Kau ciptakan malam dan aku yang membuat pelita. Kau ciptakan tanah liat dan aku yang membuat piala. Kau ciptakan sahara, gunung-gunung, dan belantara. Aku juga membuat kebun anggur, taman-taman, dan padang tanaman. Akulah yang merubah batu menjadi cermin. Akulah yang telah merubah racun menjadi obat penawar.( Muhammad Iqbal)
MY IKLAN
SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA
JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN
Senin, 08 Februari 2010
NAHKODA NEGERI
*untuk mengenang teguran alam dalam berbagai kejadian*
konon
kemarin
hari esok
masa yang akan datang
adalah sekarang
dimana kita dan kapan milik kita
alam cukup bijak menegur kehidupan
dalam lemah diri bersaksi pada kuasa Ilahi
air tuhan bagitu cepat menelan kehidupan
di bumi alam serambi Mekkah
ribuan nyawa tak sedetik sempat berair mata
sehingga pantas kita bertanya
apa yang salah dengan manusia
di perut alam yang indah sejahtera
kehidupan adalah denyut nadi dan jiwa yang satu
di bawah lentera rembulan dan matahari
untuk manusia mencari yang hakiki
mereboisasi kejalan Ilahi
di atas hamparan sejadah bumi ini
hendaklah sujud menjadi essensi pengabdian diri
sebagai poros alam dan pasak bumi
sebab manusia...
adalah khalifah bumi
mahkota dan nahkoda negeri
disini hanya ada satu jawaban untuk kita
cerminkan uswah ujudkan amanah
sebagai suratan tuhan
manusia terlahir di atas dunia
di detik ini palingkan wajah
menoleh pada bumi jogja
sebata langkah
marilah kita amati dada bumi Sidoarjo
yang hari ini berdarah
terpercik diseluruh jiwa pancasila
ada apa dengan ini semua
kita hanya bisa diam
mungkin hanya bisa menjawab dengan hati risau
sebab takkan ada kerusakan
tanpa kita membuat kerusakan
takkan ada dendam alam
kala kita arif dalam memenfaatkan
takkan ada kemarahan bumi
kala manusia melestarikan alam
sebagai amanah
normatif alam dan hukum tuhan
Malang
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Minggu, 07 Februari 2010
CANTIKMU YANG TAK KU TAHU
ingin menyapamu
tapi aku tak tahu
dengan bahasa apa untuk memanggilmu
ingin ku tahu raut cantikmu
tapi tak tahu dengan indra yang mana untuk mengintaimu
anggunmu yang bisu hadir dikalbuku
menggapa engkau tak menjelma saja
sebagai awan, angin, udara dan embun yang indah
agar aku bisa mengenalmu di dasar dedaunan yang hijau
tapi entahlah
mungkin itu suratan takdirmu
menjelma cahaya mengenalkanku pada bayangan
disanalah dapat aku temukan
tiadamu dalam keberadaan
samar cantikmu menjadi keindahan
sehingga tak tahuku menjadi pengetahuan
tak kenalku menjadi pencarian
sampai indraku mengerti sempurnanya kecantikan
Malang, 7 Februari 2010
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Rabu, 27 Januari 2010
SEPUCUK SURAT UNTUK IBU
ibu
akulah janin yang bertapa di rahimmu
sembilan bulan bagai surga dalam deritamu
ibu
engkau melahirkanku
bagai merasakan sakitnya kematian diwaktu itu
ibu
kala sembilan bulan
semidiku kurang tuk arungi kehidupan
mungkin aku harus asingkan diri dari kemaksiatan
itu pintamu
yang pernah engkau kirimkan
melalui air susu yang tumpah dibibirku
ibu
hanya engkaulah
yang pernah memelukku tanpa dosa
berlimpah kasih cinta dalam rasa
ibu
bila anakmu pendosa
bila anakmu durhaka
bila anakmu terlupa
jangan biarkan anakmu
menjadi kembang neraka
ibu
sebelum pintu hidayah menutup langkah
