bila...
kata dalam bahasa
penuh perdebatan yang tak butuh logika
jangan lagi paksakan teori dalam wacana
yang katanya paradigma dalam budaya
dan mungkin dianggap pluralisme dalam estetika
sementara...
prilaku tetap brutal tak ber-etika
menikam ala premanisme menjadi biasa
otak kotor lahirkan kekejaman dimana-mana
nihil, nista dan hina nisbi
tak pernah dipersoalkan
menjadi obralan birahi
mengumbar keangkuhan
sampai disinikah kepercayaan itu akan terjual
dibalik angkara manusia yang ingin mempertuhan uang
demi bertahta jabatan
bermahkota label-label dan gelar simbol pengetahuan
tapi...
dibalik cerita panjang pemulung dilarang berhutang
menyediakan nisan kuburan untuk kemiskinan
keranda-keranda kemunafikan megah
bagai gambar-gambar yang terpampang di pinggir jalanan
hingga tak kalah hebatnya bumipun ikut pertunjukan
menderita longsor, banjir mencatatkan sejarah pada lumpur berwajah air
sementara mata yang merasa tak berdosa
berwajah koran bermata kamera terus menjiblak segala cara
untuk memfatwakan begini dan begitu adalah mazdhab kita