Kau ciptakan malam dan aku yang membuat pelita. Kau ciptakan tanah liat dan aku yang membuat piala. Kau ciptakan sahara, gunung-gunung, dan belantara. Aku juga membuat kebun anggur, taman-taman, dan padang tanaman. Akulah yang merubah batu menjadi cermin. Akulah yang telah merubah racun menjadi obat penawar.( Muhammad Iqbal)
MY IKLAN
SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA
JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN
Rabu, 09 Desember 2009
ZAMAN BERGESER KE ERA JAHILIYAH
nonton berita di televisi tiap detik
hati rasanya terusik dan berbisik
kebiadaban terjadi seakan merata
orang miskin nyaris kafir jadi korban keadaan yang nyata
sehingga menjadi buta peradaban dan etika
seakan sudah tak bisa dibendung
profesionalitas manusia bergeser ke era modern ala jahiliyah
memang hal ini telah di gambarkan dalam suatu hadis yang nyata
bahwa pada suatu masa:
Pemimpin seperti singa
Mentrinya seperti srigala
Penegak hukum mentalnya seperti anjing
Manusia bermental seperti binatang
mungkin semua itu telah terjadi hari ini
di balik kehancuran peradaban pemimpin
secara tak sadar kita telah hidup dalam kekejaman
mungkin inilah ala jahiliyah di zaman yang tanpa keadilan
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Senin, 07 Desember 2009
Cukup Engkau Baca Saja Jangan Dieja
teramat sukar aku ceritakan pada kalian
teramat berat aku pendam dalam bayangan
terasa ingin kadang aku adukan
bahkan tapi terkadang juga ingin diabanggakan
sungguh bimbang
tak percaya menjadi tersiksa, merasa sebaliknya terasa sama saja
pasrah sama mereka saja terasa tak wajar
memaksapun terasa semakin kurang ajar
hanya diam senyum mungkin akan dianggap sebagai wayang
mengejar terus melawan terasa semuanya hanya semakin hambar
begini salah
begitu susah
talah demikian parah
sehingga demikian terasa tak bisa dimengerti
akupun juga tidak pernah tahu harus berbuat apa
tapi kenapa
seakan ada yang melarang aku bertanya pada mereka
ku coba biarkan saja terserah mereka
tapi kenapa kadang terasa tak rela
memang susah ya menjadi mereka
bahkan aku dan dirimu menjadi makna kita saja sudah tidak bisa
ya sudah lah..........
ambil hikmahnya saja
karena kita memang tercipta dari bentuk yang sama
salah dan berbeda itu memang hakikat kita sesungguhnya
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
DARI PIKIR KE DZIKIR
ingin rasanya menangis
karena hidup tak sekreatif hamba Allah di masa yang telah lalu
ingin rasanya mengeluh karena hikmah tak seberarti
seperti yang telah diwariskan para waliyullah dan para Nabi
ingin rasanya kembali ke zaman kerajaan yang penuh budi
hanya saja masih takut menyembah raja bukan karena Ilahi
tapi biarkanlah kami merenung manikmati dzikir fikri
apapun yang telah menjadi takdir di muka bumi
tetap akan kami tafsir dengan surat-surat dalam firman Ilahi
dalam kalimat Allah................
akan kami agungkan segalanya dalam raga sepenuh jiwa
dalam kalimat masya.........Allah.........
akan kami panjatkan segala rasa takjub
atas semua yang telah diciptakan-Nya menjadi indah
dalam kalimat Alhamdulillah..............
akan kami himpun segala daya untuk memuji keagungan dan kebesaran-Nya
tak ada yang pantas disembah kecuali Allah............
tak ada yang pantas diagungkan kecuali Allah............
tak ada yang pantas ditakjubkan kecuali keindahan ciptaan Allah...............