semoga engkau masih sudi untaikan doa
karena dalam setiap kalimatmu
ada hidayah rahasia jalan mulia
ibu
anakmu takkan pernah menemukan sosok spertimu
yang telah sudi membiarkan hidup, tercipta dalam rahimmu
ibu
engkaulah bidadari yang pernah mengemas tubuhku jadi manusia
engkaulah malaikat yang menjaga nafasku hadir ke alam dunia
ibu
maafkan anakmu
bila separuh penghambaanku keliru
dan tak mau menjaadi penyembahmu
demi membalas jasa jasamu dalam hidupku
ibu
tolong izinkan aku mengenalmu
bagaimanapun engkau
adalah sosok Hawa yang ku tahu
yang menjelma sebagai Khatijah dalam hidupku
ibu
jauhku darimu telah membekukan darahku
aku rindu
ingin rasanya menangis lagi di pangkuanmu
ibu
dalam perantaun ini
malam bagai tak kuasa menelan air mataku
bila aku teringat tentang semua jasamu
ibu
dalam ketakberdayaanku
semoga engkau bahagia
semoga engkau masih bisa
mendapat indahnya menjadi ibuku
ibu
semoga sutu hari nanti
engkau masih punya kesempatan
merasakan indahnya menjadi ibu
meskipun aku tahu takkan pernah merasakan indahnya
sebagaimana ibu yang ditakdirkan melahirkan Nabi Ibrahim
sekian ibu dari anakmu yang masih dalam pencarian
Malang, 27 Januari 2010
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Senin, 25 Januari 2010
DAUN DAUN YANG PATAH
pada selembar daun menguning
tuliskanlah namaku
agar musim gugur tak sempat menjamahku
biarlah aku kering bersama ilalang
diatas tanah gersang tanpa tanaman
akulah yang jatuh dari setangkai ranting itu
hingga semutpun tertawa bisu tak ku tahu
Malang, 25 Januari 2010
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
SYAIR DIRI DALAM PUISI
1
tangga tangga kata
ku susun dari bata
sebatang lidah
lepas dari rasa jiwa
muntah keangkasa banjiri samudra
2
kertas tak berdosa
ku ajak berdensa
mempersaksikan suara
dalam angkuhnya bahasa
tentang dosa dosa yang tersisa
3
malam kelam
gelap gulita hitam
telusuri jalan tanpa bintang
dalam diri terasa tak bertuhan
ingin tinggalkan malam pergi ke bulan
4
lalu bayangan
bagai setumpuk jerami
terbakar menjadi arang
tumpah di lautan menjadi tinta hitam
bagai kutukan ingin jadi kata dalam tulisan
5
coba ratapi tubuh ini
yang selalu muntah puisi
terlihat syair syair mati
bagai mumi kaligrafi diri
menjelma ujud sebongkah hati
6
maka disini
menjelma syair syair hati dalam puisi
mempertaruhkan kejujuran diri
yang selamanya takkan pernah kau mengerti
bila engkau tak lagi sanggup mencari dan memaknai
Malang, 25 Januari 2010
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
DALAM PERJALANAN NASIB
petani
pedagang
pejuang
pahlawan
miskin
kaya
hartawan
jutawan
bagi siapa
untuk kepentingan apa
demi kesejahteraan siapa
hari harimu seakan kurang demi menumpuk harta
dibalik mereka yang tak sanggup membangun rumah
dibalik merek yang tak sanggup menyekolahkan anaknya
dibalik orang sakit yang tak mampu membiayai pengobatannya
kenapa mereka tak sedikitpun ingin membeli deritanya
merekalah yang butuh suara uang menjawabnya
merekalah yang butuh kesejahteraan ekonomi merangkulnya
entahlah...
roda ekonomi setiap detik menambahkan jumlah manusia sakit jiwa
suara uang yang tak bisa menyapa kemiskinan menambah jumlah kematian yang tak semestinya
Malang,25 Januari 2010
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Langganan:
Postingan (Atom)