam malam purnama aku mendamba
Tapi cinta, tak ku dapati padanya
Hanya dirimulah
Jantung yang berdenyut
Dalam nadi darah cinta
Lalu mampu
Membuat ragakuk bergerak
Menjadi nafas cinta hidupku
Bangkitkan hasrat di jantung hati
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
HARI PEMBEBASAN CINTA YANG MENYAKITKAN
Ku tahu tak pernah ku pinta dipertemukan
Tak pernah nyana dalam takdir suratan
Kenangan cinta menjadi hadiah yang pahit dan menyakitkan
Tapi biarlah.........
Aku sadari semuanya............!
Yang memang takkan pernah bisa mempertuhan cinta
Bertemu untuk dipisahlan
Bahagia sebagai jembatan kenangan
Hari ini mesti pantas aku terima
Suatu pilihan untuk keputusan
Suatu beban luka untuk kebebasan cinta
Ku lakukan demi seorang gadis merdeka
Yang tersangkar cinta segi tiga
Mungkin semua ini terpaksa
Ku lakukan dengan tanpa daya apa-apa
Membuang kata sayang yang baru bulan lalu dia kirimkan
Biarlah harapan yang pernah tumbuh subur
Kembali menjadi milikku
Menjadi kekayaan dalam tambang buih
Menemani bisu gemuruh jiwaku yang tak tentu tuk berlabuh
Kata hati berbisik tuk melawan
Perasaan menentang
Suara Ilham dalam Ilusi seakan bercerita
Tuk menyadari semuanya ini
Bahwa akan ada revolusi besar dalam diri
yang menjamin kebangkitan emosi dan perasaan
Menyadarkan semua angan dan harapan
Bahwa tanda-tandanya kebangkitan adalah berlalunya kehancuran
Terima kasih saudariku..........
Kau telah manawariku terluka
Yang menyadarkan ku meratap realita yang indah
Kau telah mengajariku tersiksa
yang memaksaku mengoreksi diri tentang cinta yang berarti
tanpa birahi dan tanpa hirarki
Satu harapku teruntai suci untukmu
Jangan perlakukan semua orang laksana keledai
Yang takkan pernah ngeluh menanggung beban cintamu
Tak pernah nyana dalam takdir suratan
Kenangan cinta menjadi hadiah yang pahit dan menyakitkan
Tapi biarlah.........
Aku sadari semuanya............!
Yang memang takkan pernah bisa mempertuhan cinta
Bertemu untuk dipisahlan
Bahagia sebagai jembatan kenangan
Hari ini mesti pantas aku terima
Suatu pilihan untuk keputusan
Suatu beban luka untuk kebebasan cinta
Ku lakukan demi seorang gadis merdeka
Yang tersangkar cinta segi tiga
Mungkin semua ini terpaksa
Ku lakukan dengan tanpa daya apa-apa
Membuang kata sayang yang baru bulan lalu dia kirimkan
Biarlah harapan yang pernah tumbuh subur
Kembali menjadi milikku
Menjadi kekayaan dalam tambang buih
Menemani bisu gemuruh jiwaku yang tak tentu tuk berlabuh
Kata hati berbisik tuk melawan
Perasaan menentang
Suara Ilham dalam Ilusi seakan bercerita
Tuk menyadari semuanya ini
Bahwa akan ada revolusi besar dalam diri
yang menjamin kebangkitan emosi dan perasaan
Menyadarkan semua angan dan harapan
Bahwa tanda-tandanya kebangkitan adalah berlalunya kehancuran
Terima kasih saudariku..........
Kau telah manawariku terluka
Yang menyadarkan ku meratap realita yang indah
Kau telah mengajariku tersiksa
yang memaksaku mengoreksi diri tentang cinta yang berarti
tanpa birahi dan tanpa hirarki
Satu harapku teruntai suci untukmu
Jangan perlakukan semua orang laksana keledai
Yang takkan pernah ngeluh menanggung beban cintamu
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Langganan:
Postingan (Atom)