MY IKLAN

SELAMAT DATANG DI DUNIA INSPIRASI YANG PENUH RASA

JIKA HALAMAN INI MERUPAKAN SEBUAH PINTU, DARI MANA SAJA BOLEH MASUK DEMI MEMBANGUN SILATURRAHMI FIKRI, JIKA JENDELA HALAMAN INI BAGAI DANAU SIAPA SAJA BOLEH MANDI DAN BERENANG BAHKAN JIKA HAUS BOLEH MINUM JIKA BISA MENJADI SEBUAH HIKMAH, KARENA HALAMAN INI DI PELIHARA DEMI SEBUAH RUMAH SENI SASTRA YANG INGIN JADI RUMAH PENGETAHUAN. SEMOGA YANG MAMPIR SELALU MENDAPAT KEINDAHAN




Selasa, 08 Februari 2011

BUDAYA E-ERA REFORMASI

Reng oreng samangken ambha’ pate
Nyare pesse loppa ka pate
Ngastete tak epekkere
Saenggana bannya’ manossa loppa abhakte

Tape badha se lebbi ngennes ka ate
Bannyak reng ngandung ta’ andhi’ lake
Nanda’aki zaman samangken bannyak reng penter tape tak ngarte
Bile odhi’ tak te-ngate aghandhu’ baji’ lebbi senneng kaloar mate

Neka pon dapa’ ka bhaktona reformasi ‎
E-dalem undang-undang e-harammaki nikah sirri
Tape bada se rassa aneh daddi mubah lokalisasi
Saegga ja’ heran bile etemmoe bannya’ reng bini’ seneng aborsi


Malang, 08-02-2011

Senin, 07 Februari 2011

RAKYAT BUTUH REVOLUSI DEMI MASA DEPAN

katanya kau penegak perdamaian
tapi kebijakanmu lahirkan pertikaian
katanya kau pemecah kebuntuan
tapi kenapa rakyat semakin sulit penuhi kebutuhan
tak dapatkah engkau rasakan
semakin hari meningkat tindak kekerasan
ketidak puasan telah jadi kebencian
terus terang kami bosan semua pengingkaran
karena yang kau ajarkan hanyalah permusuhan
di mana-mana terpampang iklan keadilan
sementara Jakarta sendiri jadi panggung perselisihan
pendidik kau perintahkan tanamkan perjuangan
sementara idealisme jahil tak jua kau hapuskan
hingga ambisi agresi anak negeri terus bermunculan
menjadi dendam rakyat yang terus butuh perubahan
agar perjuangan tak hanya berputar di tengah kursi jabatan
mungkin saja revolusi adalah suatu jawaban
demi melawan kediktatoran dan ketidak wajaran
dan demi pemerintahan tidak tersandra untuk menjadi warisan

Rabu, 26 Januari 2011

TENDANGAN PARA POLITISI

Kompetisi para petinggi
Penuh emosi tanpa empati
Wajar mereka tak butuh nasi
Mereka hanya ingin amankan kursi

Ini kumpulan wajah anarkhi
Lihat keadilan terus alergi
Persaingan sehat jadi di benci
Akhirnya senang berkelahi

Berolahraga hak seluruh anak negeri
Bukan berarti harus jadi aset politisi
Apalagi jadi sarana dapat kursi
Untuk pertahankan jabatan sampai mati

Selasa, 14 Desember 2010

HARI ANTI KORUPSI

Demontrasi di hari anti korupsi
Penuh dengan konfrontasi anti kolusi
Mahasiswa menjadi dilegasi
Meski harus berjibaku melawan polisi
Agresi merambah ke pelosok negeri
Tak kuasa dihindari, dan terjadi disana-sini
inilah gambaran kebosanan memendam rasa benci
Dimana musuh masyarakat seakan polisi
Sebenarnya yang di inginkan dari negeri ini
Bersih dari mafia multy dimensi dan politisi
Mari kita intropeksi diri
Rakyat bukan buruh para petinggi
Mari kita benahi diri
Masyarakat kecil bukan budak pejabat negeri
Apalagi polisi yang seharusnya melindungi kami