Maha cahaya dari segala rasa
bila iman di dada selalu mengantarkan pada mengingat Allah..........
sehingga nadi-nadi berdenyut menggerakkan pikir menjadi dzikir
karena hidup tak sekreatif hamba Allah di masa yang telah lalu
ingin rasanya mengeluh karena hikmah tak seberarti
seperti yang telah diwariskan para waliyullah dan para Nabi
ingin rasanya kembali ke zaman kerajaan yang penuh budi
hanya saja masih takut menyembah raja bukan karena Ilahi
tapi biarkanlah kami merenung manikmati dzikir fikri
apapun yang telah menjadi takdir di muka bumi
tetap akan kami tafsir dengan surat-surat dalam firman Ilahi
dalam kalimat Allah................
akan kami agungkan segalanya dalam raga sepenuh jiwa
dalam kalimat masya.........Allah.........
akan kami panjatkan segala rasa takjub
atas semua yang telah diciptakan-Nya menjadi indah
dalam kalimat Alhamdulillah..............
akan kami himpun segala daya untuk memuji keagungan dan kebesaran-Nya
tak ada yang pantas disembah kecuali Allah............
tak ada yang pantas diagungkan kecuali Allah............
tak ada yang pantas ditakjubkan kecuali keindahan ciptaan Allah...............
Maha cahaya dari segala rasa
bila iman di dada selalu mengantarkan pada mengingat Allah..........
sehingga nadi-nadi berdenyut menggerakkan pikir menjadi dzikir
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
WAJAH BANGSAKU YANG KUSAM
menyaksikan bangsa ini
nayaris terasa bizing jual-beli kata-kata saja
teriakan fitnah, pengaduan ketidak adilan
semuanya seakan menumpuk ke tampuk Jakarta sana
sebenarnya mau diapakan bangsa ini
kok setiap hari yang tampak di negeri pancasila ini
hanya wajah-wajah beringas yang seakan telah terlatih menjadi ganas
yang penuh rasa cemas dan ketakutan bagai manusia ATEIS tanpa Tuhan
laksana anak ayam yang akan diterkam buasnya elang
disini sebagai kaum muda
miris nyaris terasa tak rela
bila bangsa tercinta ini
seakan hanya milik beberapa orang saja
jika kita harus bertanya
kenapa sekarang seakan semuanya memperebukan kebenaran????
tapi dibalik itu semua seakan membara kebencian
sehingga seakan tak ada jalan untuk perdamaian
mengapa bangsa yang dibangun dengan semangat juang
hanya melahirkan manusia yang haus kemenangan
apakah mereka telah lupa tentang tenggang rasa
sehingga saling menghancurkan itu menjadi hal yang kaprah
bahkan dianggap wajar-wajar saja
kami yakin mereka tidak buta peraturan
entah kenapa mereka menjadi buta hati
seakan tak bisa menilai martabat kemanusiaan
mungkin maunya mereka menjual bangsa ini saja
karena sama halnya sudah tidak ada keadilan dan pengadilan
beginilah wajah bangsa kita hari ini
yang hanya kaya dengan tumpukan sampah-sampah
ramai tak melahirkan apa-apa
kaya juga tak bisa mencukupi apa-apa
jadi bagaimana akan bisa menjadi negeri yang sejahtera
bila orang pintar hanya mampu berdebat semata
seakan-akan sudah ingin menjual bangsa
sehingga disini kami tak tahu lagi harus berbuat apa???
