MY IKLAN

SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA

JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN




Jumat, 07 Oktober 2011

RUMUS KEHIDUPAN

Hidup tak sopan tinggal tunggu di kucilkan
Bertemen tak loyal tinggal tunggu di asingkan
Hidup tak beraturan alamat masa depan tak karuan
Waktu yang berjalan tiada bisa di hentikan
Bila tak berusaha menetapi kebaikan tak jarang jadi bajingan
Kesuksesan hak semua insan ‎
Miskin keahlian merajalela kebohongan ‎
Sempit wawasan setiap tindakan menjadi pembodohan
Jabatan adalah tembok segala urusan
Bila tak paham hukum Tuhan ‎
Banyak manusia terjebak oleh keserakahan
Pangkat bukan tujuan karena manusia punya hukum kehormatan
Predikat jelek di atas hukum alam
Sebagai tanda manusia tak mengerti arti kehalifahan
Wallahu A’lam

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (Q.S al-Qamar : 49‎)

وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا

Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya ‎dengan serapi-rapinya. (Q.S. al –Furqaan : 2‎)

Rabu, 21 September 2011

CATATAN PERJALANAN MENGEJAR IMPIAN

Ini impian ‎
Tercipta di tengah kerasnya masyarakat desa yang susah mencari penghasilan
Ketika tak sehat nilainya sama dengan kerugian
Ketika tak berjuang pada hakikatnya sama dengan sanggup hidup dalam kemiskinan
Kaya hanya sebatas bayangan bagai pekerjaan menggukur jalan tak ada batasan
Disanalah firasatku merekam segala keadaan dan kejadian ‎
Disanalah pikiranku mencatat tentang rumus-rumus kehidupan
Yang baik ingin ku jadikan sandaran untuk lahir sebuah kebijaksanaan
Demi bekal sebagai generasi yang sanggup gemilang di masa yang akan datang
Ini impian ‎
Kau tahu masyarakat desa bekerja di tengah alam lepas tanpa pengaman
Tersengat panas mentari bermandikan guyuran air hujan di tengah ancaman petir tentang ‎kematian ‎
Itu sangat miris ku hadirkan dalam bayangan
Impianku, ingin merubah tradisi yang sakral telah jadi warisan
Untuk generasi desa punya wawasan yang cemerlang agar bisa mengawinkan tradisi dan logika ‎pikiran
Bukan rumus banting tulang dengan badan kunci keberhasilan ‎
Meskipun ku tahu tak mudah untuk mewujudkan impian yang laksana memeras kulit kelapa ‎berharap menetes sepercik santan

Kamis, 11 Agustus 2011

RENUNGAN DI BULAN SUCI ROMADHAN


‎(Analisa Sebuah Gambar Yang Takkan Pernah Di Rasakan Orang Kaya dan Pejabat di ‎Perkantoran)‎
Ini kehidupan ketika kesejahteraan bukan milik kita
Seorang hamba hanya bisa berharap pertolongan kepada Allah
Di saat perlindungan manusia tumpul rasa empati dan logika‎
Dan buta mata untuk membantu yang sengsara dan hidup dalam keadaan papa
Pantaskah kita mengaku insan yang sempurna?‎
Sementara di sekeliling kita masih ada seorang hamba yang hidup tak berpunya apa-apa hanya bisa hidup dengan sehempas ‎nyawa
Pantaskah kita mengaku Bertuhan? ‎
Sementara kepada sesama hamba Tuhan bagai tak punya rasa ikatan persaudaraan
Pantaskah kita mengaku beriman?‎
Sementara di sekeliling kita banyak hamba yang hidup tak nyaman dan tak tenang selama 24 jam ‎sepanjang zaman
Lalu dimanakah letak ketakwaan? ‎
Bila sesama hamba Tuhan dalam derajat kemanusiaan masih tercerai-berai oleh kelas kekayaan
Ya Allah hidayahkanlah petunjuk-Mu bersama sucinya bulan Romadhan
Berilah kemudahan bagi semua insan yang beriman membangun kesejahteraan
Berilah kemampuan bagi para hamba-Mu yang berjihad meningkatkan ketakwaan
Ya Allah anugrahkan rasa persaudaraan untuk semua ummat-Mu di muka alam
Agar yang kuat bisa menjadi penolong bagi yang lemah
Agar yang sehat bisa membantu bagi yang sakit
Agar yang kaya bisa jadi donatur bagi para fakir miskin yang papa
Agar yang berilmu bisa jadi pembimbing bagi yang awam
Dan senantiasa bisa menjadi guru di sepanjang ‎sejarah alam
Sebagai tanda keteladanan manusia menjadi khalifah di muka alam dunia