Pernahkah engkau pikirkan analisa lagi
Beban pajak bumi menghantui rakyat pribumi
Prosentase hutang mencekik kebebasan petani
Bagai dasi yang terpasang di leher pejabat negeri
Digantung sepanjang hari dibalik panas mentari

Saya pikir tidak begini
Mengapa yang enak-enak engkau telan sendiri
Dan seharusnya juga tidak kayak gini
Mengapa kesejahteraan menjadi kepentingan pribadi
Sementara yang lebih aneh lagi
Mengapa yang memperoleh segalanya koruptor sejati
Inikah demokrasi yang hanya milik orang berdasi
Sehingga keadilanpun bisa dibeli menjadi simbol komersialisasi

Rakyat iri ada janji yang tak ditepati
Rakyat agresi banyak korupsi tak teradili
Sehingga rasa benci membanjiri emosi anak negeri
Bila engkau tak ingin dicaci
Kembalikan solidaritas kami untuk bisa saling mengasihi
Demikian catatan kecil simbol perlawanan di hari anti korupsi

Kamis, 02 Desember 2010

MARGINALISASI WACANA DALAM PERDAMAIAN DUNIA

Berjuta bahasa dalam abjad kata menjabarkan pengetahuan menjadi fakta
Menawarkan kesejahteraan, menawarkan persatuan, dan menjembatani setiap ‎persoalan
Senjata yang paling ampuh sebelum berbentuk amunisi dalam peluru adalah ‎diplomasi mengolah bahasa mencari kesepakatan dibalik jalur persengketaan
Ada wujud kekuatan bahasa yang lebih dari bentuk ukuran manusia dalam wacana ‎perdamaian dan kesejahteraan suatu bangsa
Bahasa telah mampu mempersaudarakan suatu bangsa dengan bangsa tetangga ‎bahkan negera yang terpisah oleh jauhnya benua
Hidup di dunia yang serba canggih saat ini kemampuan menguasai bahasa menjadi ‎benteng suatu negeri
Cara berbahasa merupakan bagian dari moralitas suatu bangsa yang tidak bisa ‎terpisah bahwa semuanya itu adalah esensi
Bahasa yang lahir dengan tujuan mencaci tak sedikit telah membawa pertikaian ‎bahkan terkadang menjadi jurang kematian dan peperangan
Salah tafsir dan pemahaman dalam suatu kata, semua keadaan akan terisolir oleh ‎suatu wacana kekuatan bahasa
Tanggung jawab terhadap kata dalam bahasa ternyata bukan hanya sekedar ‎moralitas dan etika
Konon keadilan senjata sebagai jalan penyelesaian, konon suara massa sebagai ‎jawaban, konon banyak korban tak jadi persoalan meski akhirnya tiada yang bisa ‎dibanggakan
Sejarah telah membuktikan salah dalam memahami dan menjalankan komunikasi ‎dan wacana medan peperangan sering terjadi ‎

Senin, 29 November 2010

MAFIA PENJAGAL KEADILAN

Mencuat berhamburan hadir kepermukaan alam jadi tontonan dan perbincangan
Sindiran, kecaman tak ketinggalan juga banyak yang berusaha mencari ‎perlindungan
Penyuapan, pemalsuan dan anehnya lagi perwira tak sadar terjerumus ke lembah ‎perbudakan
Hukumpun di tangan kejaksaan bagai ember bocor tumpahkan segala persoalan ‎yang tak kunjung bisa diselesaikan
Inilah bencana peradaban, simbol simbol penegakan moral dan keadilan menjadi ‎tempat para mafia unjuk kebolehan dan kegagahan
Apakah sebenarnya yang salah, apabila saat ini nominal milyaran itu telah ‎dipertuankan ‎