MY IKLAN

SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA

JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN




Senin, 04 April 2011

DI ANTARA JEMBATAN DAN HARAPAN

Jembatan itu di bangun di atas tanah yang terbelah
Melintang di antara berbagai jeram yang menjulang
Melintang di antara terjal bermacam jurang yang dalam
Melintang di antara berbagai air yang tak diam
Bahkan di antara arus ombak dan gelombang di atas lautan
Untuk beban siapakah jembatan itu di bangundan telentang?‎
Jawab saja untuk mereka yang ingin memperjuangkan kehidupan ‎
Jembatan jembatan itu tak mengeluh,‎
Menanggung beban langkah kaki para pendaki
Jembatan jembatan itu tak merengek ‎
Setiap detik di tindih roda tanpa henti dan permisi
Tapi sayang jembatan itu harus menyatu menjadi sekutu bumi
Ketika tersapu banjir terkikis erosi yang senyawa dengan api dan emosi
Pada hakikatnya semuanya di alam ini tak ada yang abadi
Bila tak sanggup menjembatani diri, ‎
Bersiaplah hadir di tengah muara lingkaran titik nisbi
Tahukah kita kenapa manusia di bekali segala potensi
Sebenarnya agar bisa mengerti tentang hidup ini
Harus mampu membangun jembatan di antara pikiran dan nurani
Di antara kenyataan hidup dan kematian abadi
Di antara hukum alam dan hukum Ilahi

REVOLUSI KE ARAH NILAI BUDI PEKERTI

Bukan seniman sejati ‎
Bagi yang hanya menghadirkan tawa di tengah simpati
Bukan penghibur sejati ‎
Bagi yang hanya bisa jadi tontonan tanpa sisipan budi pekerti
Bukan pejuang sejati
Bagi yang berkarya demi membanggakan diri sendiri
Bukan pembangun sejati
Bagi yang hanya bisa mensejahterakan komunitasnya sendiri
Sementara yang kekurangan selalu antri untuk dapat peluang hidup mandiri
Ada apa dengan semua ini...?‎
Apakah memang budaya manusia era ini harus begini
Ataukah karena perkawinan empati dan nurani tak pernah terjadi
Hingga setiap perbuatan hanya bisa menjadi nilai mati
Laksana terjebak kesalahan dalam menjalankan anugrah hidup ini
Ada sebuah penjelasan sebenarnya dari gejala semua ini
Jika hati telah bersih segala pikiran menjadi jernih
Bila hal ini telah terjadi perbuatan akan mengandung nilai budi

Rabu, 23 Maret 2011

KIDUNG DARI MASA LALU

Itu yang pernah kau pahami tentang diriku
Sebagai insan yang ingin merubah getirnya masa lalu
Luka luka yang pernah kau tahu dalam hidupku
Ingin ku sembuhkan seiring berlalunya waktu
Air mata yang pernah tumpah di desa terpencil itu
Tak ku inginkan selamanya menjadi cerita yang pilu
Rasa susah yang pernah membelenggu masa kecilku
Setiap waktu terpinta dalam do'a tak menjadi suratan takdirku
Ku ingin membiarkan semuanya yang telah terjadi dalam hidupku
Bagai buku sejarah yang selalu memuat catatan hikmah anugrah ilmu
Semuanya telah mengajariku bahwa segalanya di alam ini pasti berlalu
sebagaimana musim dan waktu yang tak bisa vakum dalam khayalku
Hingga semuanya hadir bagai impian indah dalam hidupku
Disinilah ku mengerti semuanya bahwa perjuangan adalah kunci segalanya
Dan ilmu mejadi syarat utama untuk manusia mencapai derajat kekhalifahannya

Kamis, 17 Maret 2011

INDAHNYA PERJALANAN DALAM PERJUANGAN

Nama besar yang di banggakan semua orang
Mungkin bagiku semua itu hanya harapan
Kemulyaan yang di khayalkan semua insan
Terlintas dalam pikirku bagai debu terbang melintasi impian
Di jalan yang sama aku menyembah Tuhan seperti kalian
Di persimpangan jalan masih tak bisa merdeka dari kepentingan
Jauhnya religi dari sempurnanya bertuhan ‎
Menjadikan hidup ini bergelimpangan di atas jalan terpeta hukum alam
Sebatang tubuh ini bagai poros di dua jemabatan tujuan
Setiap waktu pikiran diasah setajam pedang
Setiap detik pula keyakinan tumbang satu persatu tanggal dari kenyataan
Konon semua ini adalah pengetahuan, bahwa pondasi hidup tak cukup di bangun dengan miskinnya ‎pengalaman
Jelaslah sudah bahwa kesabaran adalah benteng kehormatan
Keistiqomahan itu adalah ladang untuk membudidayakan kemulyaan
Menetapi kebenaran adalah cahaya di jalan menggapai semua kenyataan

Selasa, 08 Februari 2011

BUDAYA E-ERA REFORMASI

Reng oreng samangken ambha’ pate
Nyare pesse loppa ka pate
Ngastete tak epekkere
Saenggana bannya’ manossa loppa abhakte

Tape badha se lebbi ngennes ka ate
Bannyak reng ngandung ta’ andhi’ lake
Nanda’aki zaman samangken bannyak reng penter tape tak ngarte
Bile odhi’ tak te-ngate aghandhu’ baji’ lebbi senneng kaloar mate

Neka pon dapa’ ka bhaktona reformasi ‎
E-dalem undang-undang e-harammaki nikah sirri
Tape bada se rassa aneh daddi mubah lokalisasi
Saegga ja’ heran bile etemmoe bannya’ reng bini’ seneng aborsi


Malang, 08-02-2011

Senin, 07 Februari 2011

RAKYAT BUTUH REVOLUSI DEMI MASA DEPAN

katanya kau penegak perdamaian
tapi kebijakanmu lahirkan pertikaian
katanya kau pemecah kebuntuan
tapi kenapa rakyat semakin sulit penuhi kebutuhan
tak dapatkah engkau rasakan
semakin hari meningkat tindak kekerasan
ketidak puasan telah jadi kebencian
terus terang kami bosan semua pengingkaran
karena yang kau ajarkan hanyalah permusuhan
di mana-mana terpampang iklan keadilan
sementara Jakarta sendiri jadi panggung perselisihan
pendidik kau perintahkan tanamkan perjuangan
sementara idealisme jahil tak jua kau hapuskan
hingga ambisi agresi anak negeri terus bermunculan
menjadi dendam rakyat yang terus butuh perubahan
agar perjuangan tak hanya berputar di tengah kursi jabatan
mungkin saja revolusi adalah suatu jawaban
demi melawan kediktatoran dan ketidak wajaran
dan demi pemerintahan tidak tersandra untuk menjadi warisan