Senin, 01 Agustus 2011

MARHABAN YA ROMADHAN

Perlombaan keimanan telah terbentang peluang
Berjuta pintu terbuka untuk pertaubatan ‎
Inilah waktunya untuk memupuk rohani dengan kesabaran demi ketaqwaan
Selama Romadhan memberi waktu untuk berlomba dalam kebaikan
Agama mengajarkan di bulan ini hendaknya menahan diri dari yang hina dan kenistaan
Sebagaimana perintah Tuhan Bulan Suci Romadhan adalah bulan untuk manusia bisa merenungi ‎kehidupan
Untuk menjaga hati dan pikiran dalam mempuasakan lisan dari makan dan perkataan yang tak ‎karuan
Dan menjaga indra, sikap dan perbuatan dari kemaksiatan ‎
Menahan lapar sebagai pelajaran untuk memperjuangkan keimanan dan ketaqwaan
Merasakan lapar sebagai hikmah untuk merenungkan fakir miskin yang hidup selalu di hantui ‎tenggorokan gersang
Bagimu yang mampu sabar dalam hidup yang penuh kesempurnaan ‎
Jangan sia-siakan perbanyak ibadah dengan penuh keikhlasan ‎
Karena Tuhan telah berjanji setiap amal baik di Bulan Romadhan pahalanya akan dilipat ‎gandakan
Tingkatkan jumlah sujud untuk menyadari kerendahan dalam tujuan menghamba kepada Tuhan
Perbanyak tadarrusan untuk menghayati kandungan isi perintah Al-Qur’an
Agar nafsu tak merajai pikiran dan perbuatan dalam menjalani proses kehidupan yang tak layak ‎mejadi insan ATEIS bertuhan hukum alam

Jumat, 29 Juli 2011

PESAN DAN KESAN SELEMBAR KERTAS KORAN


Terhampar di jalanan atas nama kenyataan
Terhempas di perkantoran manjadi jembatan gagasan
Terdampar di pasar-pasar tak selamat jadi bungkus kacang
Tampilan tak bisa utuh putih menanggung idealitas goresan
Berjuta abjad menempel menjadi hiasan
Hadir di setiap pandangan orang kadang menjadi pertanyaan
Kadang di tanggapi dengan keheranan atau kebencian
Tak jarang di hakimi karena membawa berita atas nama seniman
Ada yang menyalahkan dan sekian persen yang membenarkan
Disanalah nasib berbicara, ‎
Bahwa kertas, tinta dan kata akan menghujat setiap yang nista
Dan pastinya akan menjunjung setiap nilai yang mulia
Demi bisa hadir di tangan berjuta mata para pembaca
Untuk siapa Koran menanggung berjuta pesan abjad kata
Tapi, konon penulis adalah tuan bagi yang tulisnya
Dan pembaca adalah raja bagi yang di bacanya
Selamat menikmati saja luangkan waktu kalian untuk sedetik bisa menjadi raja
Dalam menikmati suguhan berita dari berjuta perwakilan rasa dan realita

Kamis, 28 Juli 2011

BILA SETIAP KENYATAAN ADALAH SELEKSI ALAM

JIka semuanya adalah warisan zaman ‎
Atas nama kekuasaan siapa yang telah jadi warisan
Berjuta pengetahuan hadir jadi perdebatan dan perlombaan
Manusia menjadi tokoh utama atas nama pikiran dan Ketuhanan
Dan tak sedikit ada embel-embel demi menggapai kekuasaan
Mereka bilang semuanya demi kebaikan dan kesempurnaan
Itu bisa jadi benar tak usah di perdebatkan asal tak menyimpang dari tujuan
Jika dunia mengukur kemajuan, mungkin yang kelihatan adalah para pimpinan
Namun jika suatu bangsa mengukur kesejahteraan ‎
Jelas objeknya masyarakat awam yang sering terlupakan
Lalu mengapa ada takaran kekayaan dan kemiskinan ‎
Jika sebagian dari persahabatan dan persaudaraan mesti ada yang terpinggirkan
Tapi tak perlu semua itu di perdebatkan, karena mungkin semuanya adalah hukum alam
Tapi perlu untuk kita renungkan mengapa mesti terjadi perbedaan
Jawabannya agar manusia mengerti bahwa hidup punya kewajiban
Bagi yang berpengetahuan satukan perbedaan, lindungi yang lemah agar jadi kekuatan