Reng oreng samangken ambha’ pate
Nyare pesse loppa ka pate
Ngastete tak epekkere
Saenggana bannya’ manossa loppa abhakte
Tape badha se lebbi ngennes ka ate
Bannyak reng ngandung ta’ andhi’ lake
Nanda’aki zaman samangken bannyak reng penter tape tak ngarte
Bile odhi’ tak te-ngate aghandhu’ baji’ lebbi senneng kaloar mate
Neka pon dapa’ ka bhaktona reformasi
E-dalem undang-undang e-harammaki nikah sirri
Tape bada se rassa aneh daddi mubah lokalisasi
Saegga ja’ heran bile etemmoe bannya’ reng bini’ seneng aborsi
Malang, 08-02-2011
Kau ciptakan malam dan aku yang membuat pelita. Kau ciptakan tanah liat dan aku yang membuat piala. Kau ciptakan sahara, gunung-gunung, dan belantara. Aku juga membuat kebun anggur, taman-taman, dan padang tanaman. Akulah yang merubah batu menjadi cermin. Akulah yang telah merubah racun menjadi obat penawar.( Muhammad Iqbal)
MY IKLAN
SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA
JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN
Selasa, 08 Februari 2011
BUDAYA E-ERA REFORMASI

Senin, 07 Februari 2011
RAKYAT BUTUH REVOLUSI DEMI MASA DEPAN
katanya kau penegak perdamaian
tapi kebijakanmu lahirkan pertikaian
katanya kau pemecah kebuntuan
tapi kenapa rakyat semakin sulit penuhi kebutuhan
tak dapatkah engkau rasakan
semakin hari meningkat tindak kekerasan
ketidak puasan telah jadi kebencian
terus terang kami bosan semua pengingkaran
karena yang kau ajarkan hanyalah permusuhan
di mana-mana terpampang iklan keadilan
sementara Jakarta sendiri jadi panggung perselisihan
pendidik kau perintahkan tanamkan perjuangan
sementara idealisme jahil tak jua kau hapuskan
hingga ambisi agresi anak negeri terus bermunculan
menjadi dendam rakyat yang terus butuh perubahan
agar perjuangan tak hanya berputar di tengah kursi jabatan
mungkin saja revolusi adalah suatu jawaban
demi melawan kediktatoran dan ketidak wajaran
dan demi pemerintahan tidak tersandra untuk menjadi warisan
tapi kebijakanmu lahirkan pertikaian
katanya kau pemecah kebuntuan
tapi kenapa rakyat semakin sulit penuhi kebutuhan
tak dapatkah engkau rasakan
semakin hari meningkat tindak kekerasan
ketidak puasan telah jadi kebencian
terus terang kami bosan semua pengingkaran
karena yang kau ajarkan hanyalah permusuhan
di mana-mana terpampang iklan keadilan
sementara Jakarta sendiri jadi panggung perselisihan
pendidik kau perintahkan tanamkan perjuangan
sementara idealisme jahil tak jua kau hapuskan
hingga ambisi agresi anak negeri terus bermunculan
menjadi dendam rakyat yang terus butuh perubahan
agar perjuangan tak hanya berputar di tengah kursi jabatan
mungkin saja revolusi adalah suatu jawaban
demi melawan kediktatoran dan ketidak wajaran
dan demi pemerintahan tidak tersandra untuk menjadi warisan

Langganan:
Postingan (Atom)