meskipun tak henti berharap orang-orang miskin menjadi merdeka
pejabat dan orang kaya tak hanya berdebat tanpa realita
maka demi bangsa kami tetap menunggu berita merdeka
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Jumat, 04 Desember 2009
RINDUKU KEPADA RASULULLAH
Perjalanan malam larut dalam aku
Seboyan membeku bersama kebisuan
Berat terasa mengeja memanggil memuji nama-Mu
Bagai terlepas seluruh kekuasaan
Melekatnya tubuh di raga tersisa ujud-Mu
Yang berat manata dunia hidup
Di antatara yang dapat aku menyentuh
Lentera pijar-Mu terang mengiring dzikir
Aku rindu merajud legenda dalam sejarah-Mu
Entahlah janji kebangkitan
Mesti sedetik dalam naungan-Mu
Rinduku hanya dapat ku tuangkan
Dalam kalimat tak henti menyebut nama-Mu
Karena hanya dinding hati menjadi milikku
Mengalir bersama hidayah mu’jizat-Mu
Tiadalah yang pantas di petik dalam kuasaku
Aku hanya hidup sebatas yakin dan percaya
Senyum-Mu suci menjadi lentera bumi langit
Di utus-Mu kealam dunia menjadi rahmat sempurna
Rasulullah
Engkau menjadi rahmat bagi seluruh ummat
Engkau menjadi permata yang abadi sepanjang abad
Rasulullah
Jangan tinggalkan kami
Di tengah makhluk bertuhan budaya
Di zaman ini
Ketika manusia instant menjadi dewa
Seakan menjadi berhala minta di sembah
Seboyan membeku bersama kebisuan
Berat terasa mengeja memanggil memuji nama-Mu
Bagai terlepas seluruh kekuasaan
Melekatnya tubuh di raga tersisa ujud-Mu
Yang berat manata dunia hidup
Di antatara yang dapat aku menyentuh
Lentera pijar-Mu terang mengiring dzikir
Aku rindu merajud legenda dalam sejarah-Mu
Entahlah janji kebangkitan
Mesti sedetik dalam naungan-Mu
Rinduku hanya dapat ku tuangkan
Dalam kalimat tak henti menyebut nama-Mu
Karena hanya dinding hati menjadi milikku
Mengalir bersama hidayah mu’jizat-Mu
Tiadalah yang pantas di petik dalam kuasaku
Aku hanya hidup sebatas yakin dan percaya
Senyum-Mu suci menjadi lentera bumi langit
Di utus-Mu kealam dunia menjadi rahmat sempurna
Rasulullah
Engkau menjadi rahmat bagi seluruh ummat
Engkau menjadi permata yang abadi sepanjang abad
Rasulullah
Jangan tinggalkan kami
Di tengah makhluk bertuhan budaya
Di zaman ini
Ketika manusia instant menjadi dewa
Seakan menjadi berhala minta di sembah
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
ASA DALAM DO'A
Tuhan…
Kami yang menghitung hari terasa panjang
Kami yang mendiami malam terasa suram
Kami yang tak bisa menikmati
Bertaburan kilauan bintang
Dalam dunia kami seakan alammu sempit
Seakan kami tidak pernah bertemu purnama rembulan
Mentari terasa membakar kerongkongan gersang
Perjalanan terasa semakin jauh asingkan tujuan
Kami terus melangkah bersama sepi
Seakan teriring musik sunyi bernyanyi
Asa terasa lapuk kandas di batas berjuta rasa
Sengsara
Tersiksa
Terpapa
Semuanya terpenjara di gubuk jiwa
Tuhan
Ijabahkan pinta hambamu yang lemah
Karuniai hidup sederhana sangkar jiwa sempurna
Kami hanya ingin menikmati
Bagaimana hidup menjadi indah
Seindah alam yang Engkau cipta
Seindah dataran bumi yang Engkau tata
Seindah musik hempas laut yang Engkau dentingkan
Tak henti menjadi debur sura jiwa kami
Tuhan
Seluas cakrawala langit-Mu
Ingin kami lukis dengan kalimat doa
Yang mengucurkan gerimis air mata
Demi hanya ingin kami
Menjadi hamba-Mu yang suci
Ketekunanmu menghamba terhadap apa yang bisa membuat dirimu bahagia belum tentu jadi kebahagiaan untuk yang lain, namun berbanggalah jika dirimu mampu merasakan kebahagian dengan kerja kerasmu dalam menetapi keberanian dan kebenaran, karena di jalan itu pasti ada keberkahan dengan hidayah Tuhan
Langganan:
Postingan (Atom)