MY IKLAN

SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA

JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN




Rabu, 27 Januari 2010

SEPUCUK SURAT UNTUK IBU








ibu
akulah janin yang bertapa di rahimmu
sembilan bulan bagai surga dalam deritamu

ibu
engkau melahirkanku
bagai merasakan sakitnya kematian diwaktu itu

ibu
kala sembilan bulan
semidiku kurang tuk arungi kehidupan
mungkin aku harus asingkan diri dari kemaksiatan

itu pintamu
yang pernah engkau kirimkan
melalui air susu yang tumpah dibibirku

ibu
hanya engkaulah
yang pernah memelukku tanpa dosa
berlimpah kasih cinta dalam rasa

ibu
bila anakmu pendosa
bila anakmu durhaka
bila anakmu terlupa
jangan biarkan anakmu
menjadi kembang neraka

ibu
sebelum pintu hidayah menutup langkah
semoga engkau masih sudi untaikan doa
karena dalam setiap kalimatmu
ada hidayah rahasia jalan mulia

ibu
anakmu takkan pernah menemukan sosok spertimu
yang telah sudi membiarkan hidup, tercipta dalam rahimmu

ibu
engkaulah bidadari yang pernah mengemas tubuhku jadi manusia
engkaulah malaikat yang menjaga nafasku hadir ke alam dunia

ibu
maafkan anakmu
bila separuh penghambaanku keliru
dan tak mau menjaadi penyembahmu
demi membalas jasa jasamu dalam hidupku

ibu
tolong izinkan aku mengenalmu
bagaimanapun engkau
adalah sosok Hawa yang ku tahu
yang menjelma sebagai Khatijah dalam hidupku

ibu
jauhku darimu telah membekukan darahku
aku rindu
ingin rasanya menangis lagi di pangkuanmu

ibu
dalam perantaun ini
malam bagai tak kuasa menelan air mataku
bila aku teringat tentang semua jasamu

ibu
dalam ketakberdayaanku
semoga engkau bahagia
semoga engkau masih bisa
mendapat indahnya menjadi ibuku

ibu
semoga sutu hari nanti
engkau masih punya kesempatan
merasakan indahnya menjadi ibu
meskipun aku tahu takkan pernah merasakan indahnya
sebagaimana ibu yang ditakdirkan melahirkan Nabi Ibrahim

sekian ibu dari anakmu yang masih dalam pencarian


Malang, 27 Januari 2010

Senin, 25 Januari 2010

DAUN DAUN YANG PATAH



pada selembar daun menguning
tuliskanlah namaku
agar musim gugur tak sempat menjamahku
biarlah aku kering bersama ilalang
diatas tanah gersang tanpa tanaman
akulah yang jatuh dari setangkai ranting itu
hingga semutpun tertawa bisu tak ku tahu

Malang, 25 Januari 2010

SYAIR DIRI DALAM PUISI





1

tangga tangga kata
ku susun dari bata
sebatang lidah
lepas dari rasa jiwa
muntah keangkasa banjiri samudra

2
kertas tak berdosa
ku ajak berdensa
mempersaksikan suara
dalam angkuhnya bahasa
tentang dosa dosa yang tersisa

3
malam kelam
gelap gulita hitam
telusuri jalan tanpa bintang
dalam diri terasa tak bertuhan
ingin tinggalkan malam pergi ke bulan

4
lalu bayangan
bagai setumpuk jerami
terbakar menjadi arang
tumpah di lautan menjadi tinta hitam
bagai kutukan ingin jadi kata dalam tulisan

5
coba ratapi tubuh ini
yang selalu muntah puisi
terlihat syair syair mati
bagai mumi kaligrafi diri
menjelma ujud sebongkah hati

6
maka disini
menjelma syair syair hati dalam puisi
mempertaruhkan kejujuran diri
yang selamanya takkan pernah kau mengerti
bila engkau tak lagi sanggup mencari dan memaknai


Malang, 25 Januari 2010

DALAM PERJALANAN NASIB





petani

pedagang

pejuang

pahlawan

miskin

kaya

hartawan

jutawan



bagi siapa

untuk kepentingan apa

demi kesejahteraan siapa

hari harimu seakan kurang demi menumpuk harta



dibalik mereka yang tak sanggup membangun rumah

dibalik merek yang tak sanggup menyekolahkan anaknya

dibalik orang sakit yang tak mampu membiayai pengobatannya

kenapa mereka tak sedikitpun ingin membeli deritanya



merekalah yang butuh suara uang menjawabnya

merekalah yang butuh kesejahteraan ekonomi merangkulnya

entahlah...

roda ekonomi setiap detik menambahkan jumlah manusia sakit jiwa

suara uang yang tak bisa menyapa kemiskinan menambah jumlah kematian yang tak semestinya

Malang,25 Januari 2010

KISAH DALAM TANGIS



ketika derita itu mampir

berkunjung dalam hati yang perih menahan getir

tiada tahmid tiada takbir yang sanggup keluar dari bibir

hanya suara suara ganjil yang sanggup terlahir



disini,

kutulis kisah dalam tangis

ada yang miris

egois

apatis

ingin mengemis

nyaris bagai sandiwara di negeri balqis



dalam tangis

ada rasa tak kuasa

ada rasa tersiksa

ada rasa luka

ada rasa terpenjara

ada rasa tak berdaya

ada rasa terpapa

ada rasa iba

semuanya terhimpun dalam luka jiwa



siapakah sebanarnya yang mengajari kita tertawa

sehingga tangis juga mesti ada dibalik kita

dan bila kisah kita mesti harus beda

biarkanlah aku yang menangis karena rintihan jiwa

agar engkau mengerti bahwa hidup kita

tercipta dari rahasia ruh yang berbeda



dibalik itulah

semuanya ada rahasia Allah

Malang, 25 Januari 2010

BUKAN UNTUK KITA









engkau, aku

pernah tau tentang harum tubuhnya

pernah mengerti tentang raut catiknya

pernah merasakan lembut tutur katanya

pernah berlomba mendapatkan senyum dan pandangannya



hari ini



engkau, aku

mungkin telah tanpa kabar darinya

yang tersisa tinggal selembar potretnya

bagai rasa yang hanya tersisa asa tanpa makna

menyadarkan kita akan hakikat semuanya



cantiknya

anggunnya

menawannya

kelembutannya

itu semua bukan untuk kita

tapi semata mata hanya untuk alam agar menjadi indah



Malang, 25 Januari 2010