Kau ciptakan malam dan aku yang membuat pelita. Kau ciptakan tanah liat dan aku yang membuat piala. Kau ciptakan sahara, gunung-gunung, dan belantara. Aku juga membuat kebun anggur, taman-taman, dan padang tanaman. Akulah yang merubah batu menjadi cermin. Akulah yang telah merubah racun menjadi obat penawar.( Muhammad Iqbal)
MY IKLAN
SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA
JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN
Senin, 25 Januari 2010
KISAH DALAM TANGIS
ketika derita itu mampir
berkunjung dalam hati yang perih menahan getir
tiada tahmid tiada takbir yang sanggup keluar dari bibir
hanya suara suara ganjil yang sanggup terlahir
disini,
kutulis kisah dalam tangis
ada yang miris
egois
apatis
ingin mengemis
nyaris bagai sandiwara di negeri balqis
dalam tangis
ada rasa tak kuasa
ada rasa tersiksa
ada rasa luka
ada rasa terpenjara
ada rasa tak berdaya
ada rasa terpapa
ada rasa iba
semuanya terhimpun dalam luka jiwa
siapakah sebanarnya yang mengajari kita tertawa
sehingga tangis juga mesti ada dibalik kita
dan bila kisah kita mesti harus beda
biarkanlah aku yang menangis karena rintihan jiwa
agar engkau mengerti bahwa hidup kita
tercipta dari rahasia ruh yang berbeda
dibalik itulah
semuanya ada rahasia Allah
Malang, 25 Januari 2010
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
BUKAN UNTUK KITA
engkau, aku
pernah tau tentang harum tubuhnya
pernah mengerti tentang raut catiknya
pernah merasakan lembut tutur katanya
pernah berlomba mendapatkan senyum dan pandangannya
hari ini
engkau, aku
mungkin telah tanpa kabar darinya
yang tersisa tinggal selembar potretnya
bagai rasa yang hanya tersisa asa tanpa makna
menyadarkan kita akan hakikat semuanya
cantiknya
anggunnya
menawannya
kelembutannya
itu semua bukan untuk kita
tapi semata mata hanya untuk alam agar menjadi indah
Malang, 25 Januari 2010
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Kamis, 21 Januari 2010
SUARA RAKYAT
Pejabat
Tolong dengar sengsara suara kami
Bosan telah terasa kami menanti
Sumpah bersatu untuk kita nikmati
Negeri sejahtera makmurkan bumi bangsa
Katanya kita bebas merdeka
Entah kenapa rakyat sengsara
Makmur tanah air jadi gersang
Rakyat laksana hidup di negri asing
Tiap waktu bertikai
Di saat kursi menjadi rebutan
Pejabat
Kapan kau kasihan
Pada kami yang miskin wawasan
Untuk merubah nasib hidup berpetualang
Melepaskan jerat warisan metos kakek moyang
Mengucurkan keringat demi untuk makan
Pejabat
Tolong jangan di teruskan
Birokrasi sibuk merebut jabatan
Kami terlantar
Rakyat liar penuh dendam
Bila kau masih rakus berhati binatang
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
MAHASISWA UNTUK SIAPA
Bila hari ini ada pendidikan
Belum tentu demi kesejahteraan
Reboisasi rasa aman dan damai
Tentunya karena reputasi alam ekologi zaman
Bahkan jika sekarang bergema norma agama
Belum tentu terjadi di tiap”diri” bernama Kehidupan
Mereka-mereka kadang hanya merebut Simbolik
Nama tuhan dalam ateis suara hatinya
Lalu pendidikan mahasiswa untuk siapa dibina
Bila harga dunia lebih abadi di mata kita
Jawablah dalam diri
Kenang eratlah dalam nurani
Seharusnya telah disadari
Maha yang telah disematkan diatas dada kiri
Almamater menjadi pakaian perdana
Mengantar keruang sarjana
Tapi mahasiswa bukanlah yang hanya semata Mengejar wisuda
Kemajuan dan kemunduran suatu bangsa di Siklus dunia
Akan sangat tergantung pendidikan Berwacana merubahnya
Mahasiswa punya separuh suara warga Bangsa
Arahkan pemerintah….!
Bila bangsa punya cita-cita
Masa depan terbuka cerah menjadi negri adidaya
Satu solusi kita
Satukan dan sadarkan mahasiswa
Sebagai pengganti estafet roda bangsa
Buanglah sifat kedektatoran
Pesan kami penghayal masa depan
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
RAHASIA WANITA
Apapun yang digubah bunga
Dia hanya mekar demi musimnya
Sekalipun harus gugur
Sekalipun harus kering
Hanya mampu menyempan biji dalam kematiannya
Sebagai sisa buah masa subur madunya
Sebagai tanda tangkai hidupnya
Dia jalani hidup
Untuk di pilih dan di lindungi
Sekalipun kadang di sayat kumbang kelana
Demikianlah sepintas hikayah tentang putri bunga
Dalam angan sikap lemah lembut jiwa wanita
Hanya harumnya yang dapat di tawarkan
Bertebaran disepanjang ruang memandang
Menghias jalan disetiap ratapan
Dalam tariannya mengundang kemabukan
Sungguh engkau diciptakan lembut
Sehalus udara menyesir lelah dan tak berdaya
Wanita ….
Ketahuilah rahasia masa
Bersama darahmu akan tumbuh benih generasi
Dalam etikamu ada simbol budaya
Tegak dan hancurnya bumi bangsa
Tergantung wanita menjadi tiang bendera bangsa
Apabila wanita tak mampu memijak telapak kaki surga
Tak akan lahir putra yang berwibawa
Apabila wanita liar bebas berbudaya
Tersedia liang kehancuran dalam lapar mulut buaya
Yang tak segan menyeret zaman menelan moral
Wanita….
Tolong dengar suara putih kami
Kami bukan topan yang dapat menyapu kotoran bumi
Kami bukan hujan yang dapat sucikan wajah alam
Tapi tolong dengarlah saudariku
Marilah sejenak merenung saksikan kebesaran tuhan
Marilah sejenak berfikir dengarlah peringatan tuhan
Telah tanpak di mata kita kehancuran bencana alam
Yakinlah semua ini
Teguran bagi manusia memperbaiki peradaban
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
PUISIMU MEMPERKENALKANKU PADAMU
nikmat aku baca kalimatmu
menyentuh seluruh nadi dan rasaku
aku tahu kata itu bisu
tapi semua itu telah mampu mengajariku
dalam prahara ini ku turutkan kataku berlabuh
untuk aku mengerti lautan apa yang tersimpan dalam tubuhmu
sehingga tumpah kalimat menyapaku setiap waktu
membuatku sanggup tersenyum mengenalmu
Malang, 13 Januari 2010
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Langganan:
Postingan (Atom)