MY IKLAN

SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA

JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN




Minggu, 21 Februari 2010

MALAM YANG APES



dua puluh satu
angka ganjil yang kau buat ganjil segala pikirku
tengah malam sehabis jam tiga lebih 25 menit itu
aku tak tahu kau yang berwajah apa dibalik tidurku
hingga jam lima pagi itu bisa merubah wajahku
menjadi beku terkemas rasa terkejut dan rasa risau
dalam durasi sepuluh menit itu
kau telah merenggut angka berjuta
yang mampu tinggalkan duka untukku dibalik tertawamu

seperti itukah cara hidupmu
yang telah rela pergi jauh meninggalkan ibu bapakmu
demi mencari kesempatan yang bisa kau jadikan duniamu
kekejaman yang kau bisa jadikan lahan pencarianmu
dan kedengkian yang kau jadikan beban bagi saudaramu
teratur dan disiplinku menjadi kebencianmu
lalai dan terlupaku menjadi cerita manis dalam bahagiamu

semoga saja engkau bukan manusia yang ingkar karena perutmu
agar orangtuamu tak merasa berdosa telah melahirkan manusia sepertimu

Sabtu, 20 Februari 2010

BINGKAI WARNA-WARNI


mungkin saja bukan disini
pita hati bisa merekam memori
memaksa asa rasa matahati
mekar bersama mawar pelangi
yang tak ku harapkan kau
menjadi kumbang jalang
biarkan kunang-kunang
membawa lentera matahari
setubuhi malam
hinggapi tiap helai dedaunan
kabarkan mentari pasti datang
meski rembulan melukis bumi
kealam mimpi tentang esok pagi
kau pasti temui aku tetep seperti ini
sebelum lidahku kering menjadi alif suci
aku masih ingin mejadi seruling sunyi
agar suara ini tak patah sampai disini
meski sepatah demi sepatah kataku ini
hanya bisa mekar tak ubahnya mawar pelangi
demi engkau bisa mengerti
dan bisa menikmati indahnya warna warni
demi setangkai nurani dan kata hati
ingiin temui bingkai cinta kasih

Selasa, 16 Februari 2010

CATATAN KEMARAU


pada musim kemarau itu
kau perkenalkan aku
pada bumi gersang yang tak sanggup menjadi lumpur
sehingga peluh bumi gerimis dari jantung dadaku
dan duri duri setajam tunas ilalang tumbuh dihatiku

kaukah hutan
yang menyimpan berjuta juta rahasia alam
memeluk bumi tidur bermimpi siang
hingga mendung tak kunjung menjadi hujan
kiamatkan bumi menjadi gurun sahara terbentang

Malang 17-o2-2010

Jumat, 12 Februari 2010

SECEPAT BUNGA MEKAR


Aura cinta tergenggam erat dalam hati

Irama intonasi jiwa teriring tidurnya malam

Diskripsi hadir menerka cantiknya bayangan

Panjang dirasa kemarau musim

Bunga yang tertancap dikebun harapan mimpi

Gugur kuyup ditangkai separuh hati

Pepohonan bunga di layar selendang bidadari

Lapuk dalam gelombang air mata

Tak sempat rangkaian bunga menjadi hadiah

Untuk kumbang dan kupu-kupu menyemai kembang cinta

Waktu tak sempat mengejar mentari

Sinar cahaya merubah wajah alam

Sementara hidup ini jauh dari lampu kota

Tak sempat nikmati cantiknya Jakarta

Yang hari ini telah banjir ekstase birahi dosa

Di senyum bibir basah dusta

Tak dikenal lagi bunga bangsa di wajah wanita

Purnama gerhana terbungkus budaya

Terkelupas karisma remaja

Secepat mekar gugurnya bunga

Inilah sepintas lukisan masa

Bumipun bergoncang sedahsyat tarian wanita

Malang, 2007

TERKUCILKAN


Kemarin ramai

Bising bagai suara pasar

Disana tawarkan opini

Disini ideologi

Berbisik masalah silam

Kesenjangan orde lama dan orde baru

Hari ini...

Engkau semua jadi saksi

Reformamasi yang pernah dikibarkan sang Merah Putih

Hari ini melahirkan massa tak berujung

Rakyat terlalu asyik disanjung

Dalam mimpi janji sentosa dan sejahtera

Wajarlah Indonesia dalam watak budaya

Berorganisasi demi perut kenyang

Dengan gizi korupsi dan kolusi

Hukum mengasingkan rakyat bangsa

Mendapat hak asasi derajat manusia

Sebab...

Kekayaan alam menganak tirikan kita

Yang berhak menikmati

Pahit manisnya membangun bangsa sejahtera

Tapi...

Hari ini kami hanya kuasa menyaksikan

Menjadi penonton kejamnya pengasingan

Di bumi pancasila ini

Ditubuh dan di dada sayap pancasila

Janji kita hangus dibibir sumpah pemuda

Menyesakan keadilan di atas kertas

Yang hanya sesak dengan tulisan

Kami sadar

Penguasa tidak harus menjadi tuhan

Yang merubah patriotis

Menjadi cinta anarkis ideologi anak bangsa

Yang mesti jadi catatan sejarah

Hentikan dan hentikan

Walau hanya dengan suara yang lemah ini

Bila kebencian masih ternoda di dada Pancasila

Cepat bersihkan birokrasi pemerintah

Ekologi sejarah masih terbentang buat cemerlang

Angsalkan arahkan generasi

Yang punya cakar garuda ditangannya

Dan berparuh baja dilidahnya

Bersayap wawasan dan pengetahuan

Dalam cinta dan cita-cita membangun bangsa

Tolong hentikan

Jangan teruskan menjadi api kontradiksi

Jika bangsa ini masih berdenyut

Di jantung pancasila yang suci

Malang, 2007

UTOPIA

kala hari ini kata menjadi bahasa tanah menjadi bata batu menjadi cermin dan permata tanpak semuanya megah dan indah katakan semuanya karya manusia lantas apa yang tak penuh perhiasan semuanya pasti punya rotasi dan reputasi harapan keinginan kesederajatan dan perdamaian telah dewasa dalam usia pancasila menjadi garuda diatas bumi pertiwi ini kami anak bangsa berikan kami cerita norma berikan kami cerita sosial berikan kami kitab undang-undang kami tak butuh drama dalam memperebutkan kekuasaan jangan buat merah putih kami tersobek walau mesti le
lah mengibarkan nama bangsa sebab kami tak rela peluru melukai pahlawan masih berdarah dihati kita karena uforia mental jiwa hentikan menjadi tuhan dalam jabatan hentikan menjadi teroris dalam kata hentikan system anarki dan oligarki untuk utopia bangsa yang nyata reboisasi wacana intelektual reboisasi mental pahlawan yang hilang reboisasi budaya peradaban masih mungkin bangsa ini ditunggu zaman menjadi bangsa yang bermoral yang punya pengadilan dan keadilan yang punya solidaritas bukan popularitas sehingga kita bisa saling merangkul menjadi kesatuan lidi bangsa yang siap bersihkan kotoran bangsa menuju negeri yang sejahtera Malang, 2007